Gangguan Mental Apa Saja yang Rentan Dialami oleh Entrepreneur? – Di zaman modern ini, bayangan tentang pekerjaan tidak lagi soal duduk di kantor dari pukul 9 sampai jam 5 dengan setelan kemeja formal dan tas kantor. Beberapa tipe pekerjaan yang lebih fleksibel, seperti wirausaha, freelance, dan pekerja paruh waktu makin digandrungi oleh generasi masa kini.
Nah dengan perbedaan tipe pekerjaan itu, apakah tingkat stresnya berbeda juga ya? Apakah mereka yang punya jadwal kerja fleksibel punya resiko kesehatan mental yang tinggi?
Penyalahgunaan dan Adiksi Zat
Wirausaha memiliki banyak kebebasan dalam menentukan arah usaha dan kegiatan-kegiatan di dalamnya. Mereka juga menentukan semua keputusan dalam usaha mereka, seperti gaji karyawan, lokasi kantor dan sebagainya. Walaupun terlihat menyenangkan, hal ini dapat memicu tingkat stres yang tinggi.
Tingkat stres yang tinggi ini dikarenakan pengambilan keputusan tersebut harus dilakukan secara konsisten dan bisa jadi menyangkut kelangsungan perusahaannya. Nah, wirausaha yang stres biasanya ingin segera menghilangkan rasa stres mereka. Jika mereka tidak mampu menemukan cara yang sehat dan umum, seperti rehat sejenak atau bercerita, mereka akan mencari cara cepat dengan penggunaan alkohol atau bahkan narkoba.
Keinginan untuk Bunuh Diri
Para wirausaha ini harus berhadapan dengan banyaknya ketidakpastian dalam pekerjaan mereka, sehingga mereka harus pintar-pintar beradaptasi dan menyusun strategi. Jika proses adaptasi ini gagal, mereka mudah terkena depresi dan mereka dapat berpikir bahwa mereka tidak berharga. Hal ini juga bisa terjadi pada wirausaha yang lebih berorientasi pada hasil ketimbang pada proses
Imposter Syndrome
Imposter syndrome atau sindrom penyemu adalah suatu kondisi yang membuat individu yang mengalaminya merasa tidak pantas atau tidak berhak mendapatkan suatu prestasi dan kesuksesan. Padahal, orang tersebut memiliki banyak kemampuan yang diakui oleh orang-orang disekitarnya. Nah, ternyata banyak lho wirausaha yang sering merasakan ketakutan untuk gagal yang akhirnya membuat mereka sering cemas.
Wirausaha yang memiliki imposter syndromedapat merasa bahwa kesuksesan yang sekarang ia peroleh hanya karena beruntung atau karena bantuan orang lain. Walaupun Imposter Syndrometidak termasuk dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa, kondisi ini tidak boleh kamu biarkan terus menerus ya.
Nah, itu tadi kondisi-kondisi yang sering dialami oleh wirausaha. Apakah kamu pernah mengalaminya?