Kualitas Penduduk Dan Munculnya Nasionalisme Indonesia

KABARPANDEGLANG.COM – Kualitas penduduk ialah kunci keberhasilan pembangunan. Jumlah penduduk yang besar belum tentu berhasil membawa kemajuan.Kualitas penduduk sangat terkait dengan kemampuan penduduk  untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, guna memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya.

Indikator kualitas atau mutu sumber daya manusia mampu dilihat dari beberapa aspek mirip; pendapatan, tingkat pendidikan, dan tingkat kesehatan. Indikator dari tingkat kesehatan penduduk mampu dilihat dari angka kematian dan angka keinginan hidup.

Tingkat kesehatan penduduk juga tidak mampu dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk, maka pengeluaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan akan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati makanan yang berkualitas yang memenuhi standar kesehatan.

Tingkat pendidikan yang merupakan potensi sumber daya manusia yang unggul. Sementara tingkat kesehatan suatu masyarakat suatu mencerminkan kesejahteraan suatu negara. Sedangkan pendapatan yang tinggi sangat mensugesti upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat di suatu negara.

Kualitas penduduk bukan hanya besar lengan berkuasa pada pembangunan nasional saat ini. Perkembangan pergerakan nasional bangsa Indonesia juga dipengaruhi oleh kualitas penduduk. Pentingnya kualitas penduduk dalam usaha bangsa Indonesia juga mampu dilihat pada kala pergerakan nasional.

Pada awal masa XX, terjadi perubahan penting pada kualitas penduduk Indonesia. Perubahan tersebut terutama dalam bidang pendidikan. Semakin membaiknya kualitas pendidikan di Indonesia, semakin meningkat pula kualitas penduduk Indonesia. Meningkatnya kualitas penduduk di Indonesia kuat eksklusif pada pergerakan kebangsaan Indonesia.

Munculnya Nasionalisme Indonesia

Munculnya nasionalisme atau paham kebangsaan Indonesia dilatarbelakangi oleh aneka macam faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain sebahai berikut.

1) Perluasan Pendidikan

Pemerintah Hindia Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis tahun 1901 yakni; irigasi/pengairan, emigrasi/transmigrasi, dan edukasi/pendidikan. Dalam pelaksanaannya banyak penyelewengan dalam politik Etis, mirip:

  • Irigasi hanya untuk kepentingan perkebunan Belanda.
  • Emigrasi/transmigrasi hanya untuk mengirim orang-orang Jawa ke luar Jawa guna dijadikan buruh perkebunan dengan upah murah.
  • Pendidikan tinggi hanya untuk orang Belanda dan sebagian anak pejabat.
Baca Juga :  Sajian Ikon Pada Perangkat Lunak Pengolah Kata

Segi aktual yang paling dirasakan bangsa Indonesia ialah pendidikan. Semakin banyak orang Indonesia berpendidikan modern, yang lalu memelopori gerakan pendidikan, sosial, dan politik. Pengaruh pendidikan inilah yang melahirkan para tokoh pemimpin pergerakan nasional Indonesia.

2) Kegagalan perjuangan di aneka macam tempat

Salah satu penyebab kegagalan usaha tersebut adalah perlawanan yang bersifat kedaerahan. Memasuki periode XX, corak perjuangan bangsa Indonesia berubah dari yang bersifat kedaerahan, menuju perjuangan yang bersifat nasional.

Bangsa Indonesia menemukan identitas kebangsaan sebagai pengikat usaha bersama. Corak perjuangan nasional bangsa Indonesia ditandai dengan momentum penting yaitu diikrarkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

3) Rasa Senasib Sepenanggungan

Tekanan pemerintah Hindia Belanda pada bangsa Indonesia telah memunculkan perasaan kebersamaan rakyat Indonesia sebagai bangsa terjajah. Hal inilah yang mendorong tekad bersama untuk menghimpun kebersamaan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia.

4) Berkembangnya banyak sekali paham baru

Paham-paham baru seperti pan-Islamisme, liberalisme, sosialisme, komunisme menjadi salah satu pendorong pergerakan nasional Indonesia. Paham-paham tersebut mengajarkan bagaimana langkah-langkah memperbaiki kondisi kehidupan bangsa Indonesia. Berbagai paham tersebut menghipnotis berbagai organisasi pergerakan nasional Indonesia.

