Seberapa menyakinkannya ucapan lelaki kepadamu, jika sampai detik ini dia masih belum juga ada tindakan untuk ke hubungan yang lebih serius, maka jangan longgarkan hatimu berharap banyak kepadanya.
Kamu harus ingat, cinta itu butuh bukti, cinta itu butuh tindakan yang nyata, jika hanya sekedar ucapan semata, semua orang tentu bisa mengatakan setiap yang diinginkannya.
Jangan Terlau Terlena Ucapan Cinta Seseorang yang Tengah Mendekat Padamu, Jika Pembuktiannya Masih Ragu-ragu
Intinya jangan terlalu terlena ucaan cinta seseorang yang tengah mendekat kepadamu, jika sejauh ini hanya sebatas janji dan perhatian manis sesaat, sebab untuk pembuktiannya saja dia masih ragu-ragu.
Apa Bukti Cinta? Pernikahan, Karena Satu-satunya Orang yang Sedang Jatuh Cinta Adalah Menikah
Dan ketika kamu bertanya, apa bukti cinta itu? apakah janji sehidup semati? apakah datang meminta izin ke orang tua semata untuk jalan denganmu?
Tidak, tapi pernikahan bukti nyata dari cinta itu, karena satu-satunya orang yang sedang jatuh cinta adalah menikah.
Hati-hati Menjaga Hati, Jangan Sampai Kamu Terjebak Suasana yang Nantinya Hanya Akan Menyakitimu
Karenaya, hati-hati kamu menjaga hati, jangan sampai kamu terjebak suasana yang nantinya hany akan membuatmu sakit, sebab ketidak bisaanmu mengendalikan hati dalam menaruh percaya.
Kamu Harus Pandai Menjaga Harapanmu, Jangan Teledor Berharap Kepada yang Memberimu Janji Semata
Lantas kamu harus menjaga hatimu dengan baik, kamu harus pandai menjaga hatimu disaat kamu sedang bahagia-bahagianya dengannya, jika memang status hubungan yang ada masih status yang belum pasti.
Jangan teledor berharap terlalu banyak kepada yang memberimu janji semata, karena janji itu yang nanti akan membuatmu patah hati, jika dia tidak menepati.
Percaya Janjinya yang Baik Boleh, Tapi Pastikan Pasrahmu Tetap Kepada Allah Pemilik Kehidupan
Tapi tentu tidak semua janji laki-laki itu hanya bualan semata, maka percaya janjinya boleh-boleh saja, tapi pastikan pasrahmu tetap kepada Allah sang pemilik kehidupan, sebab ending yang indah dan tidaknya Dia yang merestui.