Apapun yang Kita Punya Syukuri, Sedikit Atau Banyak Tetap Bersyukur, Agar Sampai Kapanpun Kita Tenang

Apapun yang Kita Punya Syukuri, Sedikit Atau Banyak Tetap Bersyukur, Agar Sampai Kapanpun Kita Tenang

Seperti apapun rezeki yang kita dapatkan hari ini tetap syukurilah dengan bijaksana, mungkin bagi kita memang kurang tapi menurut Allah inilah yang terbaik untuk kita.

Karena Allah telah menakarkan rezeki kita sesuai dengan kebutuhan kita, lantas jika bagian kita hari ini tidak seperti biasanya, lebih tepatnya adalah sedikit mungkin memang seperti itulah kadar kebutuhan kita yang sebenarnya.

Intinya, apapun yang kita punya syukuri, apapun yang kita dapatkan syukuri, sedikit atau banyak tetap bersyukur, agar sampai kapanpun hidup kita tenang.

Kita Tidak Tahu Apa yang Menjadikan Kita Benar-benar Baik, Sebab Itulah Mengapa Pasrah Saja Lebih Baik

Apapun yang Kita Punya Syukuri, Sedikit Atau Banyak Tetap Bersyukur, Agar Sampai Kapanpun Kita Tenang
instagram.com/nida_fahriyyah

Sungguh kita tidak pernah tahu apa yang menjadikan kita benar-benar baik, sebab itulah mengapa setiap saatnya kita harus terus menghidupkan hati dengan rasa syukur, agar saat ketetantuan-Nya tidak sesuai harap maka batin kita tidak tersiksa denagn eluhan.

Baca Juga :  Kalau Niatnya Temenan Jangan Membuat Nyaman, Kalau Niatnya Becanda Jangan Bawa-bawa Cinta

Iya pasrah saja kepada-Nya, tidak usah sok tahu dengan terus mengeluh kurang dan kurang, sungguh ketika kita pasrah dalam rasa syukur maka yang sedikitpun akan terlihat banyak.

Jangan Permasalahkan Rezeki yang Sedikit, Tapi Permasalahkan Bagaimana Bisa Hati Kering Dari Rasa Syukur

Apapun yang Kita Punya Syukuri, Sedikit Atau Banyak Tetap Bersyukur, Agar Sampai Kapanpun Kita Tenang
instagram.com/nida_fahriyyah

Karena bagaimanapun bukan banyaknya rezeki yang dapat selalu membuat hati ini tercukupi, tapi banyaknya rasa syukur yang terus terpanjatkan kepada sang pemebri rezeki.

Maka cerdaslah menyikapi takdir yang kadang tidak sesuai harap, banyak-banyak berhusnuddzan kepada-Nya, dan jangan lagi permasalahkan rezeki yang sedikit, tapi permasalahkanlah bagaimana bisa hati kerng dari rasa syukur.

Jangan Mengeluh Mengapa Punya Orang Lain Lebih Besar, Sebab Kebutuhan Setiap Diri pun Tidak Sama

Apapun yang Kita Punya Syukuri, Sedikit Atau Banyak Tetap Bersyukur, Agar Sampai Kapanpun Kita Tenang
instagram.com/nida_fahriyyah

Satu hal lagi yang harus kita jaga saat kita kecewa atas takdir yang tidak sesuai harap, yaitu jangan terus mengeluh mengapa punya orang lain terus saja lebih besar, karena sekalipun memang benar adanya sungguh Allah itu lebih tahu seperti apa kebutuhan hamba-hambanya.

Baca Juga :  Ketika Kamu Diberi Kemampuan Untuk Membantu Orang Lain, Lakukan Dengan Penuh Syukur dan Ikhlas

Allah selalu melihat dengan sangat adil kebutuhan setiap diri, maka saat kita bertanya mengapa orang lain selalu memiliki rezeki yang lebih besar? itu karena kebutuhan hidupnya juga lebih besar dari kita.

Allah Takkan Mentakdirkan Tanpa Tahu Bahwa Inilah yang Kita Butuhkan

Apapun yang Kita Punya Syukuri, Sedikit Atau Banyak Tetap Bersyukur, Agar Sampai Kapanpun Kita Tenang
instagram.com/nida_fahriyyah

Jadi tetaplah bersyukur, cukup kita tahu saja bahwa inilah yang terbaik menurut Allah, karena sungguh Allah tidak akan mentakdirkan tana Dia tahu bahwa inilah yang benar-benar kita butuhkan saat ini.

Allah selalu adil terhadap kita, ntah itu dalam ursan rezeki ataupun urusan yang lainnya, hanya saja kita terlalu malas untuk bersyukur dan berbbaik sangka kepada-Nya.

Tundukkan Hati, Sungguh Rasa Syukur Itu Akan Datang Tatkala Kita Mampu Menundukkan Hati

Apapun yang Kita Punya Syukuri, Sedikit Atau Banyak Tetap Bersyukur, Agar Sampai Kapanpun Kita Tenang
instagram.com/nida_fahriyyah

Padahal jika kita lebih lunak dengan menundukkan hati dengan rasa syukur, maka sungguh rasa syukur itulah yang nantinya akan menyelamatkan kita dari rasa kekurangan.

Baca Juga :  5 Alasan Mengapa Bisnis Berbasis Etika Itu Penting

Rasa syukur itulah yang akan membuat kita mampu menundukkan hati agar tidak mengeluh, egois, dan kufur nikmat.