Mengeluhkan Kekurangan Pasangan Adalah Penyebab Terbesar Lunturnya Kesakinahan Dalam Rumah Tangga

Mengeluhkan Kekurangan Pasangan Adalah Penyebab Terbesar Lunturnya Kesakinahan Dalam Rumah Tangga

Mengeluhkan kekurangan pasangan adalah penyebab terbesar lunturnya kesakinahan (kedamaian) dalam rumah tangga. Mengapa demikian?

Karena bila setiap saatnya hati hanya terisi dengan eluhan, tidak terima, dan tidak bisa mengerti secara bijaksana, sudah pasti hati akan gelisah dan seakan-akan menyesal telah memilihnya sebagai pasangan.

Tetapi bila sebaliknya, hati penuh akan rasa syukur dan menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing, maka sekurang-kurangnya sesuatu yang ada pada pasangan tentu takkan merusak kedamaian yang hadir dalam kebersamaan.

Tak Ada Yang Sempurna Didunia Ini, Jadi Berhentilah Hidup Dengan Terus Menerus Mengeluhkan Kekurangan Suami Atau Istri

Mengeluhkan Kekurangan Pasangan Adalah Penyebab Terbesar Lunturnya Kesakinahan Dalam Rumah Tangga
id.bookmyshow.com

Karena memang tak ada yang sempurna di dunia ini, jadi berhentilah hidup dengan terus mengeluhkan kekurangan suami ataupun istri.

Baca Juga :  Wanita, Jangan Mau Jadi Seperti Tebu Yang Habis Dikunyah Lalu Diludahkan

Kaulah sebagai pasangannya yang bertanggung untuk menyempurnakan kekurangan itu, karena tujuan kau menikahinya bukankah memang untuk menyempurnakan agama dan hidupnya?

Jangan Jadikan Kekurangan Yang Ada Pada Pasanganmu Menjadi Celah Untuk Terbukanya Hati Untuk Orang Lain

Mengeluhkan Kekurangan Pasangan Adalah Penyebab Terbesar Lunturnya Kesakinahan Dalam Rumah Tangga
bintang.com

Maka dari itu, jangan jadikan kekurangan yang ada pada pasanganmu menjadi celah untuk terbukanya hati orang lain.

Sebab, tak jarang kita temui ketika sudah selalu mengeluh atas kekurangan pasangan, perasaan menyesal yang menghujam setiap saatnya seakan-akan menyuruhnya untuk mencari yang lain saja, sehingga bila memang tak pandai menahannya, maka naluri untuk membutuhkan orang lain beneran terjadi.

Ingatlah Tujuanmu Menikahinya Dulu, Dan Bukankah Kau Menikahinya Hanya Untuk Menyempurnakan Agama Dan Hidupnya?

Mengeluhkan Kekurangan Pasangan Adalah Penyebab Terbesar Lunturnya Kesakinahan Dalam Rumah Tangga
www.hasilreviewcema.com

Ingatlah tujuan utamamu menikahinya dulu, dan bukankah kau menikahinya hana untuk menyempurnakan agama dan hidupnya? Lantas, mengapa masih mengeluh dengan kata “Menyesal telah memilihnya”?

Baca Juga :  Bagaimana Mengetahui Bahwa Kita Bernilai di Mata Hamba-hamba Allah yang Lain? Begini Caranya

Harusnya bila kau telah menyadari hal itu, maka sudah sepantasnya saat Allah perlihatkan kekurangannya kau bersigap untuk menyiapkan hati dan mencari solusi bagaimana kiranya kau benar-benar menjadi penyempurnanya.

Ajarkanlah Hatimu Untuk Selalu Melihat Sisi Baiknya Sesering Mungkin, Agar Kau Tak Hanya Terpaku Pada Kekurangannya Yang Telah Nampak

Mengeluhkan Kekurangan Pasangan Adalah Penyebab Terbesar Lunturnya Kesakinahan Dalam Rumah Tangga
showbiz.liputan6.com

Oleh karenanya, ajarkanlah hatimu untuk slelau melihat sisi baiknya sesering mungkin, agar kau tak hanya terpaku pada kekurangannya yang telah nampak.

Harusnya kau menyadari bahwa kebaikannyalah yang memberimu semangat untuk memilihnya dulu, jadi apabila pada akhirnya kekurangannya nampak pula dimatamu, maka sudah sepantasnya kamu menerima dan rela, sebab memang tak ada yang sempurna di dunia ini.

Baca Juga :  Dunia Ini Berputar, Menjatuhkan Orang yang Sombong, dan Meninggikan Orang yang Rendah Hati

Karena Sekurang-kurangnya Pasanganmu, Pasti Yang Membuatmu Tergerak Memilihnya Dulu Adalah Karena Kebaikannya Yang Lebih Dulu Kau Ketahui

Mengeluhkan Kekurangan Pasangan Adalah Penyebab Terbesar Lunturnya Kesakinahan Dalam Rumah Tangga
thewedding.id

Karena sekurang-kurangnya pasanganmu, pasti yang membuatmu tergerak untuk memilihnya dulu adalah kebaikannya yang lebih dulu kau ketahui.

Dan itu artinya kebaikannya atau kelebihannya lebih banyak daripada kekurangan yang kau ketahui saat ini, maka bersyukurlah wahai suami maupun istri, karena hal itu membuktikan bahwa kau benar-benar ditakdirkan untuk untuk benar-benar menjadi penyempurnanya.