Aturan, Macam, Dan Manfaat Pemantulan Suara

Aturan, Macam, Dan Manfaat Pemantulan Suara

KABARPANDEGLANG.COM – Bunyi merambat diudara berdasarkan gelombang longitudinal. Gelombang longitudinal ialah gelombang yang arah rambatannya berimpit dengan arah getarannya. Sedangkan gelombang yang arah rambatannya tegak lurus terhadap getarannya ialah gelombang tranversal.

Selain dapat merambat melalui udara, suara juga dapat merambat melalui zat padat maupun zat cair. Tetapi bunyi tidak dapat merambat melalui ruang hampa udara. Itulah sebabnya insan dibumi tidak mendengar dentuman dasyat reaksi nuklir di matahari.

Manusia mempunyai keterbatasan untuk dapat mendengar bunyi. Manusia hanya dapat mendengar suara yang frekuensi getarannya antara 20 hertz hingga 20.000 hertz saja. Beberapa binatang mampu mendengar bunyi yang frekuensinya lebih kecil dari 20 hertz dan yang lebih besar dari 20.000 hertz.

Anjing adalah binatang yang mempunyai keistimewaan dalam hal pendengarannya. Dia mampu mendengar bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 hertz sampai bunyi yang frekuensinya melebihi 20.000 hertz. Lumba-lumba dapat mendengar bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 hertz.

Demikian pula dengan kelelawar, burung robin dan kucing. Oleh sebab itu manusia menggolongkan bunyi menurut frekuensi getarannya, ialah:

  1. Infrasonik ( Bunyi infra ). Infrasonik yakni suara yang frekuensinya kurang dari 20 hertz. Infrasonik mampu didengaar oleh anjing
  2. Audiosonik ( Bunyi audio ). Audiosonik adalah suara yang frekuensinya antara 20 – 20.000 hertz. Audiosonik mampu didengar oleh manusia dan hewan.
  3. Ultrasonik ( Bunyi Ultra ). Ultrasonik ialah suara yang frekuensinya melebihi 20.000 hertz. Ultrasonik mampu didengar oleh anjing, lumba-lumba, kelelawar, kucing, burung robin.

A. Hukum Pemantulan Bunyi

Sama halnya dengan gelombang-gelombang yang lain, gelombang bunyi juga mampu dipantulkan oleh dinding pemantul. Pemantulan gelombang bunyi oleh dinding pemantulan ternyata memiliki ketentuan-ketentuan tertentu yakni hukum pemantulan bunyi.

Bunyi merambat diudara berdasarkan gelombang longitudinal Hukum, Macam, dan Manfaat Pemantulan Bunyi

Hukum pemantulan suara menyampaikan:

  1. Bunyi tiba, garis normal dan bunyi pantul terletak sebidang datar.
  2. Sudut tiba sama dengan sudut pantul.
Baca Juga :  Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia

Dengan memahami hukum pemantulan bunyi ini, manusia dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan umat insan.

B. Macam-macam Bunyi Pantul

Seperti yang telah kita bahas pada Kegiatan Belajar 1 diatas, suara merupakan gelombang yang mampu dipantulkan oleh dinding pemantul. Berdasarkan imbas yang ditimbulkannya, suara pantul mampu kita bagi menjadi 2 macam bunyi pantul, yakni:

1. Gema.

Gema ialah bunyi pantul yang terdengar dengan terang, alasannya adalah datangnya sehabis suara asli simpulan mengudara. Untuk mendengar gema, kita perlu menunggu beberapa ketika sesudah bunyi aslinya.

Hal ini disebabkan alasannya adalah suara membutuhkan waktu untuk bergerak dari kawasan sumber bunyi ke dinding pemantul dan dari dinding pemantul menuju ketempat sumber bunyi kembali.

Jadi gema terjadi karena jarak antara sumber suara dan dinding pemantul relatif jauh. Contoh peristiwa seperti ini ialah dikala seseorang berteriak di tanah lapang yang terdapat tebingnya. Akibat teriakan orang tersebut, suara merambat menuju tebing dan oleh tebing dipantulkan kembali ke orang tersebut.

2. Gaung / Kerdam. 

Gaung atau kerdam ialah bunyi pantul yang tidak terdengar dengan terang sebab datangnya hampir bersamaan dengan bunyi aslinya. Hal ini disebabkan sebab jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantulnya relatif erat. Keadaan mirip ini sering menjadi persoalan bagi insan khususnya dalam hal pengaturan suara dalam ruang pertemuan, ruang konser musik, gedung bioskop dan sebagainya.

