Jika Benar Cinta Tak Mungkin Aniaya, Jika Benar Sayang Tak Mungkin Tega. Tapi Pacaran Memungkinkan Itu Semua

Jika Benar Cinta Tak Mungkin Aniaya, Jika Benar Sayang Tak Mungkin Tega. Tapi Pacaran Memungkinkan Itu Semua

Jika memang benar cinta tak mungkin aniaya, jika memang benar sayang tak mungkin tega, dan jika memang benar-benar cinta serta sayang maka sudah pasti akan memuliakan.

Tetapi dengan pacaran maka memungkinkan itu semua, yaitu berbuat aniaya dan tega karena telah berjalan menuju neraka-Nya Allah bersama-sama.

Kerapkali Rasa Sayang Menjadi Tuduhan Pecinta Dengan Berkata “Aku Sangat Mencintaimu” Tapi Jalan Yang Ditempuh Keliru Dalam Meraihnya

Jika Benar Cinta Tak Mungkin Aniaya, Jika Benar Sayang Tak Mungkin Tega. Tapi Pacaran Memungkinkan Itu Semua
73photoworks.wordpress.com

Kita kadang-kadang pura-pura tuli saat mendengar larangan tentang pacaran, tetapi percaya bahwa pacaran itu adalah hal yang membosankan bila telah tersakiti, dikecewakan, dan ditinggalkan.

Kerapkali rasa sayang menjadi tuduhan pecinta dengan berkata “Aku sangat mencintaimu” tapi jalan yang ditempuh keliru dalam meraihnya.

Baca Juga :  Kadang Allah Tunjukkan Kasih Sayang-Nya Dengan Suatu Hal yang Tidak Langsung Dapat Kita Mengerti

Padahal, bila memang benar mengaku sangat mencintai nikahi dan nafkahi, bukan hanya dekati, nikahi, dan cicipi.

Bila Memang Benar Cinta Harusnya Tidak Membuat Diri Atau Dirinya Aniaya, Juga Berdusta Atas Nama Cinta

Jika Benar Cinta Tak Mungkin Aniaya, Jika Benar Sayang Tak Mungkin Tega. Tapi Pacaran Memungkinkan Itu Semua
73photoworks.wordpress.com

Bila memang benar cinta harusnya tidak membuat diri atau dirinya aniaya, juga berdusta atas nama cinta. Karena dengan pacaran kau telah beraniaya pada dirimu dan pada diri seseorang yang kau cintai, kau ajarkan dusta padanya dengan mendustakan perintah Allah.

Cinta Yang Sebenarnya Adalah Mengakar Dalam Hati Sebab Ia Telah Tenang Dalam Kehalalan

Jika Benar Cinta Tak Mungkin Aniaya, Jika Benar Sayang Tak Mungkin Tega. Tapi Pacaran Memungkinkan Itu Semua
khazanah.perlengkapanrumahtangga.my.id

Cinta yang sebenarnya adalah mengakar dalam hati sebab ia telah tenang dalam kehalalan, dan bukan cinta namanya bila hanya membawa kesenangan sesaat, walau kau seringkali mendengungkan “Cintaku padamu setengah mati” bila kau tak mampu membawa ketenangan yang hakiki dalam hidupnya.

Baca Juga :  Ada Orang yang Ngakunya Nggak Selingkuh Tapi Menemukan Kenyamanan di Hati yang Lain

Cinta Yang Sebenarnya Berdahan Pada Taat Karena Mampu Menjaga Kehormatan Dan Memucuk Ke Syurga Dengan Cinta Yang Semata Mengharap Ridla-Nya

Jika Benar Cinta Tak Mungkin Aniaya, Jika Benar Sayang Tak Mungkin Tega. Tapi Pacaran Memungkinkan Itu Semua
hiveminer.com

Cinta yang sebenarnya adalah berdahan pada taat, karena mampu menjaga kehormatan dan memucuk ke syurga dengan cinta yang semata mengharap ridla-Nya.

Sebab, bila sudah ridlah Allah yang menyertai kebersamaan yang ada, maka tentu ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan yang datang akan selalu membawa pemiliknya tentram menjalin kasih dan sayang.

Inilah Cinta, Sejatinya Membawa Keridlaan Allah Bukan Petaka, Sebab Cinta Itu Fitrah Ilahi

Jika Benar Cinta Tak Mungkin Aniaya, Jika Benar Sayang Tak Mungkin Tega. Tapi Pacaran Memungkinkan Itu Semua
hiveminer.com

Inilah cinta, sejatinya membawa keridlaan Allah bukan petaka, sebab cinta itu fitrah ilahi. Maka, tegaslah bila kau benar-benar mencintainya, sudahi atau nikahi, karena keputusan itu sama-sama akan menghantarkanmu pada kebaikan dan kasih sayang Allah.

Baca Juga :  Inilah Beberapa Sikap Dan Perilaku Yang Harus Dihindari Muslimah Ketika Bersama Dengan Suami