5) Perkembangan Organisasi Etnik, Kedaerahan, Keagamaan

Organisasi etnik banyak didirikan oleh pelajar perantau di kota-kota besar. Mereka membentuk perkumpulan menurut latar belakang etnis. Beberapa contoh organisasi kedarahan antara lain sebagai berikut

Nama Organisasi Sejarah kelahiran Tujuan Bentuk usaha
Jong Java Suatu organisasi kepemudaan yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA pada tanggal 7 Maret, 1915 dengan nama awal Tri Koro Dharmo Mempersatukan para pelajar pribumi, menyuburkan minat pada kesenian dan bahasa nasional serta memajukan pengetahuan umum untuk anggotanya Diplomasi, kesenian dan pengetahuan
Tri Koro Dharmo Tri Koro Dharmo bangkit 7 Maret 1915 di  Jakarta berdiri Tri Koro Dharmo, oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi. Mencapai Jawa Raya dengan jalan memperkokoh rasa persatuan antara cowok-pemuda Jawa, Sunda, Madura, Bali dan Lombok Diplomasi dan organisasi.
Jong Islaminten Bond Jong Islamieten Bond ialah perkumpulan cowok Islam yang didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Januari 1925 oleh cowok pelajar Untuk mengadakan kursus-kursus agama Islam bagi para pelajar Islam dan untuk mengikat rasa persaudaraan antara para pemuda berilmu Islam yang berasal dari banyak sekali daerah di Nusantara Pendidikan dan keagamaan
Perkumpulan Pemuda

Kristen (PPK)

Muda Katolik Jawi 1920 (bahasa jawa) diubah menjadi Perkumpulan Pemuda Kristen (PPK) bahasa indonesia. Mempersiapkan anggotanya dalam berbagai bidang pelayanan pendidikan, sosial, politik, kemasyarakatan Keagamaan dan pendidikan
Muhammadiyah Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya Pendidikan dan keagamaan.
Nahdlatul Ulama Didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) Menegakkan pemikiran Islam menurut paham Ahlussunnah waljama’ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan dan keagamaan
Taman Siswa Didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta Pendidikan pemuda Indonesia dan juga sebagai alat perjuangan bagi rakyat Indonesia Pendidikan untuk kaum pribumi
Jong Sumatranen Bond Didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta Mempererat hubungan di antara murid-murid yang berasal dari Sumatra, mendidik pemuda Sumatra untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan mengembangkan budaya Sumatra Pendidikan dan Budaya
Sekar Rukun Didirikan oleh para siswa Sekolah Guru (Kweekschool) di Jalan Gunungsari, Batavia, pada tanggal 26 Oktober, 1919 (1) menumbuhkan kecintaan cowok Sunda terhadap tanah air serta meningkatkan pengetahuan orang Sunda, (2) menyatukan para pemuda yang mampu berbahasa Sunda, dan (3) mengupayakan kerukunan para perjaka Indonesia Pendidikan dan Pengetahuan

Kaum perempuan juga aktif berperan dalam aneka macam organisasi baik organisasi sosial maupun politik. Peran serta wanita dalam memperjuangkan kemerdekaan, telah ada semenjak dahulu. Beberapa tokoh pejuang perempuan zaman dulu antara lain sebagai berikut.

Kualitas Penduduk Dan Munculnya Nasionalisme Indonesia

Biodata
Nama : Raden Ajeng Kartini
Asal Daerah : Jawa Tengah
Penganugrahan : 2 Mei 1964
Lahir : Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879
Wafat : Rembang, 17 September 1904
Perjuangan Pelopor kebangkitan wanita alasannya adalah pikiran dan pandangannya mengenai emansipasi perempuan.

Kualitas Penduduk Dan Munculnya Nasionalisme Indonesia

Biodata
Nama : Raden Dewi Sartika
Asal Daerah : Jawa Barat
Penganugrahan : 1 Desember 1966
Lahir : Bandung, 4 Desember 1884
Wafat : Tasikmalaya, 11 September 1947
Perjuangan Tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita dengan mendirikan Saloka Istri pada tahun 1904.

Kualitas Penduduk Dan Munculnya Nasionalisme Indonesia

Biodata
Nama : Maria Walanda Maramis
Asal Daerah : Sulawesi Utara
Penganugrahan : 20 Mei 1969
Lahir : Kema, Sulawesi Utara, 1 Desember 1872
Wafat : Maumbi, Sulawesi Utara, 22 April 1924
Perjuangan Memperjuangkan pendidikan dan pemberdayaan bagi kaum ibu-ibu dengan mendirikat organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya (PIKAT) pada tahun 1917. Pada tahun 1919, dia memperjuangkan biar perempuan mempunyai hak bunyi di lembaga perwakilan Minahasa Raad.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!