KABARPANDEGLANG.COM – Melalui QS Al-Maidah ayat 2, Allah Swt. mengajarkan kita untuk saling menolong kepada sesama. Tentu saja menolong disertai dengan hati yang lapang dada. Juga Allah Swt. memperingati kita untuk tidak gotong royong dalam perbuatan dosa.
Pada Q.S. al-Ma’idah/5:3, diharapkan kita harus takut hanya kepada Allah Swt. Segala perintah Allah Swt. harus kita laksanakan, dan segala larangan Allah Swt. harus kita hindari.
Pada Q.S. al-Hujurat ayat 12, ini Allah Swt. mengingatkan kita untuk menjauhi sifat prasangka atau mencari-cari kesalahan orang lain atau bergunjing alasannya adalah semua perbuatan itu dosa.
Pada Q.S. al-Hujurat/49:13, Allah Swt. membuat manusia terdiri atas laki-laki dan perempuan. Manusia itu suka berkumpul dan berkelompok, sehingga mereka membentuk suatu suku atau bangsa.
A. Membaca Q.S. al-Ma’idah/5:2
Lafal | Arti | Lafal | Arti |
---|---|---|---|
وَتَعَاوَنُوْا | dan tolong-menolonglah kau | وَلَا تَعَاوَنُوْا | dan jangan gotong royong |
عَلَى الْبِرِّ | dalam mengerjakan kebajikan | عَلَى الْاِثْمِ | dalam berbuat dosa |
وَالتَّقْوٰىۖ | dan taqwa | وَالْعُدْوَانِۖ | dan permusuhan |
Artinya:
”…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan…” (Q.S. al-Ma’idah/5:2)
Kandungan Q.S. al-Ma’idah/5:2
Melalui ayat di atas, Allah Swt. mengajarkan kita untuk saling menolong kepada sesama. Tentu saja menolong disertai dengan hati yang ikhlas. Juga Allah Swt. memperingati kita untuk tidak gotong royong dalam perbuatan dosa.
Penggalan Q.S. al-Ma’idah/5:2 ini berisi tentang usul bahu-membahu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Kita diharuskan saling menolong kepada sesama kita dalam perbuatan baik dan ketaqwaan, sebaliknya hindari saling menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan.
Misalnya, ada sobat kita yang mengajak membolos, hendaknya dihindari atau ditolak sebab membolos perbuatan tidak baik. Tetapi, jika ada sobat kita yang mengajak ke masjid untuk mendengarkan ceramah agama atau şalat berjamaah, kita harus mendukungnya.
Begitu pula bila ada sahabat mengajak nonton televisi atau main video game terus-menerus sehingga lupa makan dan belajar, kita harus menolaknya.
Tetapi, jika ada sobat yang mengajak kita mencar ilmu bersama, kita harus mau bergabung. Karena mencar ilmu bersama sangat baik dan menguntungkan, insya Allah kita akan mendapat karunia dan pahala dari Allah Swt.
B. Membaca Q.S. al-Ma’idah/5: 3
Lafal | Arti | Lafal | Arti |
---|---|---|---|
اَلْيَوْمَ | pada hari ini | اَكْمَلْتُ | telah Kusempurnakan |
يَئِسَ | telah frustasi | لَكُمْ دِينَكُمْ | agamamu untukmu |
اَّلذِيْنَ كَفـَرُوْا | orang-orang kafir | وَاَتْمَمْتُ | telah Kucukupkan |
مِنْ دِينِكُمْ | untuk (mengalahkan) agamamu | عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي | nikmat-Ku bagimu |
فَلَا تَخْشَوْهُمْ | karena itu janganlah kamu takut kepada mereka | وَرَضِيْتُ | dan telah Aku ridai |
وَاخْشَوْنِ | tetapi takutlah kepada-Ku | لَكُمُ اْلاِ سْلاَمَ | bagimu Islam |
اَلْيَوْمَ | pada hari ini | دِيْنًا | agamamu |
Artinya:
”…Pada hari ini, orang-orang kafir telah frustasi untuk (mengalahkan) agamamu, alasannya adalah itu janganlah kau takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini, telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridaa Islam sebagai agamamu. …”
Kandungan Q.S. al-Ma’idah/5:3
Kita harus takut hanya kepada Allah Swt. Segala perintah Allah Swt harus kita laksanakan, dan segala larangan Allah Swt. harus kita hindari. Makara, pemikiran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad saw. harus kita yakini dan amalkan.
Karena Allah Swt. telah menyempurnakan sekaligus rida, bahwa agama Islam menjadi agama Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya. Di samping itu, kita harus mensyukuri nikmat yang Allah Swt. berikan kepada kita.
Allah Swt. mengingatkan umat-Nya semoga tidak takut kepada orang-orang kafir, tetapi takutlah hanya kepada Allah Swt. Pada ketika Nabi Muhammad saw. melakukan haji Wada’ (haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.), Allah Swt. menurunkan wahyu yang menyatakan, bahwa ”Pada hari ini (haji wada’) telah kusempurnakan pemikiran agama untukmu. Aku rida agama Islam sebagai agamamu.”
