Meneladani Kemuliaan Dan Kejujuran Para Rasul Allah Swt

KABARPANDEGLANG.COM – Rasul yakni seorang yang menerima wahyu dari Allah dengan suatu syari’at dan dia diperintahkan untuk menyampaikan dan mengamalkannya. Beriman kepada rasul artinya menyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus para rasul-Nya untuk memberikan wahyu kepada umat-Nya.

Para rasul bertugas memberikan wahyu dari Allah untuk menunjukkan petunjuk bagi umat manusia ke jalan yang lurus sehingga mampu mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Oleh alasannya itu, kita wajib mempercayai dengan sepenuh hati terhadap kerasulan para utusan Allah tersebut sebagaimana firman-Nya:

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Artinya :

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman saat (Allah) mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’ān) dan Hikmah (Sunnah, meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang konkret.” (Q.S. Ali Imrān/3: 164)

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa Allah mengutus rasul dari kalangan manusia sendiri sehingga dapat diteladani. Umat Islam wajib mengimani seluruh rasul yang diutus oleh Allah Swt. Kita tidak hanya diperintahkan untuk mengimani Nabi Muhammad saw., tetapi juga harus meyakini seluruh utusan Allah sepanjang zaman yang jumlahnya ada 25 rasul.

A. Tugas Para Rasul

Para Rasul merupakan manusia terpilih yang sengaja diutus oleh Allah untuk memperbaiki keadaan kaumnya. Adapun secara rinci peran dari para rasul sebagai berikut:

  1. Sebagai pembawa anutan tauhid yang benar, yaitu mengesakan Allah dan meluruskan kembali aliran tauhid yang sesat di kalangan kaumnya.
  2. Sebagai pembawa kabar bangga bahwa hamba-hamba Allah yang taat kelak akan mendapatkan akhir kebaikan di nirwana.
  3. Sebagai pemberi peringatan bahwa insan yang ingkar, berbuat kejahatan, maksiat, dan menganiaya akan mendapatkan akibat di neraka.
  4. Membina kehidupan manusia semoga menerapkan budbahasa yang mulia.
Rasul adalah seorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari Meneladani Kemuliaan dan Kejujuran Para Rasul Allah Swt

B. Sifat-sifat Para Rasul

Selain sifat wajib yang harus dimiliki oleh para rasul, juga ada sifat mustahil, dan sifat jaiz. Adapun secara rinci sifat-sifat tersebut adalah:

1. Sifat wajib

Sifat wajib bagi rasul ada empat ialah:

  1. Sidiq artinya berkata benar. Apapun yang dikatakan oleh rasul merupakan kebenaran. Tidak ada yang salah sama sekali.
  2. Amanah artinya dapat mengemban amanah. Seorang rasul sangat dapat diandalkan oleh umatnya. Para rasul adalah insan yang jujur dan dapat dipercaya.
  3. Tablig artinya menyampaikan. Seorang rasul adalah insan pilihan Allah yang memberikan wahyu yang telah diterima kepada umatnya. Wahyu dari Allah tersebut disampaikan oleh para rasul apa adanya, tidak ditambah maupun dikurangi sedikitpun.
  4. Fatanah artinya cerdas. Seorang rasul ialah insan pilihan Allah yang cerdas, tidak pelupa, dan tidak pikun.

2. Sifat mustahil

Adapun sifat tidak mungkin bagi rasul ada empat yakni:

  1. Kazib artinya dusta. Seorang rasul mustahil berkata dusta dalam kehidupan sehari-harinya baik di lingkungan keluarga, masyarakat, apalagi di depan umatnya.
  2. Khianat artinya tak dapat mengemban amanah. Seorang rasul mustahil mengkhianati umatnya.
  3. Kitman artinya menyembunyikan. Seorang rasul tidak mungkin menyembunyikan walaupun sedikit dari wahyu yang telah diterimanya.
  4. Baladah artinya kolot. Seorang rasul tidak mungkin bersifat kolot. Jika seorang rasul bersifat udik, niscaya akan diatur dan dipermainkan oleh umatnya.

3. Sifat Jaiz

Sifat jaiznya para rasul yaitu Aradul Basyariyah adalah bersifat dan berperilaku sebagaimana kebiasaan manusia pada umumnya, seperti makan, minum, haus, lapar, letih, dan lain sebagainya.

