Banyak orang yang menyemboyankan hidup terbaik itu seperti apa, tapi terkadang mereka lupa cara yang baik untuk menggapai hidup terbaik.
Tak jarang diantara kita yang demi mengejar hidup terbaik, ia rela menghalalkan segala cara untuk terlihat baik didepan manusia, bukan Rabb-Nya.
Padahal hidup terbaik itu bukan hanya dinilai dari penglihatan manusia, tapi Allah. Maka, bila benar-benar kamu menginginkan hidup terbaik, senantiasalah kamu melakukan kebaikan, dan hindarilah sifat pura-pura baik.
Bila Kamu Mengingini Hidup Yang Terbaik, Maka Hiduplah Dengan Penuh Perbuatan Baik
Maka bila kamu mengingini hidup yang terbaik, maka hiduplah dengan penuh perbuatan baik. Hiasilah dirimu dengan kebaikan.
Karena bila beragam kebaikan yang menjadi identitasmu, tanpa kamu berkatapun orang lain akan tahu bahwa hidup yang kamu miliki adalah hidup yang terbaik.
Carilah Penilaian Allah Semata, Agar Kebaikan Yang Kamu Lakukan Tidak Menjadi Sia-Sia
Dan kunci agar hidup yang kamu miliki selalu tersanding kebaikan, carilah penilaian Allah semata agat kebaikan yang kamu lakukan tidak menjadi sia-sia, serta bisa benar-benar mendatangkanmu kebaikan.
Bila Menurut Allah Perbuatanmu Sudah Baik, Maka Allah Akan Menyandingkanmu Dengan Kebaikan-Nya
Bila menurut Allah perbuatanmu sudah baik, maka Allah akan menyandingkanmu dengan kebaikan-Nya.
Sehingga apapun yang menjadi langkahmu dalam menjalani hidup ini pasti akan selalu membawa kebaikan.
Ketika Kebaikan Allah Selalu Menyandingmu, Tentu Kamupun Tidak Akan Sulit Untuk Melakukan Kebaikan
Karena ketika kebaikan Allah selalu menyandingmu, tentu kamupun tidak akan sulit untuk melakukan kebaikan. Pastinya akan selalu ada cara agar kamu tergerak untuk berbuat baik, dimanapyn dan sampai kapanpun.
Dan Kamu Tidak Akan Berpura-pura Baik Hanya Untuk Mendapat Penilaian Manusia, Sebab Pasti Allah Akan Menyadarkanmu Dengan Kebaikan Yang Hakiki
Dan yang jelas kamu tidak akan pernah berpura-pura baik hanya untuk mendapat penilaian manusia, sebab pasti Allah akan selalu menyadarkanmu dengan kebaikan yang hakiki.
Sehingga untuk melakukan yang tidak bernilai dimata Allah, kamu tidak lagi mempunyai kesempatan.