Hanya seorang wanita sahalehah yang akan menyerahkan cintanya setelah akad pernikahan, dan hanya seorang wanita shalehah pula yang berani menjaga dirinya dari godaan cinta yang menjauhkannya dari kebaikan Allah.
Sebab, wanita yang shalehah faham betul makna cinta yang sebenarnya itu seperti apa, ia menyadari dengan sangat bijaksana bahwa yang dikatakan cinta adalah ia yang berani melindungi dan memuliakan, bukan malah menjerumuskan dan menghinakan.
Dan ia pula percaya bahwa cinta terbaik dalam hidup ini adalah perasaan sayang yang telah disahkan oleh akad resmi pernikahan, sehingga dalam mencintanya selalu mendatangkang sakinah, mawaddah, warahmah dari sang maha pemberi cinta.
Ia Tak Pernah Sedikitpun Merasa Kesepian Ataupun Merasa Tergiur Untuk Mencicipi Hubungan Yang Diharamkan Oleh Allah
Wanita shalehah takkan pernah merasa dirinya kesepian ataupun merasa tergiur untuk mencicipi hubungan yang diharamkan oleh Allah, sebab itulah mengapa hanya cinta wanita shalehah yang dikatakan hakiki.
Karena sebelum ia bertemu cinta sejatinya dalam akad pernikahan yang sakral, maka ia takkan pernah berani memberikan rasa cintanya secara cuma-cuma pada orang yang belum tentu menjadi jodohnya.
Ia Tak Pernah Sembarangan Dalam Mengagumi, Sebab Jika Ia Menyukai Maka Ia Akan Titip Lewat Munajat Kepada Allah
Ia tak pernah sembarangan dalam mengagumi, sebab jika ia menyukai maka ia akan titip lewat munajat kepada Allah.
Karena ia sangat yakin bahwa jika memang dialah yang menjadi cinta hakikinya kelak, maka walau hanya disentuhnya lewat doa sudah pasti ia akan menjadi miliknya.
Sebab ia juga percaya bahwa penjagaan yang sempurna itu adalah ketika ia mengikatnya lewat seuntai doa yang terus menerus, dengan berharap yang terbaik kepada Allah.
Ia Tak Pernah Bermain Sayang-Sayangan Walau Hanya Bersenda Gurau, Sebab Ia Sadar Akan Muru’Ahnya
Ia tak pernah terlena untuk bermain yang namanya sayang-sanyangan seperti umumnya anak muda jaman sekarang, walau semua itu hanya sebatas senda gurau atau yang disebut dengan hubungan tanpa status (HTS), teman tapi mesara (TTM), atau long distance relationship (LDR), sebab ia sadar bahwa ada muru’ah yang harus selalu ia jaga dengan baik.
Ia Tak Pernah Seadanya Dalam Menanggapi Bualan Manis Seorang Lelaki, Sebab Ia Selalu Bijaksana Dalam Menjaga Tanggung Jawabnya
Ia tak pernah seadanya dalam menanggapi bualan manis seorang lelaki, sebab ia selalu bijaksana dalam menjaga tanggung jawabnya.
Ia sadar betul akan kehormatan diri yang ada pada dirinya, sehingga setiap kali para lelaki membual maka ia akan sangat tegas untuk menolak dengan alasan yang pasti sesuai aturan yang telah Allah tetapkan pada dirinya sebagai seorang wanita.
Ia Selalu Percaya Bahwa Cinta Hakiki Itu Adalah Yang Datang Lewat Pernikahan, Bukan Yang Datang Lewat Pacaran
Dan ia selalu percaya bahwa cinta hakiki itu adalah yang datang lewat pernikahan, bukan yang datang lewat pacaran.
Maka, pantas saja jika ia selalu tangguh menjaga rasa dalam hati hingga nanti setelah ia benar-benar dipertemukan oleh sosok jodoh dalam ikatan pernikahan yang sakral.