Kesalahan datang bukan tanpa sebab dan tanpa guna, karena kesalahan bisa saja sebagai pengingat kita akan kesalahan-kesalahan yang hendak kita perbuat dikemudian hari. Maka dari itu kesalahan yang kita buat tidak untuk disesali tapi cobalah memperbaiki agar banyak hal yang kamu pelajari.
Karena orang cerdas itu belajar dari kesalahan diri sendiri, orang bijak belajar dari kesalahan orang lain, tapi orang goblok mencari-cari kesalahan orang lain hingga lupa akan kesalahannya sendiri.
Aku Belajar Diam Dari Banyaknya Bicara
Yang umum di masyarakat saat ini adalah menganggap bahwa setiap orang yang banyak bicara sudah pasti berilmu, padahal hal ini belum tentu. Orang-orang percaya bahwa seseorang yang bicaranya banyak menganggap bahwa orang itu hebat dan berwawasan, padahal orang yang benar-benar berwawasan dan berilmu tidak dibuktikan dengan pembicaraannya. Tapi dengan akhlaqnya yang senantiasa menjadi panutan orang lain.
Memang sebagian besar kita lebih suka mengemukakan gagasan kita ketimbang harus mendengar gagasan orang lain. Namun ketika kita diposisi sebagai pendengar yang baik, tahanlah untuk tidak berbicara banyak. Karena orang yang berbicara banyak akan sering kali terlihat kesalahannya.
Aku Belajar Sabar Dari Sebuah Kemarahan
Marah adalah salah satu sifat manusia yang sulit untuk ditahan, ketika rasa benci dan kesal berkecamuk dalam hati, fikiran menyuruh kita untuk meluapkannya dengan emosi.
Ketika kita berhasil meluapkan rasa kemarahan kita dengan emosi terasa hati sangatlah lega. Padahal bukan seperti itu adanya, sikap yang kita lakukan ketika marah adalah nafsu belaka. Syetan memang begitu pintar mengelabuhi manusia untuk menjerumuskannya kelembah kenistaan.
Oleh sebab itu kita harus bisa bersabar dari amarah, walau memang sulit melakukannya kita tetap harus belajar dengan senantiasa menahannya dengan terus mengingat nama Allah.
Aku belajar Mengalah Dari Sebuah Keegoisan
Ada ga sih manusia yang gak egois? mungkin ada, tapi mungkin lebih tepat kalau dijawab “hampir tidak ada”. Kita semua pasti pernah membaca atau mendengar kalau “Egois” itu adalah sifat dasar semua manusia. Setiap manusia pasti ingin kalau kemauanya itu selalu tercapai, selalu mementingkan diri sendiri, mau enaknya sendiri.
Keegoisan ada karena manusia itu diciptakan mempunyai hawa nafsu dan karena itu pula kita para manusia memang tidak pernah puas dengan apa yg sudah kita punya sekarang. Tapi bukan sesuatu yang buruk kita mempunyai sifat egois, karena semua yang ada pada diri kita itu fitrah, dan kita bisa terus menjaga kefitrahannya dengan cara mengalah ketika keegoisan sering kali mendominasi kehidupan kita.
Aku Belajar Menangis Dari Sebuah Kebahagiaan
Air mata sering diidentikkan dengan kesedihan, putus asa, atau ketakutan. Tetapi sebenarnya saat kita sedang bahagia dan tertawa, kita juga sering mengeluarkan air mata.
Kita belajar menangis disaat bahagia merupakan rasa syukur yang tak bisa diungkap dengan sebuah perkataan, maka dari itu sebagian orang kadang menangis disaat mendapat keberuntungan karena ia sadar bahwa Allah begitu belas kasih terhadap hambanya.
Aku Belajar Tegar Dari Kehilangan
Tak mudah memang menjadi sosok yang tegar ketika sesuatu apa yang Allah titipkan kepada kita tiba-tiba harus pergi dari kita. Baik itu berupa harta, jabatan dan keluarga. Karena apabila salah satu dari yang tiga menjauh dari kita, tentu kita akan merasa sangat sedih. Sebab kita tak pernah belajar tentang keikhlasan sebenarnya.
Tapi ketika kita mampu menyadari bahawa apa yang terjadi adalah milik Allah, maka ketika kembali pun kepada Allah kita tidak akan pernah merasa kehilangan yang berkepanjangan.
Karena sifat tegar itu kita pelajari dari menyadari bahwa merelakan sesuatu dengan kesadaran yang penuh akan rasa keimanan itu membuat hati kita terasa tenang dan damai.