Bahagia tidaknya sebuah keluarga tidak diukur dengan banyaknya harta, namun seberapa besar kamu yakin bahwa setiap ketentuan Allah ialah sudah pasti terbaik untuk kamu seperti apapun keadaannya.
Jika kamu membangun rumah tangga dan menjadikan materi sebagai tolak ukurnya maka jangan harap kamu bisa membangun rumah di Syurga jika hidupmu bergantung pada harta, bukan kepada-Nya.
Membangun Rumah Tangga Jangan Hanya Mengandalkan Materi Jika Kamu Inginkan Kebahagiaan Yang Hakiki
Jangan menggunakan materi dalam membangun rumah tangga agar kamu tidak pernah merasa begitu sengsara ketika hartamu tidak lagi kau rangkul.
Tapi bangunlah rumah tangga dengan penuh taat kepada Allah dengan mengikuti petunjuk dari-Nya jika kamu inginkan kebahagiaan yang hakiki.
Jika Harta Kau Jadikan Tolak Ukur Dalam Membangun Rumah Tangga Maka Kamu Harus Siap Dengan Rasa Kecewa
Jika kamu menjadikan harta sebagai tolak ukur dalam membangun rumah tangga maka kamu harus siap dengan rasa kecewa.
Karena harta sama sekali tidak menentukan bahagia tidaknya keluargamu, melainkan dari niatmu yang LillahiTa’ala sekalipun ditakdirkan hidup sederhana.
Kebahagiaan Hakiki Hanya Akan Dirasakan Oleh Orang Yang Membangun Rumah Tangga Dengan Niat LillahiTa’ala
Karena kebahagiaan yang hakiki hanya akan dirasakan dan dinikmati oleh orang-orang yang membangun rumah tangga dengan niat LillahiTa’ala, bukan karena nafsu belaka atau bahkan karena kepentingan dunianya saja.
Niat Sebenarnya Adalah Bagaimana Rumah Tanggamu Mendapat Ridho-Nya Dan Bisa Membangun Rumah Di Syurga
Niatkanlah kamu dalam membangun rumah tangga karena termasuk perintah dan nikmat dari Allah yang patut kamu syukuri dan harus dijalani dengan baik.
Karena niat yang sebenar-benarnyanya adalah bagaimana kamu membangun rumah tangga untuk mendapat ridho Allah dan bisa membangun rumah di Syurga-Nya kelak.
Membangun Rumah Di Syurga Membutuhkan Keimanan, Bukan Materi Yang Bahkan Tidak Bisa Kau Bawa Mati
Ketika kamu dan keluargamu mulai dibutakan oleh materi ajaklah hatimu dan mereka untuk terus mengingat-Nya agar kamu tidak sampai tergila-gila akan duniawi yang sifatnya hanya sementara.
Karena membangun rumah di Syurga membutuhkan keimanan, bukan materi yang tidak bisa dibawa mati dan bahkan bisa menjadikan rumah tanggamu cerai berai jika semuanya sudah buta akan harta.