Anak Dilarang Menangis, Ini Pengaruh Buruk Pada Mentalnya Saat Dewasa

Anak Dilarang Menangis, Ini Pengaruh Buruk Pada Mentalnya Saat Dewasa
Anak Dilarang Menangis, Ini Pengaruh Buruk Pada Mentalnya Saat Dewasa
kumparan.com

Pola didikan orang tua akan terbawa sampai dewasa. Termasuk bagaimana cara memberitahu serta membingbing anak ketika emosi dan menghadapi perasaan lainnya.

Anak yang dilarang untuk tidka menangis akan berdampai buruk pada mentalnya ketika dewasa nanti. Bisa jadi ia memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah baik kepada diri sendiri atau orang lain.

Sang anak juga akan menjadi ragu, selalu menolak bantuan serta tidak mau bergantung kepada orang lain. Ternyata tidak hanya berpengaruh pekembangan mental.

Menahan tangis itu menimbulkan dampak buruk pada kesehatan tubuh, karena sebenarnya menangis itu memberikan banyak manfaat bagi tubuh.

Baca Juga :  Peluang Emas Bisnis Masker di Tengah Pandemi

Karena ketika menangis tubuh akan mengeluarkan hormon stres dan zat-zat sisa lewat cairan air mata. Air mata juga bisa membersihkan kotoran dan debu juga serpihan dan itulah yang menyebabkan mata terhindar dari infeksi.

Harus diketahui bahwa tubuh menghasilkan hormon korsitol dan adrenalin ketika seseorang merasa sedih atau stres. Kedua zat tersebutlah yang meningkatkan detak jantung serta tekanan darah.

Jika tangisan itu selalu ditahan maka berakibat hormon ini membuat dada terasa lebih sesak. Karena itulah orang yang menahan tangis akan merasa kesulitan untuk bernafas.

Intinya, jika terlalu sering menahan tangisan akan berdampak buruk serta tidak akan membuat perasaan membaik, justru stres akan semakin menumpuk di dalam tubuh, dampak buruknya lagi juga akan mempengaruhi nahsu makan.

Baca Juga :  Tenang Ya, Ada Allah Bersamamu, Maka Percayalah Semua yang Membebanimu Akan Segera Sirna

Jika seseorang yang sedang stres melampiaskan pada makanan yang tidak terkontrol tentu akan berbahaya karena bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.