Pada Q.S. al-Ma’idah/5:3, dibutuhkan kita harus takut hanya kepada Allah Swt. Segala perintah Allah Swt. harus kita laksanakan, dan segala larangan Allah Swt. harus kita hindari. Kaprikornus, aliran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad saw.
harus kita yakini dan amalkan. Karena Allah Swt. telah menyempurnakan sekaligus rida, bahwa agama Islam menjadi agama Nabi Muhammad saw dan pengikutnya. Di samping itu, kita harus mensyukuri nikmat yang Allah Swt. berikan kepada kita.
C. Membaca Q.S. al-Hujurat/49:12
Lafal | Arti | Lafal | Arti |
---|---|---|---|
يَٰٓأَيُّهَا | wahai | أَيُحِبُّ | apakah ada |
ٱلَّذِينَ | orang-orang yang | أَحَدُكُمۡ | diantara kau |
ءَامَنُواْ | beriman | أَن | yang suka |
ٱجۡتَنِبُواْ | jauhilah | يَأۡكُلَ | memakan |
كَثِيرٗا | banyak | لَحۡمَ | daging |
مِّنَ | dari | أَخِيهِ | saudaramu |
ٱلظَّنِّ | prasangka | مَيۡتٗا | yang sudah mati |
إِنَّ | bekerjsama | فَكَرِهۡتُمُوهُۚ | tentu kau merasa jijik |
بَعۡضَ | sebagian | وَٱتَّقُواْ | Dan bertaqwalah |
ٱلظَّنِّ | prasangka itu | ٱللَّهَۚ | kepada Allah |
إِثۡمٞۖ | dosa | إِنَّ | bantu-membantu |
وَلَ | dan janganlah | ٱللَّهَ | Allah |
تَجَسَّسُواْ | mencari kesalahan | تَوَّابٞ | Maha Penerima Taubat |
وَلَا | dan jangan | رَّحِيمٞ | Maha Penyayang |
يَغۡتَب | diantara kau menggunjing | – | – |
بَعْضُكُمْ بَعْضًا | sebagian yang lain | – | – |
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sebetulnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, bahu-membahu Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang
Kandungan Q.S. al-Hujurat/49:12
Pada Q.S. al-Hujurat ayat 12, ini Allah Swt. mengingatkan kita untuk menjauhi sifat prasangka atau mencari-cari kesalahan orang lain atau bergunjing alasannya adalah semua perbuatan itu dosa. Allah Swt. menyamakan orang yang suka bergunjing seperti orang yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Tentu kamu merasa jijik.
Oleh alasannya adalah itu, taatilah perintah Allah Swt. dan jauhi larangan-Nya, termasuk bergunjing atau menceritakan kejelekan orang lain. Jika kita telah berbuat salah dan dosa karena telah melanggar larangan Allah Swt, segeralah bertobat dan bertakwa kepada Allah Swt, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat, lagi Maha Penyayang.\
Allah Swt. menyamakan orang yang suka bergunjing mirip orang yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati. Tentu kau merasa jijik. Oleh karena itu, taatilah perintah Allah Swt. dan jauhi larangan-Nya, termasuk bergunjing atau menceritakan kejelekan orang lain.
Jika kita telah berbuat salah dan dosa sebab sudah melanggar larangan Allah Swt., segeralah bertobat dan bertakwa kepada Allah Swt, sebetulnya Allah Maha Penerima Tobat, lagi Maha Penyayang.
D. Membaca Q.S. al-Hujurat/49:13
Lafal | Arti | Lafal | Arti |
---|---|---|---|
يَٰٓأَيُّهَا | wahai | لِتَعَارَفُوٓاْۚ | supaya kamu saling mengenal |
ٱلنَّاسُ | manusia | إِنَّ | bantu-membantu |
إِنَّا | bahwasanya | أَكۡرَمَكُمۡ | yang paling mulia diantara kamu |
خَلَقۡنَٰكُم | Kami menciptakan kamu | عِندَ | di sisi |
مِّن | dari | ٱللَّهِ | Allah |
ذَكَرٖ | pria | أَتۡقَىٰكُمۡۚ | adalah orang yang paling bertaqwa |
وَأُنثَىٰ | dan perempuan | إِنَّ | bekerjsama |
وَجَعَلۡنَٰكُمۡ | dan Kami jadikan kamu | ٱللَّهَ | Allah |
شُعُوبٗا | berbangsa-bangsa | عَلِيمٌ | Maha Mengetahui |
وَقَبَآئِلَ | dan bersuku-suku | خَبِيرٞ | Maha Melihat |
Artinya:
Wahai insan! Sungguh, Kami telah menciptakan kau dari seorang pria dan seorang perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kau saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Kandungan Q.S. al-Hujurat/49:13
Allah Swt. membuat insan terdiri dari pria dan wanita. Manusia itu suka berkumpul dan berkelompok sehingga mereka membentuk suatu suku atau bangsa. Kita harus saling mengenal satu sama lainnya. Dengan demikian, tidak ada di antara kita saling menganggap diri paling benar atau paling baik. Allah Swt.
sudah mengingatkan, bahwa bekerjsama yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah Swt. yakni orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.
Allah Swt. menyatakan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah Swt. yaitu orang yang taqwa. Oleh karena itu, tidak ada artinya kita menyombongkan diri tanpa beribadah kepada Allah Swt. Pada Q.S. al-Hujurat/49:13, Allah Swt. menciptakan manusia terdiri atas laki-laki dan wanita. Manusia itu suka berkumpul dan berkelompok, sehingga mereka membentuk suatu suku atau bangsa.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!