Mengenal Nama Allah Dan Kitab-Kitab-Nya

KABARPANDEGLANG.COM – Semua umat Islam wajib mengenal nama Allah Swt. Mengenal Allah Swt. mampu dilakukan melalui al-Asma’u al-¦usna. Al Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Al-Hayyu mengandung arti Yang Maha Hidup, Allah Swt. hidup abadi selamanya, dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya.

Al-Qayyum mengandung arti Yang Maha Berdiri/Mandiri, Allah Swt. berdiri sendiri untuk selama-lamanya. Al-Ahad mengandung arti Yang Maha Esa. Allah Swt. Maha Esa atau Tunggal dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

Semua umat Islam wajib mengenal kitab-kitab Allah Swt. yakni Taurat, Zabur, Alkitab, dan al-Qur’an. Kitab-kitab Allah Swt. membawa pemikiran terpuji. Kita harus bersikap dan berperilaku mirip tuntunan Allah dalam al-Asma’u al-Husna.

A. Mari Mengenal Allah Swt.

1. Mengenal Allah Swt. melalui al-Asma’u al-Husna

Allah Swt. mewahyukan nama-Nya kepada insan melalui kitab suci al-Qur’an. Di sana disebutkan nama-nama Allah Swt. sebanyak 99 nama atau disebut dengan al-Asma’u al-Husna ialah nama-nama yang baik dan indah. Pada goresan pena ini Asma’u al-¦usna hanya membahas 4 al-Asma’u al-Husna, ialah al-Mum³t, al- Hayyu, al-Qayyum, dan al-Ahad. Uraiannya sebagai berikut.

  1. Al-Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. telah berfirman: “Setiap yang bernyawa pasti mati”. Kematian bukanlah sesuatu yang ditakuti, akan tetapi ajal yaitu tangga menuju kebahagiaan infinit. dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya. Hidup atau mati ada di dalam kekuasaan Allah Swt.
  2. Al -Hayyu (Yang Mahahidup), mengandung arti bahwa Allah Swt. hidup awet selamanya, dan Yang Memberi Hidup makhluk-Nya. Hidup atau mati ada di dalam kekuasaan Allah Swt.
  3. Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu bangun sendiri untuk selama-lamanya. Allah Swt. menunjukkan pendidikan kepada manusia agar hidup tidak selalu bergantung kepada orang lain.
  4. Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa. Perhatikan al-Qur’an surat al-Ikhlas berikut ini: artinya: “katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”. Disebut pula dengan “al-Wahid” artinya Yang Maha Tunggal atau Maha Esa, tak ada sekutu bagi-Nya.
Baca Juga :  Cara Menghargai Jasa Para Satria

2. Aku Ingin Terpuji di Hadapan Allah Swt.

Anak yang salih tentu akan bersikap dan berperilaku dengan cara mengamalkan al-Asma’u al-¦usna sebagai berikut.

  1. Al-Mumit mengandung arti Yang Maha Mematikan. Allah Swt. Bila kita ingin bahagia maka kita ikuti perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya. Misalnya, rajin salat, rajin membaca al-Qur’an, rajin mencar ilmu, serta patuh dan hormat kepada orangtua dan guru. Kemudian jauhi yang dihentikan oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya.
  2. Al-Hayyu (Yang Maha Hidup), mengandung arti bahwa yang memberi hidup (nyawa) dan rezeki yakni Allah Swt. Kita sebaiknya memelihara diri sendiri, yakni dengan cara makan dan minum secara teratur semoga tetap sehat. Sedangkan perilaku membantu kelangsungan hidup orang lain, contohnya berinfak dengan cara memberi makan, minum, dan membantu kesehatan orang lain yang membutuhkannya.
  3. Al-Qayyum (Yang Maha Berdiri/Mandiri), mengandung arti Allah Swt. itu berdiri sendiri untuk selama-lamanya. Kita sebaiknya  merapikan tempat tidur, menyiapkan peralatan sekolah, mencari sendiri pakaian sekolah, mengambil sendiri sarapan/ kuliner untuk berangkat sekolah, dan sebagainya.
  4. Al-Ahad (Yang Maha Esa), mengandung arti Allah Swt. itu Esa. Yang Maha Tunggal atau Esa, yang tetap menyendiri dan tak ada sekutu bagi-Nya. Sifat ini memberi pelajaran kepada kita biar selalu mampu berdiri diatas kaki sendiri tidak selalu bergantung kepada orang lain. Misalnya mandi, makan, berpakaian, mengerjakan PR, menyusun dan merapikan buku pelajaran di rumah dan sekolah.

