KABARPANDEGLANG.COM – Tangan-tangan dan kaki para pengrajin gerabah begitu cekatan dan terampil membentuk tanah liat menjadi gerabah-gerabah yang bernilai seni tinggi. Dari situ dapat kau lihat betapa rangka dan otot, khususnya pada tangan dan kaki bisa berfungsi dengan baik. Apa yang akan terjadi bila salah satu organ gerak tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya?
Sistem gerak pada insan tersusun atas rangka dan otot. Rangka merupakan alat gerak pasif yang tersusun atas tulang-tulang dengan berbagai bentuk. Sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Sistem gerak manusia terkadang mengalami gangguan maupun kelainan dan penyakit.
hal tersebut mampu disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kelainan semenjak lahir, alasannya masakan, kebiasaan yang salah, maupun kecelakaan. Berikut di antara gangguan maupun kelainan dan penyakit pada sistem gerak insan.
Fraktura/Patah Tulang
Kelainan pada tulang balasan kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 adalah fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/ menembus kulit/otot).
Meskipun berpengaruh dan lentur, tulang-tulang pun bisa mengalami fraktura. Jika tulang patah tetapi bagian ujung yang patah tidak menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura tertutup. Tetapi kalau ujung tulang yang patah keluar menembus kulit, maka itu disebut dengan fraktura terbuka.
Osteoporosis
Kelainan pada tulang yang disebabkan alasannya adalah adanya pengeroposan tulang. Hal ini karena badan sudah tidak bisa lagi menyerap dan menggunakan kalsium secara normal. Osteoporosis terjadi karena kekurangan mineral. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang remaja.
Orang akil balig cukup akal biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga osteoblast sebagai pembentuk tulang kurang aktif, dan kala tulang pun menjadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral menjadi ringkih dan mudah patah.
Fisura/Retak Tulang
Kelainan tulang yang mengakibatkan keretakan pada tulang akhir kecelakaan. Retak tulang terjadi karena terdapat keretakan pada tulang balasan suatu peristiwa. Tulang retak masih dapat disambung kembali.
Lordosis
Kelainan tulang alasannya sikap duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung pada kawasan lumbalis. Hal ini akan menimbulkan posisi kepala tertarik ke belakang.
Lordosis yaitu kebalikan dari kifosis. Apabila kifosis yakni kelainan alasannya adalah tulang yang melengkung ke belakang, maka lordosis yaitu melengkungnya tulang ke arah sebaliknya, ke arah depan.
Skoliosis
tulang sebab perilaku duduk yang salah sehingga tulang belakang melengkung ke arah sampng. Hal ini akan mengakibatkan tubuh akan bengkok membentuk aksara “S”. Penyebabnya ialah kebiasaan-kebiasaan yang menimbulkan tulang belakang meliuk-liuk dengan postur yang tidak baik. Selain itu, mengangkat beban yang berlebih dan tidak diseimbangkan dengan anggota badan kanan dan kiri.
Kifosis
Kelainan tulang alasannya perilaku duduk membungkuk sehingga tulang belakang membengkok ke belakang. Contoh kebiasaan yang mampu menjadikan kifosis antara lain yakni kebiasaan duduk yang terlalu membungkuk, posisi membaca yang terlalu membukuk, dan lain-lain.
Ayo Berkreasi
Coba kau amati kembali gambar wacana kelainan organ gerak insan di atas, terutama lordosis, skoliosis, dan kifosis. Amatilah bentuk tulangnya dari masing-masing gambar tersebut. Kemudian buatlah model sederhananya dengan memakai tanah liat.
Langkah kerja:
- Siapkan tanah liat dan air.
- Campur dan aduklah tanah liat dengan air.
- Remas-remas atau injak-injaklah tanah liat yang sudah tercampur air tersebut dan pastikan hingga lengket. Jangan hingga encer atau masih terlalu agresif.
- Bentuklah gabungan tanah liat tersebut ibarat tokoh insan yang mengalami kelainan tulang lordosis, skoliosis, dan kifosis.
- Setelah terbentuk, keringkan dengan mengangin-anginkannya. Jangan dijemur langsung di bawah terik matahari, alasannya adalah akan mengakibatkan terjadinya retakan dan pecah.
- Setelah kering, bersihkan dan berilah warna yang sesuai.
Semua organ dalam tubuh kita, termasuk organ gerak harus terus kita jaga. Kita harus selalu memerhatikan setiap gerakan yang kita lakukan. Setiap gerakan harus kita lakukan dengan benar untuk menghindari terjadinya gangguan dan kelainan pada organ gerak kita, khususnya tulang.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!