Ketahuilah, menikah itu pengabdian seorang istri seumur hidupnya, makajangan sampai disaat kamu memilih hanya melihat bagaimana fisiknya semata, tapi lihatlah hati dan agamanya.
Karena saat kamu salah pilih imam, maka rasa menyesalmu tidak akan sementara, namun selamanya.
Salah Ukuran Baju Saja Kadang Kamu Menyesal, Apalagi Salah Memilih Pasangan
Karena salah pilih pasangan menyesalnya tidak sama dengan menyesalnya salah pilih baju. Mungkin, saat kamu salah pilih ukuran baju rasa menyesalmu hanyalah sementara, dua atau tiga hari mungkin sudah cukup.
Tapi salah pilih imam maka menyesalmu akan seumur hidup, oleh karenanya jangan asal-asalan dalam memilih, tapi berpikirlah secara bijak sesuai aturan Allah.
Lihatlah Bagaimana Keimanan dan Tanggung Jawabnya
Lantas seperti apakah anjuran dalam memilih pasangan dalam islam? Yaitu lihatlah agamanya, lihatlah hartanya, lihatlah keturunannya, dan lihatlah bagaimana wajahnya. Tapi yang paling afdal dari keempat kriteria ini adalah agamanya.
Maka, ketika kamu memilih lihatlah bagaimana keimananya terlebih dulu, kemudian lihatlah seberapa bertanggung jawab dia dalam menghamba kepada Allah, karena yang demikianlah yang akan membuatmu benar-benar bahagia sebab cinta-Nya.
Ingat, Harta dan Rupa Hanyalah Bonus Bahagia, Semua Itu Hanya Sementara
Karena sesungguhnya harta, rupa, dan jabatan hanyalah bonus bahagia hidup bersama, maka sudah sepantasnya kamu hati-hati dalam memilih.
Mahalkan patokanmu memilih pasangan, jangan sampai hanya mahar yang kamu mahalkan, bila tidak mau hidupmu terpasung dalam penyesalan yang tak kunjung selesai.
Jadikan Agama, Ilmu, dan Akhlaq Sebagai Patokan Untukmu Memilih
Oleh sebab itu pandailah dalam memilih, jadikan agama, ilmu, dan akhlaq sebagai patokan dalam memantapkan hati, walau benar kamu dipilih tapi kamu punya hak untuk menerima ataupun menolaknya.
Dan ingatlah dengan bijak, ketampanan, harta, dan embel-embel “waw” yang melekat padanya hanyalah bonus semata dalam hidup bersama.
Jika Keaadaan Hati dan Agamanya Baik, Insyaallah Kamu Akan Tenang Bersamanya
Lantas jika keadaan hati dan agamanya sudah baik, akhlaqnya, ilmunya, dan tanggung jawabanya memadai, maka insyaallah kamu akan tenang bersamanya, selamanya.