Mari Intip Bagaimana Strategi Managemen Keuangan untuk UKM

Default Social Share Image

Mari Intip Bagaimana Strategi Managemen Keuangan untuk UKM – Menjadi salah satu pelaku bisnis kecil atau UKM memang memberikan tantangan tersendiri bagi kita. Selain dari segi produk, pemasaran, hingga tantangan memanage SDM sampai dengan memanage keuangan. Benar memang sekecil apapun bisnis yang kita dirikan, mengatur keuangan harus dilakukan dengan baik.

Setiap pemasukan, pengeluaran sampai dengan pinjaman harus dicatat dengan teratur. Menurut sebuah sumber dan pastinya kita juga setuju, jika sumber kas usaha bukan hanya sekedar dari penjualan dan juga keuntungan. Ini bukan hanya tentang menghasilkan uang, melainkan bagaimana kita mampu membelanjakan uang tersebut dan mengendalikannya dengan baik.

Tidak ada satu bisnispun yang mau mengalami kerugian bahkan sampai bangkrut karena salah dalam melakukan perhitungan modal sampai dengan mengatur keluar masuknya uang di dalam perusahaan. Apalagi untuk UKM, modal adalah hal yang sangat penting untuk diolah dan dikembangkan.

Dari situlah kami mencoba mengulas 7 strategi memanage keuangan untuk UKM. Bagaimana caranya?

1. Kamu harus tahu mana yang termasuk Uang Pribadi dan Uang Usaha (UP vs UU)

Ingatlah bisnis bukan hanya sekedar apa yang kamu jual dan kamu dapatkan sebagai keuntungan. Bisnis adalah tentang bagaimana kamu bisa mengelola dan terus mengembangkannya. Ya, kesalahan paling sering dilakukan oleh para pebisnis UKM adalah mencampuradukkan uang pribadi dengan uang usaha.

Keduanya memang memiliki porsi dan posisi yang berbeda tapi memiliki batasan yang hampir tidak terlihat. Bagi sebagian pebisnis memang tidak jadi masalah mencampur uang pribadi dengan uang usaha. Tapi apa jadinya saat kita sendiri sedang kesulitan dan membutuhkan dana dari uang pribadi kita? Sedangkan yang ada hanyalah uang usaha kita?

Pisahkan uang fisik dari milik pribadi dan usaha. Mulai dari media penyimpanan, seperti bank, kartu ATM dan bahkan buku pencatatannya. Sulit memang mengatur 2 jenis uang sekaligus. Sedangkan tidak jarang godaan akan muncul dan membuat kita menggunakan uang itu secara bersamaan. Hanya disiplin dan komitmenlah yang bisa membuat kedua uang kita bisa terus berkembang tanpa saling mengganggu.

Baca Juga :  5 Ide Bisnis Komoditas Ekspor

2. Buatlah perencanaan tentang pemakaian uang di dalam perusahaan

Seringkali kita lalai dan lupa dengan tujuan awal, apalagi saat memiliki uang atau modal yang cukup besar saat membuka bisnis. Ada saja yang ingin kita beli dengan alasan untuk melengkapi kebutuhan bisnis kita. Tapi bukankah menghambur-hamburkan uang untuk hal yang kurang penting sangat tidak disarankan? Ya, bagi UKM merencanakan setiap penggunaan dan pengeluaran uang harus selalu dilakukan. Kita harus punya target dan tujuan dari setiap pembelanjaan uang menjadi barang ini.

Tundalah rencana untuk membeli sesuatu yang tidak begitu mendesak, apalagi saat itu mengganggu modal utama kita. Lakukanlah analisa tentang “Cost dan Benefit” untuk meyakinkan bahwa pengunaan uang kita tidak akan sia-sia.

3. Kamu harus memiliki Buku Pencatatan Keuangan (BKM & BKK)

Jangan kira kamu bisa mengatur keuangan dengan mudah, apalagi tanpa melakukan pencatatan keuangan sedikitpun. Secanggih apapun teknologi yang kamu gunakan, kamu disarankan tetap memiliki catatan tentang keuangan dan arus kas yang kamu miliki. Entah ingin kamu tulis di sebuah buku kas “jadul” atau di dalam file yang tersimpan rapi di computer dan internet. Minimal kamu harus punya Buku Kas Masuk(BKM) dan Buku Kas Keluar(BKK) yang akan mencatat keluar masuknya modal dan uang yang kamu miliki.

Setelah itu kamu harus selalu mencocokkan jumlah saldo kamu setiap harinya dengan catatan kamu. Ini dilakukan untuk menghindari terselipnya uang fisik kamu, sekecil apapun jumlahnya. Kamu juga harus mencatat setiap saldo hutang piutang, persediaan dan aset tetap kamu. Kamu bisa menggunakan aplikasi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pencatatan dan bisa menerapkan sistem akuntansi yang memadai, sehingga bisa menampilkan laporan keuangan usaha, minimal dalam bentuk neraca dan laba/rugi.

