Bukti seorang pria serius dalam menjalin cinta adalah ketika ia berani mendatangi orang tua wanita yang dicintanya, lalu dengan tegasnya tanggung jawab ia berkata “Saya siap menikahi putri bapak”.
Karena bukti paling nyata seorang pria mencinta adalah ketika ia sudah siap mengajak seorang wanita yang dicintainya dalam akad pernikahan yang sakral.
Bukan Ia Yang Hanya Mengulur Waktu Dengan Berkata “Bila Siap Nanti Aku Akan Menghadap Ayahmu, Tapi Sekarang Kita Jalani Saja Hubungan Ini Dengan Keyakinan Pasti”
Ingat, bukan ia yang hanya mengulur waktu kewaktu dengan berkata “bila sudah siap nanti aku akan menghadap ayahmu, tetapi sekarang kita jalani saja hubungan ini dengan keyakinan pasti”.
Yaelah, keyakinan pasti apa yang dimaksud? Pacaran? Atau semcamnya? Ketahuilah, hubungan yang seperti itu bukan pasti, tapi abal-abal belaka, sebab yang pasti hanya bila di ikat oleh akad pernikahan.
Bukan Ia Yang Hanya Dengan Gampangnnya Mengumbar Janji Dalam Ikatan Pacaran Dengan Waktu Yang Lama
Maka, jika kau benar-benar mencintainya, pastikanlah kau memilikinya dengan jalur yang telah disyari’atkan Allah.
Sebab laki-laki serius itu bukan ia yang hanya dengan gampangnya mengumbar janji dalam ikatan pacaran dengan waktu yang lama. Tetapi ia yang gegas bertindak menunaikan janjinya dihadapan Allah dalam pernikahan.
Bukan Ia Yang Hanya Bangga Telah Memilikimu, Tapi Ia Yang Bangga Memilikimu Dalam Jalan Yang Pasti “Pernikahan”
Bukan ia yang hanya bangga telah memilikimu, tapi ia yang bangga memilikimu dalam jalan yang pasti “pernikahan”. Karena bila memang ia serius, maka sudah pasti dalam membanggakanmu ia akan gunakan jalan yang di ridlai oleh Allah, bukan jalan yang dimurkai oleh Allah.
Bukan Ia Yang Hanya Senang Bersanding Denganmu Dengan Jalan Yang Haram, Tapi Yang Berani Meghalalkanmu Dengan Jalan Yang Baik
Bukan ia yang hanya senang bersanding dengamu denagn jalan yang haram, tapi yang berani menghalalkanmu dengan yang baik, jalan apakah itu?
Yaitu jalan yang memang sudah dihaturkan oleh Allah bagi laki-laki dan wanita yang memang sudah siap hidup bersama dalam mengharap ridla Allah bersama-sama.
Bukan Ia Yang Hanya Bahagia Telah Bersamamu, Tetapi Ia Yang Mampu Membuat Kebersamaan Yang Ada Menjadi Keberkahan Hidup
Bukan ia yang hanya bahagia telah bersamamu, tetapi ia yang mampu membuat kebersamaan yang ada menjadi keberkahan hidup yang baru, sehingga setiap moment kasih sayang hadir selalu membuat keduanya tercurah limpahkan akan kasih sayang Allah.