Memiliki pasangan ideal, siapa yang tak ingin tetapi standar ideal seorang muslim sudah pasti adalah Islam. Sebagaimana Rasulullah telah bersabda bahwa ada empat hal yang menjadikan seorang wanita dinikahi. Yaitu dari sebab hartanya, kecantikannya, keturunannya, dan agamanya.
Maka pilihlah agamanya, karena jika fisik adalah alasan menikahinya, selepas aqad terucap, besoknya jika kamu bertemu wanita yang lebih baik fisiknya dari sang istri, yakinlah dalam hatimu pasti akan terbersit:
“Hadduh! Rumput tetangga ternyata lebih hijau!” Dan saya yakin, landasan yang dibangun karena fisik, akan rentan dengan ribut yang berujung perceraian, lantaran istri sudah banyak mengalami perubahan, dan semacamnya.
Sebab itulah pilih ia karena agamanya, Insyaallah akan menjadi penyejuk hati. Tapi bukan berarti tak ada problema, tapi karena agama yang kamu jadikan pedoman, maka insyaallah perahu kalian akan tetap kuat dan kokoh berlayar mengarungi samudera kehidupan.
Keindahan Fisiknya Akan Membuatmu Jenuh Jika Ia Tak Bisa Menjaganya Dengan Iman Kepada Allah
Karena jika hanya keindahan fisik yang menjadi alasan pertama kamu menikahanya, maka keindahan fisik tersebut akan membuatmu merasa jenuh pada akhirnya jika ia tidak bisa menjaganya dengan iman kepada Allah. Kamu akan bosan hidup bersamanya jika sikap dan perilakunya selalu membuatmu resah.
Keanggunan Fisiknya Akan Membuatmu Lelah Jika Ia Tidak Bisa Bersifat Tegas Pada Kehormatan Dirinya
Jika keanggunan fisik yang membuatmu sepakat menikahanya, maka keanggunan fisik yang ia miliki akan membuatmu lelah saat ia tidak bisa bersifat tegas pada kehormatan dirinya. Karena wanita yang tidak bisa dengan tegas menjaga kehormatan dirinya, tentu akan membuat kehormatanmu juga akan terlupakan.
Saat ia melakukan kesalahan, sebab kelalaiannya menjaga kehormatan diri, maka orang-orang akan menjatuhkan kehormatanmu terlebih dulu. Karena masyarakat pada umumnya pasti menanyakan siapa suaminya, dan bagaimana kamu mendidiknya.
Kecantikan Fisiknya Akan Membuatmu Mengeluh Jika Ia Tidak Bisa Memahami Tanggung Jawabnya
Jika hanya kecantikan fisik yang membuatmu menikahainya, maka kecantikan yang menempel pada tubuhnya akan membuatmu mengeluh jika ia tidak bisa memahami tanggung jawabnya. Mengapa demikian, karena jika cantik modal utama seorang wanita membangun rumah tangga, maka ia akan selalu menuntut pada suaminya tentang segala sesuatu yang akan menunjang kecantikannya.
Sebab, jika seorang wanita hanya memikirkan kecantikan lahiriah semata maka ia akan butuh banyak harta untuk tetap mempertahankan kecantikannya, tetapi saat kecantikan yang ia miliki berasal dari agamanya ia hanya butuh waktu untuk terus memperbaiki diri dengan ilmu-ilmu Allah.
Kesempurnaan Fisiknya Akan Membuatmu Menyesal Jika Ia Tak Memenuhi Hakmu
Jika kesempurnaan fisik yang menjadikanmu memilih menikahinya, maka kesempurnaan fisik yang ia miliki akan membuatmu menyesal jika tidak bisa memenuhi hakmu sebagai seorang suami. Karena secantik dan sesempurna apapun seorang istri jika tak bisa memahami tugas-tugasnya, maka takkan bernilai apapun dimata suami.
Karena bukan hanya kesempurnaan fisik yang bisa mmembuat suami betah berada disisinya, tapi saat seorang wanita bisa melayaninya dengan baik sesuai aturan yang sudah ditetapkan oleh syariat islam.
Kemolekan Fisiknya Akan Menjadi Simalakama Bagimu Jika Ia Tak Bisa Menjaga Dirinya Dengan Nilai Agama
Jika hanya kemolekan fisik yang membuatmu menggebu menikahinya, maka kemolekan fisik yang ia punya akan menjadi simalakama bagimu jika ia tak bisa menjaga dirinya dengan nilai-nilai agama. Kamu akan merasa resah berkepanjangan memikirkannya, karena perasaan khawatir dilirik orang akan selalu menghantuimu.
Maka dari itu jangan menikahi seorang perempuan hanya dengan melihat bagusnya tampilan luar semata, karena jika kamu melakukan hal tersebut rumah tangga yang kamu bangun tidak akan seindah yang kamu bayangkan. Kamu akan merasa menyesal dan jenuh, sehingga ada kemungkinan besar kamu akan mencari yang lebih baik darinya. Ntah karena kamu menyesal menikah dengannya, ataupun kamu memang akan selalu memandang kesempurnaan pada orang lain.
