Mengapa sibuk menilai hati? Sedangkan isi hati manusia hanya Allah yang tahu. maka dari itu, fokuskan saja hati untuk mencari penilaian Allah, agar kita tidak pernah jenuh melakukan kebaikan, menyampaikan kebaikan, atau berbuat baik kepada orang lain.
Sampaikan Apa Yang Harus Disampaikan. Namun, Jangan Pernah Lupa Untuk Menjadikan Allah Rujukan Pertama Dalam Memulainya
Jadi sampaikan apa yang harus disampaikan. Namun, jangan pernah lupa untuk menjadikan Allah rujukan pertama dalam memulainya, agar sampai kapanpun kita tidak pernah jenuh melakukan kebaikan, walaupun orang lain kadang memandang kita sebelah mata.
Lakukan Apa Yang Memang Harus Dilakukan, Tak Peduli Seisi Dunia Mencela Yang Penting Kita Lillah Dan Allah Ridho
Lakukan apa yang memang harus dilakukan, tak peduli seisi dunia mencela yang penting apa yang kita lakukan lillah dan Allah ridho. Karena apapun yang kita lakukan telah berdasarkan restu Allah, dan kita rujukkan pada-Nya, maka tentu kebaikan demi kebaikan akan menyanding kita.
Penilaian Manusia Tidaklah Lebih Penting Daripada Penilian Allah, Maka Senantiasalah Sibuk Dengan Penilaian Allah Semata
Penilaian manusia tidaklah lebih penting daripada penilaian Allah, maka senantiasalah sibuk dengan penilaian Allah semata.
Karena hanya dengan melihat penilaian Allah lah kita akan selalu bersemangat melakukan kebaikan, ntah kebaikan itu hanya sebatas tulisan ataupun ucapan-ucapan kecil.
Biarlah Orang Lain Menilai Kita Buruk, Tetapi Yang Penting Allah Tahu Bahwa Kita Dijalan-Nya
Dan biarlah orang lain menilaimu buruk, tetapi yang penting Allah tahu bahwa kita dijalan-Nya. Tak peduli orang lain memandang sebelah mata dengan sangat, tapi yang penting kita sadar dan meyakini bahwa Allah tak pernah tidur untuk menilai apa yang telah kita lakukan.
Ingat, Utamakan Penilaian Allah Agar Sampai Kapanpun Kita Tak Pernah Bosan Menyampaikan Kebaikan Dimanapun Dan Dalam Kondisi Apapun
Maka ingatlah, utamakan penilaian Allah agar sampai kapanpun kita tak pernah bosan menyampaikan kebaikan dimanapun dan dalam kondisi apapun.
Ntah orang lain memandangnya buruk ataupun sebaliknya, bila penilaian Allah yang terpatsri dalam benak, tentu takkan ada rasa bosan yang menghalangi kita untuk melakukan dan menyampaikan kebaikan.