Bikin Diet Tidak Lapar Dengan 5 Camilan Ini, Ampuh Turunkan Berat Badan

Bikin Diet Tidak Lapar Dengan 5 Camilan Ini, Ampuh Turunkan Berat Badan
Bikin Diet Tidak Lapar Dengan 5 Camilan Ini, Ampuh Turunkan Berat Badan
hellosehat.com

Diet identik dengan menahan makan agar berat badan tidak bertambah. Padahal sebenarnya diet itu adalah pola makan yang diatru sedemikian rupa sehingga tubuh mendapatkan asupan gizi yang seimbang dan tidak berlebihan.

Banyak orang yang ingin menurunkan badanya melakukan diet dengan cara menahan makan sehingga rasa lapar sulit untuk dihindari.

Ternyata ada beberapa makanan yang bisa dikonsumsi agar tidak mudah lapar namun sangat bagus bagi kesehatan.

1. Buah Apel

Apel adalah buah yang memiliki kalori rendah, tidak mengandung lemak dan tidak memiliki serat yang tinggi, maka dari itu buah apel sangat dianjurkan untuk dikonsumsi ketika diet.

Baca Juga :  Lelaki Yang Hebat Itu Adalah Sederhana Dalam Ucapan, Tetapi Berani Mengambil Tindakan Dengan Menghalalkan

Selain menyehatkan, apel juga bisa dijadikan penunda lapar yang sangat nikmat dan bergizi.

2. Oatmeal dan Blueberry

Kita bisa mengkonsumsi oatmeal kapan saja karena kata akan serat dan baik untuk mengatur gula darah. Sedangkan blueberry bagus untuk menjaga imun tubuh dan tinggi kandungan vitamin C .

3. Pisang

Pisang bisa menjadi penunda lapar yang sangat baik bagi orang diet. Buah pisang bisa meningkatkan energi dan inggi akan vitamin sekaligus mineral.

Buah pisang bukan menjadi santapan yang enak namun sangat bermanfaat bagi kecantikan kulit.

4. Crackers Gandum Utuh

Jika ingin mengkonsumsi sesuatu yang renayk maka gandum pilihannya. Crackers gandum kaya akan kandungan protein, serat, dan rendah lemak, sehingga ideal disantap sebagai camilan diet.

Baca Juga :  Jangan Suka Meremehkan Seseorang, Karena Kita Tak Pernah Tahu Kapan Allah Akan Mengangkat Derajatnya

5. Popcorn

Banyak penelitian yang mengaitkan konsumsi biji-bijian yaitu jagung dengan manfaat kesehataan. Ternyata bisa mengurangi peradangan dengan resiko penyakit jantung.

Hal tersebut dikemukakan dalam beberapa studi dalam jurnal Journal of the American Dietetic Association tahun 2010, jurnal Molecular Nutrition & Food Research tahun 2014, dan dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2015.