Kamu yang saat ini tengah mengeluh akan kekecewaanmu, sungguh aku juga pernah diposisimu, dimana sangat berharap dan percaya, tapi pada akhirnya harus sakit dengan harapan-harapan yang terlampau besar.
Aku juga pernah juga kecewa karena terllau berharap kepada manusia, seseorang yang sudah aku snagat percayai, dan apakah aku marah? jelas, taoi disitulah pelaran paling berharga untukku.
Pernah Aku Sangat Percaya, Sehingga Berharapku Kepada Manusia Lebih Besar Dari Berharapku Pada-Nya
Iya, pernah aku sangat percaya dan berharap kepada dia seseorang yang aku anggap sudah baik, sehingga berharapku kepadanya snagat besar, bahkan lebih besar dari berharapku kepada-Nya.
Lalu aku pun menyesal karena tindakanku yang demikian itu membuatku sedih, sebab menghantarkanku pada renyuh hati yang snagat mendalam.
Aku Kecewa Besar Dengan Apa yang Aku Dapatkan Setelahnya, Tapi Perlahan Aku Paham Bahwa Semua Salahku
Aku sangat kecewa, aku kecedwa besar dengan apa yang aku dapatkan setelahnya, tapi perlahan aku paham bahwa semua memnag salahku, karena tidak bisa mengendalikan hati untuk tetap bijaksana.
Aku Sadar Bahwa Apa yang Aku Lakukan Ternyata Salah, Begitu Berharap Ingin Menjadi Satu Dengannya Tanpa Tapi
Awalnya aku begitu menyalahkan keadaan, tapi perlahan aku sadar bahwa apa yang terjadi kepadamu memang aku yang salah, sebab sudah begitu berharap ingin menjadi satu dengannya tanpa tapi.
Aku seakan-akan memaksa Allah untuk menjadikan dia satu-satunya ang terbaik, sayangnya saat Allah berkata “tidak” disitulah aku merasa sangat sakit.
Aku Sadar Bahwa Apa yang Aku Lakukan Ternyata Salah, Selalu Menganggap Dia Satu-satunya yang Terbaik
Namun aku sadar kembali, bahwa apa yang aku lakukan ternyata salah, apa yang aku lakukan ternyata menjerumuskan aku pada sakit yang luar biasa, karena sellau menganggap dia satu-satunya yang terbaik, seakan lupa bahwa keputusan sesungguhnya di tangan Allah.
Aku Lupa Bahwa yang Aku Kehendaki Belum Tentu Allah Kehendaki, Sehingga Disitulah Aku Belajar Untuk Tidak Lagi Berharap Lebih Pada Manusia
Aku lupa bahwa yang aku kehendaki itu belum tentu Allah kehendaki, Aku lupa bahwa yang aku ingini itu belum tentu Allah ingini, sehingga disitulah aku belajar dan benar-benar belajar untuk tidak lagi berharap lebih pada manusia.