B. Mengenal Kitab-kitab Allah Swt.

1. Perintah Beriman kepada Kitab-Kitab Allah Swt.

Bacalah al-Qur’an surat an-Nisa’/4: 136 berikut dengan cermat:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu aaminuu biallaahi warasuulihi waalkitaabi alladzii nazzala ‘alaa rasuulihi waalkitaabi alladzii anzala min qablu waman yakfur biallaahi wamalaa-ikatihi wakutubihi warusulihi waalyawmi al-aakhiri faqad dhalla dhalaalan ba’iidaan)

Baca Juga :  Jenis Usaha Masyarakat Indonesia

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari lalu, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh”.

Allah Swt. menyuruh manusia beriman kepada kitab al-Qur’an dan kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada para rasul sebelumnya. Cara beriman kepada kita-kitab Allah adalah dengan meyakini bahwa Allah Swt. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya melalui Malaikat Jibril. Kitab-kitab tersebut harus dijadikan fatwa hidup untuk menuntun dan mengatur cara kita bersikap dan berperilaku, guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

2. Nama-Nama Kitab Allah Swt.

Allah telah menurunkan empat kitab suci serta beberapa suhuf yang diberikan kepada nabi dan rasul yang berbeda jaman dan umatnya. Kitab suci tersebut adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini.

  1. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s. kurang lebih pada kala 12 SM (sebelum masehi) di daerah Israil dan Mesir. Kitab Taurat memakai bahasa Ibrani.
  2. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s. Ketika ia menduduki tahta sebagai raja Bani Israil pada kala 10 SM di tanah Kanaan.
  3. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi ³sa a.s. pada sekitar kala 1 Masehi di tempat Yerussalem. Dalam bahasa Yunani Injil berarti kabar selamat, pelajaran yang baru atau kabar besar hati.
  4. Kitab al-Qur’an mulai diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. pada kala 6 Masehi di Mekah. Peristiwa turunnya ayat al-Qur’an atau dikenal dengan Nuzulul Quran, terjadi pertama kali ketika Nabi Muhammad menyendiri di Gua Hira, Mekah. Turunnya al- Qur’an menandai awal diangkatnya Muhammad saw. sebagai Rasulullah (utusan Allah Swt.). Usia ia dikala itu genap 40 tahun.

Al-Qur’an terdiri dari 114 surat, terbagi dalam 30 juz dan 6236 ayat. Al-Qur’an diwahyukan selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Al-Qur’an menyempurnakan seluruh aturan-hukum Allah Swt. yang terdapat dalam kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. Ia diturunkan untuk seluruh umat insan sebagai rahmat bagi semesta alam atau disebut juga Rahmatan lil‘Ālamin.

C. Kitab Allah Swt. Membawa Ajaran Terpuji

Kitab Allah Swt. yakni petunjuk dalam kehidupan. Petunjuk kepada insan untuk berperilaku. Misalnya berperilaku kepada Allah Swt., berperilaku kepada sesama manusia, berperilaku kepada binatang, tanaman, dan alam semesta. Bahkan berperilaku untuk diri sendiri, misalnya selalu higienis, makan-minum dengan teratur, dan dilarang menyiksa diri.

Semua umat Islam wajib mengenal nama Allah Swt Mengenal Nama Allah dan Kitab-Kitab-Nya
  1. Ajaran terpuji kepada Sang Pencipta Allah Swt misalnya salat dan berdo’a.
  2. Ajaran terpuji kepada sesama manusia contohnya berjabat tangan saat bertemu dan menolong sobat yang mengalami musibah.
  3. Ajaran terpuji kepada binatang, dan tanaman contohnya memberi makan hewan dan memelihara tanaman.
  4. Ajaran terpuji kepada diri sendiri misalnya merawat bab badan dan mengonsumsi kuliner sehat.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!