Sebab mencinta siapapun pasti bisa terlalu berharap dan terlalu perca dan terlalu mencintai dan pada akhrinya kecewalah yang dirasakan saat yang paling dicintai ternyata tak seperti diharapkan.
Aku pernah mencintai hingga seperti itu, akhirnya luka dan kecewalah yang aku dapatkan. Sudah dosa menjalin hubungan dengan harapan menjadi lebih baik malah ditinggalkan.
Kini aku putuskan berhijrah saja, memperbaiki diri jauh lebih baik daripada menghabiskan waktu bersama orang yang salah.
Aku Pernah Berharap, Tapi Harapan Itu Cuma Sia-Sia, Akupun Memilih Mengikhlaskan Lalu Berhenti Berharap Pada Sesuatu Yang Tak Pasti
Dulu saat aku dimabuk oleh asamara aku pernah sangat berharap pada seorang lelaki, berharap dia akan membawaku dalam hubungan yang lebih baik dan hal-hal yang menjadi kebaikan untuk kami bersama.
Tapi ternyata harapan itu sia-sia, seba dia hanya mencintaiku karena nafsunya, hanya demi setatus dan kesenangannya.
Meski menyakitkan akupun mencoba mengikhlaskannya saja, dan berhenti berharap pada sesuatu yang hanya terlalu mementingkan dunianya saja.
Aku Pernah Mencintai, Tapi Disakiti. Aku Pernah Memaksa Bertahan Tapi Akhirnya Akulah Yang Tersakiti
Dulu pernah aku sempat bertahan sebab cinta katanya butuh perjuangan, tapi pada akhirnya justru akulah yang tersakiti karena terlalu berhjarap.
Dan kini aku menyadari berjuang itu tidak harus dengan tindakan pengorbanan diri demi dia saja, namun juga harus dibarengi doa pada Allah agar mendapatkan restu.
Lebih Baik Aku Menunggu Orang Yang Tepat Daripada Menghabiskan Waktu Dengan Orang Yang Salah Yang Hanya Akan Menambah Dosa
Kini setelah mencintai terlalu mendalam dan berharap terlalu berlebihan dan akhirnya disakiti, aku baru menyadari bahwa lebih baik aku menunggu saja.
Menunggu lelaki baik datang melamarku sembari memperbaikiri diriku, daripada waktuku aku habiskan bersama orang yang salah, yang hanya membawaku pada kemaksiatan.
Lebih Baik Aku Tidak Bersentuhan Tangan Tapi Cukuplah Bersentuhan Hati, Karena Kupegang Erat Sekalipun Kalau Bukan Jodoh Pasti Akan Berpisah
Kini setelah berhijrah mempraktekkan ilmu agamaku bukan hanya sekedar mengamalkan saja, aku sadar lebih baik tidak bersentuhan tangan tapi cukuplah saling bersentuhan hati dalam doa.
Sebab ku pegang erat sekalipun kalau bukan jodoh pasti akan berpisah, sudah dosa menyakitkan juga kalau ternyata dia tidak pernah berniat seriusan.
Lebih Baik Tidak Keluar Berdua Tapi Cukuplah Bertemu Dalam Do’a Tapi Pada Akhirnya Bisa Memiliki
Sejak memutuskan untuk hijrah, belajar memperbaiki diri dan mempraktekkan ilmu agama, aku sadar tidak apa bila tak bisa keluar berduaan seperti dulu asal bisa bertemu dalam doa.
Asal doaku dan doanya sama-sama melambung ke langit meski aku tak tau siapa yang mendoakanku untuk menjadoi jodohku.