Siapa yang tidak ingin berbagi kebaikan pada keluarga, saudara dan teman? tentulah kita semua ingin hidayah juga mengetuk hati orang-orang terdekat kita. Agar sama-sama mendapatkan kebaikan dan kelak bisa berkumpul bersama di syurga.
Namun perlu kamu sadari bahwa ketika menyampaikan kebaikan atau nasehat pada orang lain (termasuk saudara) juga ada adabnya.
Sebab jika kau menyampaikannya dengan cara yang salah, bukan kebaikan yang akan kamu dapatkan melainkan dosa karena melukai perasaan orang lain.
Menasehati Tanpa Melukai Perasaan Orang Yang Kamu Nasehati Itu Sangatlah Penting
Memastikan bahwa pesan atau nasehat yang kamu sampaikan itu bisa dimengertinya memanglah perlu, tapi memastikan bahwa perasaannya tidak terluka dengan apa yang kamu sampaikan hukumnya wajib.
Jangan sampai saat kau menebar kebaikan padanya, justru caramu yang salah malah membuat dia merasa seperti dipermalukan.
Tidak Wajib Bagimu Untuk Memaksanya Mengikuti Nasehatmu Atau Menerima Kebaikan Yang Kau Berikan
Saat kau ingin mengajak orang lain berbuat baik atau melakukan hal baik seperti yang kamu lakukan, jangan sampai kau memaksakannya.
Jangan paksa orang lain untuk mengikuti nasehatm dan menerima kebaikanmu, yang terpenting kamu sudah menasehati dan mengajaknya, jika ia menolak mungkin hatinya belum tersentuh oleh ajakanmu.
Jika Cara Menyampaikan Kebaikanmu Yang Salah, Bukannya Pahala Dakwah Yang Kamu Dapatkan Melainkan Dosa Menyakiti Orang Lain
Menyampaikan kebaikan itu haruslah penuh kehati-hatian dan tak memaksakan.
Sebab jika caramu yang salah, bukannya dia megikutimu dan bukannya pahala kebaikan yang akan kamu dapatkan, melainkan dosa menyakiti perasaan orang lain.
Dosa menyakiti perasaan orang lain itu berat, kau akan mendapatkan balasan dunia dan akhirat.
Kalau Cara Menyebarkan Kebaikanmu Salah, Bukannya Diikuti Kau Bisa Saja Dijauhi Mereka
Jika cara menyampaikan dakwah dan kebaikanmu yang salah, bukan hanya dosa yang akan kamu dapatkan.
Selain tidak diikuti kau bisa saja dijauhi oleh mereka yang tak menyukai ajakanmu yang terkesan memaksakan dan merendahkan.
Kalau Dia Menolak Kebaikanmu, Jangan Memusuhinya Tetap Jaga Persaudaraan Denganya. Ingat Hidayah Itu Tidak Datang Seketika
Bila dia menolak dakwahmu atau kebaikanmu jangan langsung menjadikannya musuh dan menjauhinya. Tetap jaga persaudaraan dengannya, tetap rangkul dia.
Saat ini mungkin dia belum mendapatkan hidayah tapi nanti bisa saja dia mendapatkannya dan mau melakukan kebaikan seperti yang kamu lakukan.