Tidak terasa saat ini kita telah memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di dunia.
Sebab pada bulan suci ini, segala amal ibadah sekecil apapun yang dilakukan oleh umat muslim akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT. Tidak heran jika kemudia semua orang berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, termasuk menutup aurat.
Sisilain dari menjelang datangnya bulan puasa ini biasanya, munculnya fenomena yang paling menonjol ketika menjelan bulan Ramadhan (selain iklan sirup yang itu ?) adalah fenomena banyaknya orang yang mendadak berhijab.
Namun sayangnya setelah bulan Rhamadan semua akan kembali seperti semula, alias tidak berhijab. Padahal kita tidak pernah tau apakah umur kita akan sampai pada bulan Ramaddhan selanjutnya atau kita akan menemui ajal saat kita menutup seluruh bagian aurat kita.
Jangan Menunggu Bulan Ramadhan Dulu Untuk Berhijab, Karena Ajalmu Tidak Menunggu Thobatmu
Karennya berhijablah sejak dini tanpa perlu menunggu datangnya bulan Ramadhan alias jangan hanya berhijab pada saat bulan Ramadhan saja.
Sebab datangnya ajal tidak menunggu thobatnya kita, ajal bisa datang kapan saja, kita perlu takut kalau-kalau kita akan menjumpai ajal saat diri kita sedang dalam keadaan penuh dosa dan sedang dalam keadaan tidak menutup aurad.
Kebanyakan Wanita Masih Ragu Untuk Beristiqomah Dalam Mengenakan Hijab Karena Bermacam Alasan
Selama ini kebanyakan dari kita yang masih belum bisa istiqomah dalam berhijab karena bermacam alasan, entah karena alasan pekerjaan, kecantikan atau karena alasan ingin menghijapi hati dulu.
Padahal hijab tidak akan menghalangi karirmu, tidak akan menutup rezeki kita, tidak akan mengirangi kecantikan dan tak perlu menghijapi hati dulu (memperbaiki diri) karena hijab itu sendiri adalah langkah awal memperbaiki diri, jadi tidak perlu menunggu menghijabi hati.
Mereka Bisa Berhijab Selama Bulan Ramadhan Namun ‘Tidak Bisa’ Selain Bulan Ramadhan
Sebagian dari kita ada yang pada saat bulan Rhamdan mampu mengenakan hijab, atau mendadak berhijab ketika bulan Ramadhan tiba, namun sayangnya ketika bulan puasa telah usai mereka memilih menanggalkan hijabnya.
Karena berbagai alasan atau ketidak siapan, atau dengan alasan belum waktunya. Padahal selama bulan puasa saja mereka bisa namun setelah bulan puasa mereka tidak bisa.
Padahal Hijab Bukan Hanya Diharuskan Untuk Dikenakan Saat Bulan Rhamadan Saja, Melinkan Sebuah Perintah
Padahal perintah untuk berhijab atau menutup aurad tidak hanya diperintahkan hanya pada saat bulan puasa saja, melainkan perintah bagi semua umat muslim.
Meski sesungguhnya ada perbedaan pendapat dalam hal menutup aurat bagi kaum wanita (dalam hal menutup wajah dan dua telapak tangan), namun setidaknya para ulama terdahulu telah sepakat wajibnya kaum perempuan menutup seluruh bagian tubuhnya kecuali bagian wajah dan telapak tangannya.
Meski Begitu Kita Tetap Harus Menghargai Usaha Setiap Wanita Yang Baru Mampu Berhijab Saat Bulan Ramadhan
Meski begitu, sebagai wanita yang sudah bisa istiqomah berhijab kita tidak boleh memandang sebelah mata atau meremehkan wanita yang baru bisa berhijab saat bulan puasa.
Sebab posisi kita dihadapan tuhan tidak ada yang tau, selain itu apapun alasan mereka yang mendadak berhijab saat Ramadhan setidaknya membuktikan bahwa mereka sendiri tau bahwa menutup aurat itu wajib hukumnya dan setidaknya mereka berusaha menghalangi diri mereka sendiri untuk berbuat dosa memamerkan maksiat (bagian tubuhnya.)
Tidak Ada Kata Terlambat Untuk Berhijab Dan Tidak Salah Meski Tidak Bisa Berhijab Setiap Waktu
Tidak ada kata terlambat untuk berhijab, meski kamu tidak berhijab sejak dari kecil, selain itu tidak masalah bila kamu tidak bisa itiqomah dalam berhijab, hanya berhijab diwaktu-waktu tertentu atau tidak berhijab diwaktu-waktu tertentu.
Setidaknya kamu sudah berusaha untuk belajar untuk berhijab, insya Allah dengan seiring berjalannya waktu kamu bisa istiqomah berhijab, tanpa perlu menunggu bulan puasa saja.
Selain itu tak perlu takut dibilang berhijab karena ikutan tren atau dikatakan tidak bisa konsisten. Biarlah semua yang kamu lakukan menjadi urusan kamu dan Allah, sebab memang bukan urusannya sesama manusi.