Siapapun pasti tidak akan menyenangi takdir buruk yang tengah menimpa, terlebih bila peristiwa buruk itu adalah tentang luka yang tertoreh karena perpisahan, sungguh sangat menyakitkan dihati.
Tetapi jangan sampai kita membenci luka itu, tidak usah menyesali keadaan yang terjadi, karena bagaimanapun luka itu akan membuat kita lebih berhati-hati lagi menyambut hati yang baru.
Dan mungkin lewat luka itu Allah tengah menyelipkan pelajaran berharga untuk kita, sebab itulah mengapa kita harus bijak menyikapi segala hal yang terjadi.
Luka Yang Tertoreh Dihati Memang Terasa Sangat Perih, Tapi Dari Luka Itulah Kita Belajar Kuat
Sabar, ikhlas, dan berprasangka baik baiklah kepada Allah, karena dibalik peristiwa yang sangat tidak kita ingin ini pasti Alalh telah siapkan kejutan indah yag luar biasa.
Perih…mungkin itulah rasa yang akan mendayuh dihati, saat yang diharapkan tak benar-benar menjadi nyata. Iya, luka yang tertoreh dihati memang akan terasa sangat perih, tapi dari luka itulah kita akan belajar kuat.
Perpisahan Yang Menjadi Jeda Kebersamaan Mungkin Terasa Menyesakkan, Tapi Darinya Kita Belajar Bersyukur
Mungkin benar, segala yang menjadi jeda kebersamaan (perpisahan) mungkin akan terasa menyesakkan dada.
Tapi darinya kita belajar bersyukur, darinya kita akan sadar bahwa selama ini ternyata kita telah salah karena terlalu berharap kepadanya, bukan kepada Allah.
Segala Yang Terjadi Adalah Kuasa Allah, Sebab Itulah Mengapa Jangan Sesali Yang Telah Terjadi
Mungkin pada akhirnya kita akan menyesal sedalam mungkin, karena telah memulai bila akhirnya hanya luka yang tersisa.
Tapi bagaimanapun segala hal yang terjadi adalah kuasa Allah, sebab itulah mengapa kita harus bisa kendalikan hati untuk tak menyesali apa yang telah terjadi.
Jadikan Peristiwa Yang Tidak Menyenangkan Itu Jembatan Untuk Kita Belajar Lebih Dewasa Menyambut Masa Depan Yang Lebih Baik
Jadikan saja semua peristiwa yang tidak menyenangkan itu sebagai jembatan untuk kita belajar lebih dewasa, karena dengan luka itu tentu kita akan lebih hati-hati lagi menyambut hati yang datang menyapa.
Dan dengan luka yang tertoreh itu pula maka tentu kita akan lebih dewasa lagi menyambut masa depan yang lebih baik dengan tanpa gegabah.
Redamlah Luka Yang Ada Dengan Penuh Keikhlasan, Karena Disaat Hati Telah Ikhlas Untuk Kembali Tenang Akan Lebih Mudah
Bijaklah meredam luka, bijaklah menahan perih, dan bijaklah menenangkan hati dengan rasa syukur.
Karena ketika kita bijak tentu luka yang ada akan mudah kita sembuhkan dengan rasa ikhlas. Sedangkan bila telah ikhlas, maka untuk kembali tenangpun akan menjadi lebih mudah.