Seringkali kita mendengar pertanyaan konyol seperti ini, atau bahkan seringkali dilontarkan oleh aktivis pacaran yang selalu mencari pembenaran.
Tapi tahukah kita, bahwa menjemput jodoh dengan cara halal dan haram itu sama saja, yang beda hanya berkahnya saja.
Memang benar, didalam Al-qur’an Allah tidak menyebutkan secara gamblang bahwa pacaran itu haram, tapi Allah menyebutkan bahwa siapa yang mendekati zina itu haram.
Lalu bagaimana dengan pacaran? Iya, pacaran adalah perbuatan yang mendekati zina. Dan meski pacaran belum tentu melakukan zina, tapi kebanyakan pacaran berakhir zina.
Lantas, Kalau memang Allah nggak ridho, kenapa yang pacaran terkadang berjodoh? Nah, ini dia yang harus kita garis bawahi. Nggak ridhonya Allah tersebut adalah dengan cara yang kita lakukan, bukan dengan cinta yang hadir diantara keduanya.
Allah Menjodohkan Seseorang Tidak Dilihat Dari Cara Menjemputnya, Tapi Dilihat Dari Seberapa Butuh Kamu Padanya
Karena Allah menjodohkan seseorang tidak dilihat dari seberapa macam cara yang telah dia lakukan untuk mencintainya, tapi dilihat dari seberapa butuh dia pada yang dicintainya.
Maka bila kamu melihat orang lain pacaran lalu menikah, bukan berarti kamu juga boleh mengikuti jejaknya. Sebab mereka berjodoh bukan karena mereka pacaran, tapi karena memang Allah tahu bahwa dengannya dia akan sempurna.
Pacaran Lalu Berjodoh, Mungkin Itulah Takdir Cintanya. Tapi Bukan Berarti Kamu Harus Terjerumus Pada Pikiran Sempitmu
Pacaran lalu berjodoh bukan tolak ukur Allah ridho atau tidaknya untuk mereka berjodoh, karena ta’arruf sekalipun bila memang Allah tidak ridho maka tentu Allah akan memisahkannya.
Pacaran hanya sebuah jalan menjemput jodoh, dan jalan inilah yang tidak Allah sukai. Jadi ingat, Allah tidak ridho itu dengan caranya, bukan berarti pacaran penghalang untuk berjodoh.
Serta, mungkin inilah yang disebut dengan takdir cinta, tapi bukan berarti pula kamu harus terjerumus pada pikiran sempitmu.
Sadarlah, Cara Menjemput Jodoh Itu Kamu Sendiri Yang Memilih. Mau Lewat Jalan Haram Apa Halal?
Maka sadrilah wahai akhi wa ukhti, cara menjemput jodoh itu kamu sendiri yang menentukan, mau lewat jalan haram apa halal? Dan masalah jodoh atau tidaknya hanya Allah yang tahu.
Jadi, bila memang kamu ingin cintamu, atau dari awal kamu menjemputnya selalu tersanding dengan berkah dan kebaikan-Nya, maka jemputlah dengan jalan dan cara yang Allah sukai, yaitu ta’arruf bukan pacaran.
Kamu Jangan Sibuk Mikirin Kisah Cinta Orang Yang Pacaran Lalu Happy Ending. Tapi Bagaimana Caranya Kisah Cintamu Lebih Baik Darinya
Kamu jagan sibuk-sibuk milikirin kisah cinta orang yang pacaran lalu akhirnya happy ending, karena masalah jodoh itu adalah urusan Allah.
Tapi yang harus kamu pikirkan dan ingat selalu adalah bagaimana caranya kisah cintamu menjadi lebih baik, dan membawa inspirasi baik kepada yang lainnya.
Lagipula, Bila Allah Telah Menawarkan Cara Menjemput Jodoh Dengan Ta’arruf Kenapa Harus Memilih Pacaran?
Lagipula bila kita mau memikirkannya dengan bijak, untuk apa masih menjemput jodoh lewat pacaran, bila Allah telah menawarkan ta’arruf sebagai jalan dan cara yang benar untuk memperoleh jodoh yang baik dengan disertai restu terbaik dari-Nya.