Siapapun kamu berhak membenci sikap buruk seseorang, tapi jangan sampai kamu membenci orangnya. Karena, orangnya berhak mendapat kasih sayang darimu, mengapa?
Sebab sudah sepantasnya sesama muslim adalah terus saling menyayangi dan terus saling mengarahkan kepada kebaikan.
Jangan Pernah Mencampur Adukkan Antara Dia Dan Sikapnya. Karena Dia Akan Berubah Tergantung Sikapnya
Oleh karena itu jangan pernah mencampur adukkan antara dia dan sikapnya. Karena dia akan berubah tergantung sikapnya, maka saat ia bersalah becilah kesalahannya.
Tapi sayangilah ia dengan penuh kebijaksanaan hati, sebab pahala yang luar biasa bagimu bila seseorang itu lebih baik karena ketulusan hatimu.
Dia Akan Tetap Menjadi Dia, Tapi Sikapnya Akan Senantiasa Berubah Sesuai Dengan Sikapmu Padanya
Karena dia akan tetap menjadi dia, tapi sikapnya akan senantiasa berubah sesuai dengan sikapmu padanya.
Maka, pandailah menahan ego, karena siapapun pastinya akan mempunyai salah, dan tugas kita sebagai saudara seiman sudah sepantasnya mengajaknya kembali pada jalan yang benar.
Tetaplah Berlaku Baik Padanya, Seburuk Apapun Ia Dalam Bersikap. Karena Sikap Buruknya Akan Berubah Saat Kamu Bersabar Menghadapinya
Sebesar apapun kesalahan yang ia lakukan tetaplah berlaku baik padanya, seburuk appaun ia dalam bersikap padamu, sayangilah ia layaknya saudaramu.
Karena sikap buruknya akan berubah saat kamu bersabar menghadapinya, dan saat kamu ikhlas membantunya kembali pada jalan kebaikan.
Bersikaplah Mulia Pada Siapapun, Tanpa Harus Memandang Ia Buruk Ataupun Baik. Karena Kebaikan Yang Kamu Lakukan Pasti Allah Balas
Maka, bersikaplah mulia pada siapapun, tanpa harus memandang ia buruk ataupun baik.
Karena kebaikan yang kamu lakukan pasti Allah balas, jadi belajarlah untuk tidak membenci seseorang hanya karena ia telah banyak melakukan kesalahan.
Sebab, seberapa banyak ia melakukan kesalahan, diapun masih mempunyai hak untuk kamu sayangi dalam keimanan.
Sikap Buruknya Padamu Jangan Sampai Menjadi Penghalang Bagimu Untuk Melakukan Kebaikan
Dan tentang sikap buruknya padamu jangan sampai menjadi penghalang bagimu untuk melakukan kebaikan.
Tetaplah bijak dan berakhlaqlah mulia padanya, karena yang harus kita benci itu adalah sikapnya, bukan orangnya.