Dear para suami, jangan biasakan diri membandingkan istrimu dengan istri orang lain, tetapi lihatlah bagaimana dirimu sendiri, sudahkah seperti suami-suami mereka?
Kamu boleh mengagumi kebaikan istri orang lain, tapi jangan sampai rasa kagummu membuatnya sakit hati karena terlalu seringnya kamu membanding-bandingkannya.
Dan ingatlah, istri yang luar biasa itu terbentuk dari didikan, dukungan, dan arahan tangan suami yang luar biasa juga.
Jangan Dulu Mengatakan “Istri Orang Lebih Cantik” Tapi Sadarlah, Sudahkah Dirimu Memberi Kesempatan Istrimu Merawat Diri Yang Sama?
Jadi sebanyak apapun kekurangan yang ada pada istrimu, jangan sampai kamu tega mengatakannya dengan bahasa tidak pantas. Apalagi sampai tega hati membanding-bandingkan kecantikannya dengan istri orang lain.
Jangan sampai kamu berkata “istrinya si A cantik ya”, karena yang demikian sangatlah menyakitkan hati. Tapi alangkah lebih baiknya saat kamu merasa demikian, maka sadarlah terlebih dahulu akan posisimu sebagai suami. Sudahkah dirimu memberi kesempatan istrimu merawat diri yang sama?
Karena baik buruknya seorang istri tergantung suami, cantik tidaknya seorang istri tegantung dari seberapa bijak isti memberi hak untuk istri berdandan.
Jangan Dulu Berkata “Istri Orang Lain Lebih Shalehah” Tapi Sadarlah, Sesering Apa Dirimu “Mendidik” Istrimu Dengan Ilmu Agama?
Jagalah tanggung jawabmu sebagai seorang suami, bukan hanya tak luput untuk menafkahi, tapi pula jagalah perasaan istrimu dengan penuh kasih sayang.
Sesalah apapun istrimu jangan menegur dengan bahasa yang kasar, jangan dulu kamu berkata “kamu tidak seperti istri si B, yang shalehahnya luar biasa”. Hey, ingat sadarkan dulu hatimu, sudah sesering apa dirimu “mendidik” istrimu dengan ilmu agama?
Jangan Dulu Berkata “Istri Orang Lain Lebih Sabar” Tapi Sadarlah, Apakah Ada Waktu Bagimu Untuk Menyemangatinya?
Bijaklah pula disaat istrimu terlihat kurang sabaran, terlihat lusuh, dan agak murung. Jangan menambahi dengan perlakuan yang tidak mengenakkan juga, apalagi sampai berkata “kamu tidak sabaran ya, coba seperti istri si C”, jangan!
Karena ucapanmu yang secara tidak sengaja membandingkannya itu sangatlah menyakitkan, meski tujuanmu benar. Tapi sadarlah dulu, apakah ada waktu bagimu selama ini untuk menyemangatinya ditengah dia mengurus semuanya untukmu?
Jangan Dulu Berkata “Istri Orang Lain Lebih Cerdas”Tapi Sadarlah, Sudahkah Engkau Menfasilitasi Mudahnya Belajar Ilmu Bagi Istrimu?
Jangan dulu berkata “kamu tidak secerdas istrinya si dia” saat mendapati istrimu melakukan kesalahan, tapi sadarlah dulu, sudahkan selama ini engkau menfasilitasi mudahnya belajar ilmu bagi istrimu? Dan jika tidak, jangan egois berkata seperti itu, namun bimbinglah ia dengan baik dan penuh cinta.
Dan Jangan Pula Berkata “Istri Orang Lain Lebih Penyayang” Tapi Sadarlah, Apakah Dirimu Juga Sepenuh Jiwa Menyanginya?
Dan jangan pula berkata “istri orang itu penyayang banget, pengertian, dan selalu bisa menghargai suaminya” tapi sadarlah, apakah selama ini dirimu juga sepenuh jiwa menyayanginya? Sebab bisa jadi wanita yang kamu kagumi kebaikannya ternyatadibelakangnya ada sosok suami yang selalu sabar dan tulus.
Karena Jangan lihat outputnya tapi lihatlah prosesnya, seserius apa kamu berproses menghebatkan istrimu maka tentu takkan terfikir untukmu membandingkannya dengan wanita lain.