Untuk mengurangi balasan yang ditimbulkan gaung ini, insan membuat alat-alat peredam bunyi dengan cara memasang kain-kain tebal pada dinding. Bunyi orisinil yang mengenai dinding ruangan, oleh kain kain dan peredam suara ini tidak dipantulkan kembali ke dalam ruangan. Sehingga dalam ruangan tersebut hanya terdengar suara asli yang murni atau utuh.

Baca Juga :  Bentuk Dan Jumlah Tulang Manusia

Perbedaan antara gema dan gaung mampu dilihat pada tabel di bawah ini.

Aspek Gaung Gema
Kecepatan pantulan suara cepat lambat
Jarak sumber suara Jarak sumber bunyi dengan media pantul kecil atau bersahabat Jarak sumber bunyi dengan media pantul besar atau jauh
Hasil pantulan bunyi Suara pantulan tidak lengkap mirip bunyi sumber suara atau saling bertabrakan satu sama lain Suara pantulan lengkap mirip sumber suara dan tidak terjadi gesekan suara

C. Pemanfaatan Bunyi Pantul.

Pemahaman manusia mengenai suara pantul telah dimanfaatkan untuk aneka macam kepentingan. Salah satu pola pemanfaatan bunyi pantul yang sangat sering kita dengar adalah untuk mengukur dalamnya laut.

Bunyi merambat diudara berdasarkan gelombang longitudinal Hukum, Macam, dan Manfaat Pemantulan Bunyi

Getaran bunyi dari kapal tentu bergerak kesegala arah. Gerakan gelombang bunyi yang ke udara tidak dipantulkan oleh apapun sehingga tidak ada bunyi pantul yang berasal dari udara. Gerakan gelombang suara yang tidak tegak lurus kedasar laut, juga tidak akan mengakibatkan bunyi pantul yang arahnya kekapal kembali.

Hal ini alasannya adalah sesuai dengan aturan pemantulan suara, sudut datang sama dengan sudut pantul. Sehingga hanya bunyi yang arahnya tegak lurus dasar lautlah yang akan memantulkannya kembali ke kapal.

Jika cepat rambat kita nyatakan dalam “V”, jarak yang ditempuh dalam “S” dan waktu tempuh dalam “t”, maka kita mampu menyatakan kekerabatan ketiga besaran tersebut dalam suatu rumus:

S = v . t

Dimana:
S  = jarak yang ditempuh ……… m
v  = kecepatan / cepat rambat …… m/s
t  = selang waktu tempuh …… s

Jika dalam maritim kita nyatakan dalam “ d “, cepat rambat bunyi dalam air maritim kita nyatakan dalam “V”, dan waktu tempuh bunyi dari kapal ke dasar bahari dan kembali kekapal  jikalau kita nyatakan dalam “t”, maka sesuai dengan rumus diatas, kita mampu ubah menjadi:

Bunyi merambat diudara berdasarkan gelombang longitudinal Hukum, Macam, dan Manfaat Pemantulan Bunyi

Dimana:
d = dalamnya laut……………………………………m
v = cepat rambat bunyi dalam air laut ………………… m/s
t = selang waktu tempuh bunyi dari kapal-dasar laut (PP) ……. S

Contoh soal:

Sebuah kapal ingin mengukur dalamnya laut dengan menggunakan sonar. Selang waktu antara suara yang dipancarkan ke dasar maritim hingga terdengar bunyi pantulnya adalah 1,5 sekon. Jika cepat rambat suara dalam air air maritim 1500 m/s, maka berapakah dalam maritim ditempat tersebut?

Diketahui :
t = 1,5 s
v = 1.500 m/s
Ditanyakan d =?

d = v x t
2
= 1.500 x 1,5
2
= 1.125 m

Manfaat suara pantul tentu bukan hanya untuk mengukur dalamnya bahari dan jarak sumber bunyi ke dinding pemantul saja. Masih banyak manfaat lain yang sering dipergunakan oleh manusia.

  1. Nelayan kita sudah semenjak usang memanfaatkan suara pantul untuk mendeteksi kawanan ikan berada.
  2. Getaran ultrasonik telah dimanfaatkan para medis untuk mendeteksi keadaan organ tubuh dibagian dalam badan manusia. Misalnya penggunaan Ultrasonografi (USG) oleh dokter kandungan untuk menilik bayi dalam kandungan ibunya. Biasanyanya USG mempergunakan frekuensi getaran antara 2 juta hingga 13 juta hertz.
  3. Dalam industri susu, bunyi ultra dipergunakan juga untuk mengaduk susu biar lebih homogen dan steril. Untuk mendeteksi bab logam yang retak, orang juga mempergunakan utrasonik supaya lebih akurat.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!