Makaroni Ngehe, Si Pedas Pencetak Omzet Milyaran – Siapa sangka, camilan makaroni mungil pedas nan gurih ini mampu menghasilkan omzet milyaran rupiah! Simak kisah inspirasi sukses makaroni ngehe berikut ini.
Makaroni Ngehe: camilan makaroni kekinian idaman banyak orang
Siapa yang tidak mengenal Makaroni Ngehe alias MaHe? Makaroni renyah dengan citarasa pedas ini banyak kita jumpai di berbagai kota di Indonesia. Harganya murah dan rasanya pun mantap. Tak heran, makaroni MaHe diracik dengan rempah-rempah, sehingga rasanya pun berbeda dari makaroni pedas biasa.
MaHe menjadi camilan favorit banyak orang dari berbagai kalangan. Hingga kini, MaHe selalu dicari. Selain menyediakan varian makaroni, MaHe juga menyediakan varian camilan lainnya seperti otak-otak, bihun garing, sampai mie krenyes.
Makaroni ngehe yang mengubah hidup jadi tidak ngehe
Bisnis makaroni ini telah berumur cukup lama, lho. Ali Muharam, selaku sang founder mendirikannya tanggal 11 Maret 2013. Nama ‘Ngehe’ yang unik dan nyeleneh dipilih bukan tanpa alasan. Seperti yang dilansir dari Tribun News, Ali memberi nama ‘Ngehe’ untuk makaroninya dari perjalanan hidupnya yang ia katakan “ngehe banget”.
Sebelum berbisnis makaroni, Ali pernah sangat merasakan sulitnya mencari rezeki. Ia merantau jauh-jauh dari Tasikmalaya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Ali pernah menjadi office boy, mengelola warung makan di kantin kantor, hingga menjadi penjaga toko baju. Kala itu, Ali bahkan sampai merasakan kehabisan uang untuk membeli makanan.
Suatu hari, Ali nekat meminjam uang dari temannya untuk membuka usaha makaroni. Ia memulai usaha ngehe dengan modal 20 juta rupiah. Pelan-pelan, ia membangun bisnis makaroni ini.
Siapa sangka, MaHe kini membuat hidup Ali tidak ngehe lagi. Usaha makaroni binaannya berhasil berkembang hingga kini menghasilkan outlet-outlet yang tersebar di berbagai kota.
Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit
Agaknya, pepatah tersebut cocok untuk menggambarkan merk makaroni kekinian yang satu ini. Semula, omzet satu outlet MaHe per harinya sebesar Rp 30.000,00.
Kini, dari puluhan outlet yang dimiliki MaHe, jika ditotal omzetnya bisa mencapai jutaan rupiah per harinya. Jika ditotal untuk per bulannya, omzet yang dihasilkan per bulannya bisa mencapai 3 milyar! Fantastis sekali, bukan?
Rahasia untuk sukses ala makaroni ngehe
Mengutip dari Kompas.com, sama seperti pebisnis kebanyakan, Ali pun menemukan tantangan dalam mengembangkan MaHe. Banyak yang meragukan produk camilannya yang telah banyak dijual di warung-warung kelontong.
Hal tersebut tak menciutkan hati Ali. Bahkan ia membuat inovasi dengan mengembangkan berbagai varian rasa pedas, yang membuat produk makaroninya memiliki cita rasa unik. Ada varian balado, keju, keju pedas, seaweed, barbeque, dan sebagainya.
Selain itu, ia mengemas tampilan outlet MaHe jadi semenarik mungkin. Outlet MaHe didominansi oleh warna merah yang mencolok. Ia juga membuat interior outlet yang cantik dan khas, tidak seperti warung biasa.
Untuk urusan promosi, saat awal-awal dibangun promosi mulut ke mulut sangat menjadi andalan. Barulah ketika aplikasi ojek online berkembang, MaHe pun bekerja sama dengan mendaftar aplikasi tersebut.
Hal yang terpenting dalam memajukan MaHe menurut Ali adalah meyakinkan konsumen. Butuh usaha yang keras mulai dari menjaga kualitas produk hingga berpromosi. Segala usahanya kini membuahkan hasil, MaHe tetap digemari hingga kini.
Wah wah, ternyata jika kita serius menekuni sesuatu, kita pun dapat mengembangkan bisnis yang menghasilkan omzet besar. Namun kita juga perlu mengingat bahwa butuh proses agar bisa mencapai kesuksesan
Jangan lewatkan kisah inspiratif bisnis lainnya hanya di sini, media belajar bisnis nomer satu di Indonesia. Selamat berbisnis, salam sukses!