Anak Perempuan Lebih Disayang Oleh Ayah, Ini Alasannya

Anak Perempuan Lebih Disayang Oleh Ayah, Ini Alasannya

Anak Perempuan Lebih Disayang Oleh Ayah, Ini Alasannya

Banyak yang menganggap bahwa anak perempuan akan lebih disayang oleh ayahnya dibanding anak laki-laki. Seorang arah biasanya akan bersikap lebih lembut kepada anak perempuannya dan sedikit keras kepada anak laki-lakinya.

Menurut teori kognitif sosial Albert Bandura, tentang perkembangan gander bahwa ayah dan ibu memiliki anggapan bahwa jenis kelamin menentukan prilaku mereka.

Misal anak perempuan di didik untuk berprilaku feminim dibelikan mainan boneka dan tidak boleh melakukan kegiatan fisik, sedangkan anak laki-laki cederung dibelikan mainan bola dan boleh melakukan kegiatan fisik.

Juga seringkali sang ayah lebih dekat dengan anak perempuan sedangkan ibu lebih dekat dengan anak laki-laki.

Baca Juga :  5 Alasan Logis Kamu Tidak Boleh Pacaran Sama Dia yang Cuma Baik Saja

Hal ini diperkuat oleh penelitian yang mengatakan bahwa sang ayah cenderung menunjukkan cara yang halus ketika berkomunikasi dengan anak perempuannya.

Sedangkan ayah selalu bersikap tegas pada anak laki-lakinya, sehingga hal ini dianggap bahwa sang ayah lebih menyayangi anak perempuannya.

Padahal semua orang tua memiliki kasih sayang yang besar kepada semua anaknya.

Penelitian yang melibatkan sebanyak 52 ayah, mereka diberi alat perekam yang diikat di pinggangnya. Berdasarkan hasil remakan ini, memang menunjukkan bahwa sikap ayah kepada anak perempuannya lebih halus, lebih lembut.

Ayah juga sering bernyanyi kepada anak perempuannya dari pada anak laki-lakinya. Sang ayah juga seringkali menggunakan kata lebih kepada anaknya perempuannya.

Baca Juga :  Yukka Harlanda: Ciptakan Brodo dari Kesulitan

Menurut Jennifer Mascaro, seorang asisten profesor keluarga dan pengobatan di Emory University School of Medicine di Atlanta, kata-kata tersebut bisa mengarah pada pengembangan alur komunikasi yang jauh lebih baik.

Sedangkan pada anak laki-laki sang ayah menggunakan kata yang mengarah pada pencapaian, misal bangga dan menang.

Ayah mengajarkan anak laki-laki tegas dalam berintraksi, mengajarkan permainan yang mengandalkan fisik.