C. Kisah Dakwah 25 Rasul

  1. Nabi Adam a.s. ialah insan pertama yang diciptakan Allah Swt yang diciptakan oleh Allah dari tanah liat yang kering yang berasal dari lumpur hitam. Di samping sebagai insan yang pertama, Nabi Adam a.s. juga menjadi rasul yang pertama dengan mendapatkan wahyu atau petunjuk-petunjuk dari Allah (Q.S. al-Baqārah/2 : 37).
  2. Nabi Idris a.s. yakni keturunan keenam dari Nabi Adam a.s. Beliau merupakan insan pertama dari keturunan Nabi Adam a.s. yang menjadi utusan Allah Swt. Nabi Idris a.s. berdakwah untuk meluruskan kembali agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah dan menyembah hanya kepada Allah Swt.
  3. Nabi Nuh a.s. yaitu keturunan yang kesembilan dari Nabi Adam a.s. Beliau diutus kepada kaumnya yang berjulukan Bani Rasib yang selalu mendustakan Allah dan menyembah berhala-berhala. Beliau mengajak mereka untuk kembali menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala.
  4. Nabi Hud a.s. berasal dari kaum ‘Ad. Beliau keturunan bangsa Arab yang bertempat tinggal di bukit-bukit pasir. Allah kemudian mengutus Nabi Hud a.s. untuk berdakwah, mengajak kaum ‘Ad kembali taat, jujur, dan menyembah hanya kepada Allah Swt.
  5. Nabi Shaleh a.s. diutus oleh Allah kepada Kaum Tsamud. Kaum Tsamud terjerumus dengan menyembah berhala dan mendustakan Nabi Shaleh a.s.
  6. Nabi Ibrahim a.s. mempunyai gelar “Khal³lull±h” yang artinya kekasih Allah. Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim a.s. dari kezaliman Raja Namrud. Nabi Ibrahim a.s. berhasil membuka pikiran rakyat di kerajaan itu, sehingga banyak di antara mereka yang kembali beriman kepada Allah Swt.
  7. Nabi Lut a.s. diutus oleh Allah kepada kaumnya, yaitu kaum Sadum yang kebiasaan berafiliasi seksual dengan sesama jenis. Allah lalu mengutus Nabi Lut a.s. untuk mengajak mereka biar kembali ke jalan yang benar
  8. Nabi Ismail a.s. yaitu seorang yang sangat sabar, penyantun, selalu menepati janji, serta berhati lembut.
  9. Nabi Ishaq melanjutkan risalah agama yang dibawa oleh bapaknya ialah Nabi Ibrahim a.s. Nabi Ishaq a.s. dikenal dengan sifat ramah dan terpelajar hingga umatnya merasa bahagia, rukun, dan diberi kemakmuran yang berlimpah ruah oleh Allah Swt.
  10. Nabi Ya’qub a.s. adalah putra dari Nabi Ishaq a.s. Dengan demikian dia sekaligus menjadi cucu Nabi Ibrahim a,s. Nabi Ya’qub a.s. senantiasa berwasiat biar menjadi orang yang beriman kepada Allah Swt.,
  11. Nabi Yusuf a.s. mempunyai akhlak yang mulia dan mampu menafsirkan mimpi. Dengan kelebihannya itulah pada jadinya mengantarkan Nabi Yusuf a.s. menjadi bendahara di kerajaan Mesir.
  12. Nabi Ayyub a.s. yaitu seseorang yang penuh kesabaran dan ketabahan. Bahkan beliau menambah keimanan dan ketaatannya kepada Allah serta selalu meningkatkan rasa syukur kepada Allah swt.
  13. Nabi Syu’malu a.s. bergelar Khotibul Anbiya yang artinya andal pidato nabinabi. Ini disebabkan sebab kefasihan, ketinggian, dan kedalaman katakatanya dalam memberikan risalah agama kepada umatnya.
  14. Setelah Allah memperlihatkan petunjuk dan wahyu kepada Nabi Musa a.s. di Lembah Tuwa, maka beliau dengan penuh kemantapan pergi ke kerajaan Mesir untuk berdakwah kepada raja Fir’aun.
  15. Nabi Harun a.s. yakni seorang yang saleh dan berhati lembut yang mengemban risalah kenabian bersama dengan Nabi Musa a.s. Mereka diutus untuk Bani Israil.
  16. Nabi Zulkifli a.s. merupakan orang yang memiliki kesanggupan sebab dia pernah berjanji akan menuntaskan semua dilema serta akan menawarkan keputusan yang adil di antara kaumnya.
  17. Nabi Daud a.s. diutus oleh Allah kepada kaum Bani Israil. Pada dikala itu Jalut berlaku otoriter, menindas, serta mengusir Bani Israil.
  18. Nabi Sulaiman a.s. yaitu nabi yang mewarisi ilmu pengetahuan dan kitab Zabur milik Nabi Daud a.s. Beliau mempunyai tentara yang terdiri dari jin, manusia, dan burung-burung.
  19. Nabi Ilyas a.s. sering dipangggil dengan sebutan Ibnu Yasin. Beliau diutus untuk kaum Ba’albak yang menyembah berhala yang benama Ba’al yang berasal dari Phunicia.
  20. Nabi Ilyasa a.s. diangkat oleh Allah menjadi Rasul untuk Bani Israil yang membawa risalah kenabian menggantikan Nabi Ilyas a.s. Umatnya banyak yang berbuat durhaka kepada Allah
  21. Nabi Yunus a.s. diberi gelar Dzun-Nun diutus oleh Allah untuk kaum Nainuwi. Umat Nabi Yunus a.s. banyak yang durhaka kepada Allah sehingga Nabi Yunus pergi meninggalkannya.
  22. Nabi Zakariya a.s. diangkat menjadi rasul untuk kaum Bani Israil. Nabi Zakaria dikenal sebagai nabi yang gigih memperjuangkan agama Allah dan tidak pernah frustasi.
  23. Nabi Yahya a.s. adalah putra Nabi Zakariya a.s. yang melanjutkan risalah ayahnya. Sejak kecil ia terpelihara atau terjaga dari perbuatan syirik dan maksiat.
  24. Nabi Isa a.s. diangkat menjadi untuk menyerukan agama kepada kaum Bani Israil. Pokok ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa sama dengan aliran Islam kini adalah mengesakan Allah. Kitab yang diturunkan kepadanya ialah Bibel.
  25. Nabi Muhammad saw. mengubah iktikad bangsa Arab Quraisy dan etika istiadatnya dengan anutan Islam. Nabi Muhammad saw adalah nabi dan rasul yang terakhir yang membawa aliran Islam yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di dunia.