Baca Juga :  4 Kesalahan yang Biasa Dilakukan oleh Perusahaan untuk Sebuah Kampanye Sosial Media

4. Hitunglah setiap keuntungan dengan benar

Tujuan kamu menjadi seorang pebisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan. Tapi tahukah kamu selama ini sudah berapa keuntungan yang kamu dapatkan? Penting bagi setiap pemilik bisnis kecil atau UKM untuk terus menghitung dan mengawasi keuntungan dengan tepat. Serta menghitung biaya-biaya yang harus dikeluarkan dan yang sudah terpakai adalah perhitungan yang paling kritikal.

Sebagian besa biaya bisa diketahui karena melibatkan pembayaran uang tunai, dan sebagian besar lainnya tidak berupa uang kas, seperti penyusutan dan amortisasi. Ada juga pengeluaran seperti pajak dan bunga pinjaman yang harus disediakan sebagai cadangan bagi bisnis di masa mendatang.

5. Jadilah pemilik UKM yang pintar memutar Arus Kas

Kamu harus tahu bahwa bisnis bukan hanya tentang seberapa uang yang kamu hasilkan sebagai sebuah keuntungan. Manajemen keuangan juga meliputi bagaimana kita mengelola hutang, piutang dan persediaan. Tidak sedikit UKM yang mengalami kesulitan kas meski memiliki catatan akuntasi yang baik. Kamu juga harus tahu bagaimana bisnis kamu memutar kas.

Putaran kas kamu melambat jika termin penjualan kredit anda lebih lama ketimbang kulakannya, atau jika kamu harus menyimpan persediaan barang dagangan. Kamu harus mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian kredit. Kamu juga harus mampu menekan tingkat persediaan sedemikian rupa agar tetap dapat memenuhi order namun tanpa membebani keuangan.

6. Cerdaslah mengawasi Harta, Hutang dan Modal

Salah satu hal yang paling penting dalam memanagemen keuangan adalah secara berkala melakukan pemeriksaan terhadap persediaan di gudang dan memastikan semuanya dalam keadaan baik dan lengkap. Kamu juga perlu untuk melakukan control terhadap piutang kepada pembeli dan tagihan dari supplier. Kita tentu tidak ingin memiliki tagihan yang macet atau bahkan kedobelan untuk membayar kepada supplier karena catatan yang berantakan.

Jika kita tidak mampu melakukan pencatatan ini semuanya sendiri, kita bisa mempekerjakan bagian keuangan khusus untuk bisnis kita, dan menetapkan prosedur keuangan yang cukup untuk memastikan bahwa harta kekayaan kita selalu terjaga dengan baik.

Baca Juga :  10 Tips untuk Meningkatkan Penjualan di Masa Sulit

7. Sisihkan setiap keuntungan untuk mengembangkan usaha

Siapa yang tidak ingin melakukan pengembangan dalam bisnis? Sekecil apapun bisnis kita, pasti ada keinginan untuk mengembangkan baik dari segi modal ataupun jenis usaha. Jika kita tidak menjaga dan memanagemen keuntungan bisnis yang saat ini dengan baik, tidak bisa kita menyimpan dan mempergunakannya untuk mengembangkan bisnis. Untuk membantu mengelola keuangan perusahaan, tidak ada salahnya kita melakukan investasi modal terhadap bidang yang bisa saling menguntungkan.

Nah, begitulah sekilas tentang strategi mengelola keuangan untuk bisnis kecil atau UKM. Semakin besar bisnis kita, maka semakin kompleks juga pengelolaan keuangannya. Keberhasilan bisnis kita juga bukan hanya ditentukan seberapa berhasil kita dalam menjual produk atau jasa. Tapi juga ditentukan dari keberhasilan kita mengatur keuangan bisnis kita. Lalu bagaimana dengan bisnis UKM kamu sekarang?

Jika kamu memiliki sebuah bisnis online, kamu mungkin akan berpikir bagaimana tentang pencatatan order dan reporting tentang bagaimana keadaan penjualan toko online kamu setiap hari, bulan bahkan tahun. Kamu bisa menggunakan jasa website toko online instan dari Jagoanstore. Di dalam toko online instan ini kamu bukan hanya bisa mendapatkan template toko online sesuai dengan jenis bisnis kamu, tapi fitur seperti managemen order, pencetakan invoice, sampai dengan reporting penjualan produk kamu juga bisa kamu miliki. Kamu tidak perlu lagi repot melakukan pencatatan di buku atau aplikasi lainnya. Karena dari sini toko online kamu bisa melakukannya secara otomatis.

Setiap bisnis kecil ataupun yang sudah berskala besar wajib dan harus melakukan managemen keuangannya. Sekalipun hanya sekedar melakukan pencatatan di buku kas kecil, kamu harus tahu bagaimana arus keluar masuknya uang sampai dengan untung dan rugi bisnis kamu. 🙂