Serang – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri berharap dengan digelarnya Bug Bounty Program dapat merealisasikan tata kelola tata cara pemerintahan berbasis elektro (SPBE) yang aman pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang. Disamping itu, menciptakan wadah yang positif untuk aktifitas hacking.
“Serta menjalin kerjasama antara Pemkab Serang dengan universitas dan instansi yang lain yang ada di Banten,”ujar Entus ketika membuka Bug Bounty Program ‘Menciptakan generasi white hat yang bermutu’ digelar oleh Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) selama tiga hari Selasa-Kamis, 10-12 November 2020 di Lido Lake Resort Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Terlebih, lanjut Entus, ditengah pandemi covid-19 pemerintah sentra dan pemerintah kawasan berupaya agar berita dan komunikasi mampu terlaksana dengan baik dan lancar dengan sampainya pesan-pesan secara utuh dan up to date ke masyarakat serta efektifnya komunikasi yang dilaksanakan.
“Hal ini pastinya mampu terwujud kalau kerjasama dengan berbagai pihak dapat terbangun dengan baik, serta ditunjang dengan penggunaan teknologi berita yang menolong penyampaian pesan secara akurat valid dan update,”ungkapnya.
Entus menyampaikan, perkembangan informasi dan teknologi yang demikian seiring dengan kebutuhan masyarakat mendorong pemerintah untuk dapat memperlihatkan jalan masuk kepada layanan publik yang cepat, hebat dan kondusif. “Aspek keamanan dalam teknologi dan informasi memegang peranan yang penting dalam mempertahankan kelangsungan dan kerahasiaan sebuah berita,”terangnya.
Dalam upaya melindungi suatu berita, sebut mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Serang ini dibutuhkan keselamatan isu baik secara fisik dan logik. Keamanan fisik berupa keselamatan infrastruktur yang mengoperasikan pertukaran gosip tersebut mirip kawasan komunikasi, tempat penyimpanan isu, alat komunikasi yang mentransmisikan info, serta perangkat pendukungnya.
“Sementara untuk keamanan logik berupa keamanan dalam bentuk digital yang meliputi password, akta elektronik, susukan login, otentikasi, dan tingkat otoritas yang dapat mengakses sebuah informasi,”paparnya.
Perpaduan keselamatan berita secara logik dan fisik, sambung Entus, tentunya perlu dikontrol dengan manajemen keamanan berita. Sehingga diperlukan kebijakan dari organisasi supaya sebuah keselamatan berita dapat berjalan dengan baik dan lancar serta terjaga keamanannya.
“Sinergi dalam suatu keselamatan gosip sangatlah diperlukan, alasannya adalah itu Pemkab Serang menatap perlu untuk mengajak pihak yang berkaitan dan dunia pendidikan untuk ikut ikut serta dalam menerapkan metode keamanan informasi yang tangguh,”tutur Entus.
Diketahui, pada Bug Bounty Program di ikuti oleh para Tentara Nasional Indonesia Grup I Kopassus, Untirta, Unsera dan Unbaja sebanyak 16 Orang. Sedangkan selaku narasumber Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kemenkominfo RI, Bambang Dwi Anggono, dan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
(Red)