Mungkin, perkara ini normal dalam masyarakat ketika kita ingin melakukan sesuatu perubahan untuk ke arah yang lebih baik, pasti ada yang akan memandang serong dan mencibir usaha kita, serta senantiasa menjatuhkan semangat kita.
Lalu bagaimana kita menghadapinya ketika tengah bertemu dengannya, apakah kita harus merasa dendam dan marah?. Tentu tidak, marah mungkin saja bergejolak sementara dalam hati, karena hati kita memang bukan terbuat dari batu.
Jadi wajar saja jika tersentuh dengan cibiran orang, tapi jangan lupa bahwa ada Allah yang tengah menyaksikan siksa batin kita. Mintalah pada-Nya agar menjadikan kita lebih baik dari yang mereka katakan.
Perlihatkan Bahwa Kamu Baik-Baik Saja, Agar Mereka Tahu Bahwa Kamu Tidak Selemah Yang Dikira
Inilah langkah pertama yang harus kita lakukan, yaitu bersabar dan perlihatkan pada mereka bahwa kamu baik-baik saja, agar mereka tahu bahwa kamu tidak selemah yang ia kira.
Pada mulanya mungkin kita merasa sangat sukar untuk bersabar bila senantiasa diuji hebat oleh orang sekeliling yang selalu ingin menjatuhkan semangat kita.
Namun percayalah, jika kita teruskan untuk bertahan dalam kesabaran, lama-kelamaan ia akan membentuk hati kita untuk kuat. Memang pada mulanya kita akan selalu menangis dan berkecil hati, namun selepas itu kita akan mendapat hati yang jauh lebih teguh dan kuat dari sebelumnya.
Buktikan Pada Mereka Bahwa Kamu Bisa Menjadi Lebih Baik, Karena Cibirannya Yang Menjadi Motivasi Terbesarmu
Jika kita memikirkan kata-kata orang lain, kita akan menjadi seseorang yang bergantung pada orang lain, dan membiarkan pendapat orang lain mengendalikan kita.
Jadi untuk membuktikan bahwa kita tidak selemah yang mereka kira, kita harus bisa menjadikan cibirannya sebagai motivasi paling hebat dalam menjalani langkah-langkah yang kian sulit, kita harus buktikan pada mereka bahwa kita mampu menepis cibirannya.
Karena Balas Dendam Terhebat Adalah Menjadi Lebih Baik Dari Mereka Yang Tak Mempercayaimu
Tak usah berkecil hati jika saat ini mereka mati-matian menghina hijrahmu, memvonismu karena masa lalu yang pernah kamu lakukan, orang lain bisa sepenuhnya menilai sesuka hati.
Tetapi Allah tidak akan pernah melihat seberapa besar kamu melanggar aturan-Nya dimasa lalu, karena Allah hanya melihat seberapa besar taubatmu saat ini. Ia hanya melihat seberapa kokoh keinginanmu untuk menjadi insan yag lebih baik.
Buktikan pada mereka bahwa kamu mampu merubah tabi’at burukmu menjadi ta’at sesungguhnya. Karena memang balas dendam terhebat itu adalah menjadikan diri lebih baik dari mereka yang tak mempercayai.
Tetapi Jangan Pernah Lupa Bahwa Keberhasilan Hijrahmu Adalah Restu Dari Yang Maha Kuasa
Setelah kamu berhasil mejadikan dirimu yang lebih baik, jangan lupa untuk selalu menyadari bahwa keberhasilamu dalam berhijrah adalah restu dari tuhan yang maha kuasa, jadi jangan pernah lupa untuk selalu membidik hati agar selalu tekun dalam beribadah.
Tetaplah Menjadi Pribadi Yang Rendah Hati, Agar Anggun Hatimu Tetap Menjadi Pesona Bagi Orang Lain
Memang bukan hal yang mudah melupakan sesuatu yang terlanjur meyakiti perasaan dan hati. Tapi perlu kita ingat, walau kita sudah berhasil membuktikan pada mereka bahwa kita tidak seperti yang mereka cibir, kita harus selalu bisa bersikap rendah hati.
Sesakit apa hati kita karena cibirannya, kita tidak boleh sombong dengan hijrah kita yang sudah menjadikan kita lebih baik, agar keanggunan hati yang dimiiliki tetap menjadi pesona bagi yang melihatmu.