D. Rasul Ulul Azmi

“Ulul Azmi” yang artinya orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dalam menghadapi dan cobaan dari Allah Swt. Para rasul ulul azmi diberikan mu’jizat (kemampuan luar biasa) oleh Allah biar umatnya percaya bahwa dirinya ialah seorang rasul pilihan Allah Swt. Adapun 5 rasul tersebut yakni sebagai berikut :

  1. Nabi Nuh a.s. diberi mu’jizat oleh Allah dapat membuat perahu yang sangat besar yang dapat memuat semua umatnya yang beriman kepada Allah dan semua jenis binatang yang hidup pada zaman tersebut sepasang-sepasang.
  2. Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim a.s. ialah tidak terbakar oleh api ketika dibakar oleh Raja Namrudz.
  3. Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa a.s. yaitu tongkatnya dapat berkembang menjadi ular raksasa, tangannya mampu mengeluarkan cahaya dikala diminta bukti atas kerasulannya, serta dapat membelah maritim Merah menjadi jalan saat dikejar oleh raja Fir’aun dan bala tentaranya.
  4. Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Isa as. adalah dapat mengobati berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan, menciptakan burung dari tanah, dan dapat menghidupkan orang yang sudah meninggal walaupun sebentar.
  5. Mu’jizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. yaitu terbelahnya bulan menjadi dua walaupun hanya tampaknya, dapat mengeluarkan air dari celah-celah jarinya, al-Qur’ān sebagai kitab yang paling lengkap dan tepat serta selalu dijaga kemurniaannya sampai akhir zaman serta kejadian isra’ mi’raj dari Masjidil Haram sampai Sidratul Muntaha.

E. Hikmah Beriman kepada Rasul Allah Swt.

Dengan beriman kepada rasul tentunya kita dapat mengambil pesan yang tersirat dari pembelajaran tersebut

  1. Meneladani sifat-sifat mulia para Nabi dan Rasul, seperti bersikap adil, jujur, kesabaran, keteguhan, dan semangatnya dalam berdakwah menegakkan anutan-aliran Allah Swt.
  2. Umat-umat terdahulu mengalami kehancuran dan mendapat azab dari Allah sebab mereka ingkar, sombong, dan menyukutukan Allah. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa menjaga keimanan dan sikap kita supaya sesuai dengan ajaran Allah Swt.
  3. Selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah supaya negeri kita mendapatkan kemakmuran dan keberkahan.
  4. Kita selalu patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!