Tidak usah tanyakan alasan mengapa pada akhirnya seseorang itu berhijrah, seperti apapun jalan yang dia ambil, baik karena ikut trend atau murni karena Allah, cukup doakan saja semoga semuanya bisa istiqamah.
Doakan saja semoga bisa istiqamah selamanya, bisa istiqamah dengan keputusan yang diambilnya, tidak perlu kamu koment buruk, walau benar masa lalunya sangat tidak baik.
Jangan Kepo Nggak Jelas Terus, Bila Ujung-ujungnya Hanya Berprasangka Buruk
Siapapun kita saat ini jangan pernah buang-buang waktu dengan terus memburu yang baru hijrah dengan pertanyaan-pertanyaan tak berkelas.
Artinya, jangan kepoin mereka terus, bila ujung-ujungnnya kamu tak bisa mengendalikan hati, dan hanya berprasangka buruk terhadapnya.
Sebab, tak sedikit dari kita yang tadinya kepo bertanya kenapa dan kenapa, tapi pada akhirnya menghina, su’udzan, dan menjud-ge nggak jelas.
Apapun Alasannya Berhijrah, Doakan Saja Semoga Diberi Kemudahan
Maka apapun alasan mereka yang mau melunakkan hati untuk berhijrah, ntah karena sebuah musibah yang menimpa atau karena ajakan orang lain.
Doakan saja semoga diberi kemudahan baginya untuk merujukkan hati kepada Allah disetiap keputusan yang diambilnya.
Jangan Ungkit Masa Lalunya, Karena Masa Lalunya Bukan Urusanmu
Jangan ungkit pula masa lalunya, karena masa lalunya bukanlah urusanmu, tetapi urusan Allah. Yang terpenting adalah kamu harus bersyukur, sebab ada lagi teman hijrahmu dalam mendekat kepada Allah.
Lagipula daripada penasaran atas keputusannya, mending kamu lebih sibuk penasaran akan dirimu sendiri, karena walau telah baik berhijrah menjadi lebih baik itu harus senantiasa kamu lakukan.
Bantu Saja Dia Agar Semakin Mantap Dengan Keputusannya, Baik Dengan Dukungan Maupun Doa
Yang semetinya kamu lakukan adalah bantu saja dia agar benar-benar semakin mantap denhan keputusannya, mudahkanlah jalannya dengan sikap dan perilakumu menyambutnya hangat penuh kebijaksanaan.
Dukunglah keputusan baiknya dengan penuh kasih sayang, baik dalam bantuanmu bersikap baik maupun doa baik yang kamu lantunkan.
Sambutlah Dia Dengan Penuh Kebaikan dan Rasa Syukur, Bukan Dengan Cacian yang Menyakitkan Hati
Hargai keputusannya, lalu sambutlah dia denagn penuh kebaikan dan rasa syukur, bukan malah dicaci dan disu’udzani dengan isu tidak jelas.
Jagalah hatinya sebagaimana kamu menjaga hatimu, jangan melempari pertanyaan-pertanyaan yang menyakitkan hati, sebab keputusannya yang demikian bukanlah sesuatu yang mudah baginya, butuh yang namanya keikhlasan dan perjuangan.