Tak ada yang tahu keadaan hati seseorang, karena terkadang kita tidak tahu bagaimana keadaan hati kita sendiri. Kita juga tidak bisa memilih untuk orang lain tidak menyakiti perasaan kita, namun kita bisa memilih untuk tidak menyakiti orang lain.
Hidup ini bukan hanya untuk berdiam dan menerima, tetapi hidup ini tentang sebuah pilihan. Kita bisa memilih untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan diri, membenci misalnya, karena menjaga hati agar tetap baik-baik saja itu bukan hal yang mudah.
Butuh kesabaran dan keikhlasan untuk terus bisa legowo dengan apa yang orang lain lakukan terhadap kita. Ketika orang lain menyakiti kita, tentu hati tidak bisa serta merta diam dan tak mungkin tak menggurutu, tetapi sebagai muslimah yang tangguh tentu kita bisa menepis keadaan hati yang mulai menggurutu dengan mengubah hati sebagai moment untuk bisa mengoreksi diri.
Jangan Biarkan Hatimu Dipenuhi Kebencian, Karena Orang Yang Kamu Benci Terkadang Tak Peduli
Saat kita membenci, sesungguhnya orang yang kita benci tidak merasakan apa pun. Tetapi kebencian itu telah mampu menggerogoti kebahagiaan dan kedamaian kita. Memang, bisa jadi orang tersebut merasa jika kita membencinya.
Namun, apakah itu akan membuat segalanya lebih mudah? Malahan, kebencian yang bertumpuk bisa jadi akan membawa bencana. Coba tengok berita kriminal yang belakangan ini sering kita baca.
Hampir semua berawal dari rasa benci dan dendam. Dan, saat semua sudah terlanjur, hampir bisa dipastikan pula kebencian itu tak akan larut menjadi kebahagiaan. Malah sebaliknya, makin menenggelamkan orang ke dalam kubangan derita yang lebih dalam.
Maafkanlah Kesalahan Orang Lain, Hidup Terlalu Singkat Untuk Digunakan Mendendam
Hal yang paling sulit dalam hidup adalah ketika kita menyederhanakan ego untuk memaafkan kesalahan orang lain, sebab sakit hati gara-gara perlakuan seseorang memang takkan mudah luntur dengan begitu cepat.
Namun tidak bisakah kita menyadari bahwa hidup yang kita miliki terlalu singkat untuk diisi dengan rasa benci dan dendam karena sakit hati yang kita alami.
Sadarlah bahwa Kebencian itu adalah penyakit hati yang bisa mendatangkan penyakit hati lainnya, seperti dendam, iri dengki, dan sombong. Tidakkah kita merasa sia-sia menjalani hidup hanya membuat tubuh ini tak berguna, selalu diisi dengan fikiran yang hanya akan menghancurkan amal ibadah kita kepada Allah.
Karena Emosi Tidak Akan Membimbingmu Dari Pemikiran Atau Tindakan Yang Positif
Hal yang paling mendominasi perasaan benci yang kita rasakan itu karena tak mampunya kita membimbing emosi yang tengah menyanding. Karena emosi yang memuncak akan membuat pemikiran dan tindakan yang kita lakukan akan mengarah pada hal yang negatif.
Oleh sebab itulah ketika rasa sakit yang kita rasakan sangat terasa menyesakkan dada, maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah menyertakan nama Allah disetiap hela nafas, agar pikiran yang tadinya semu kembali menjadi tenang.
Karena Ketika Kamu Membenci Seseorang, Kamu Sedang Membuat Hidupmu Semakin Rumit
Karena kebencian itu adalah sumber penderitaan, ketidak bahagiaan, dan penyakit mental bagi siapa saja yang memeliharanya. Sebab, banyak hal yang justru makin tidak mengenakkan kita jika membiarkan rasa benci itu berlarut-larut. Karena saat kita membenci seseorang, sebenarnya kita sedang membuat hidup kita sendiri menjadi rumit.
Mengapa demikian, karena dengan hati yang terus membenci kita kadang susah tidur, makan tak enak, emosi yang terus meluap, membuat segalanya jadi terasa tak nyaman. Sungguh, sebuah sikap yang justru akan merugikan kita sendiri
Jangan Tanyakan Mengapa Seseorang Membencimu, Sebelum Kamu Tanyakan Pada Dirimu Sendiri Mengapa Kamu Peduli Akan Hal Itu
Introspeksi diri itu memang penting, sebab dari hal itulah kita bisa tahu mengapa orang lain kadang begitu mudahnya menyakiti kita, membenci dengan hati yang sangat dalam.
Takut ada tingkah yang tanpa sadar kita perbuat hingga menyakiti orang lain, tapi jangan sampai terus-terusan bertanya mengapa orang tersebut membenci kita, jika memang kita tidak pernah melakukan kesalahan.
Terkadang orang lain membenci kita hanya karena mereka iri, sebab hidup kita lebih baik darinya, mereka iri karena kita mampu bersyukur dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Maka jangan terlalu peduli terhadap orang yang terus-terusan menyakiti kita dengan kebenciannya.