Menjadi wanita yang shalehah itu harus, karena sebenarnya kecantikan hanyalah bonus belaka, sebab seseorang akan dikatakan sempurna bila hatinya memang sempurna oleh kecantikan hati yang dimiliki.
Karena secantik apapun seorang wanita bila hatinya tetap saja seadanya dalam berilmu dan berakhlaq, maka tentulah kecantikan yang menarik itu takkan ada gunanya.
Buktinya banyak wanita cantik yang kesempurnaan fisiknya selalu diagungkan, tetapi malah menjadi bahan celaan orang lain, saat ia tak bisa mempercantik keadaan hatinya, saat ia tak bisa mengendalikan sikap dan perilakunya dengan akhlaq mulia.
Dan tahukah kau mengapa kecantikan luar semata itu hanyalah bonus? Karena kecantikan secara finansial tidak bisa bertahan lama, setiap saat ia akan mengalami perubahan, setiap waktu kecantikan itu akan memudar.
Namun, tidak dengan kecantikan hati seorang wanita shalehah, kecantikan hatinya akan menjadi identitas dirinya, sehingga tak peduli berapa gencar waktu silih berganti mendatanginya, maka cantik itu takkan memudar sedikitpun, dan bisa jadi ia akan bertambah cantik bila hatinya tetap istiqamah dalam keshalehahannya.
Wanita Harus Tahu Bahwa Kecantikan Fisik Itu Hanyalah Sementara, Maka Bijaksanalah Untuk Terus Mepercantik Keadaan Batin
Maka, wanita harus tahu bahwa kecantikan fisik itu hanyalah sementara, iadi berbijaksanlah untuk terus mempercantik keadaan batin.
Mengapa harus batin yang dianjurkan untuk didahulukan? Karena hanya kecantikan batinlah yang nantinya akan menjadikan fisik seseorang itu bisa berharga sangat mulia.
Kecantikan Batin Jauh Lebih Mempesona, Sebab Itulah Mengapa Kau Harus Mempertahankannya Setiap Saatnya
Kecantikan batin memang jauh lebih mempesona, sebab itulah mengapa kau harus mempertahankannya setiap saatnya. Dan perlu kau tahu sebagai seorang wanita, bahwa kecantikan fisik tidak akan menjadi sempurna jika tak dihiasi oleh kesempurnaan hati yang Elegan.
Karena yang menjadikanmu cantik seutuhnya dari masa kemasa itu adalah pertahanan hati yang selalu sempurna dengan kebaikan, bukan pertahanan fisik yang hanya dipoles oleh pernak-pernik dunia sesaat.
Jangan Hanya Terlena Untuk Memperbaiki Keadaan Luar Saja, Sebab Keindahan Hati Jauh Lebih Penting Untuk Selalu Diperbaiki
Oleh karena itu, jangan hanya terlena untuk memperbaiki keadaan luar saja, sebab keindahan hati jauh lebih penting untuk selalu diperbaiki.
Maka, sebelum kau berkeinginan untuk memperbaiki keadaan luarmu, lebih inginlah untuk selalu memperbaiki keadaan hati, sebab kecantikan hati yang mempesona sudah tentu pesoananya akan memancar pada keadaan luar, sehingga akhirnya menjadi cantik yang sempurna.
Senanglah Untuk Merawat Keindahan Hati Terlebih Dahulu, Sebab Merawat Keindahan Hati Jauh Lebih Menguntungkan Daripada Merawat Keindahan Fisik Semata
Maka senanglah untuk merawat keindahan hati terlebih dahulu, sebab merawat keindahan hati jauh lebih menguntungkan daripada merawat keindahan fisik semata.
Mengapa dibilang lebih menguntungkan? Karena bila kau selalu mementingkan kecantikan hati, maka cantik itu akan tercipta sebuah kebaikan yang sudah tentu segala kebaikan yang ada dapat dirasa dunia, dan hingga kelak disyurga.
Tetapi jika kau hanya mementingkan kecantikan luar semata, maka kebaikan itu mungkin akan hanya bisa dirasa saat kau didunia saja, mengapa? Karena cantik luar semata itu adalah berdurasi, dan durasinya akan berakhir bila kau tak mampu menjaga keindahan hati.
Sadarilah Bahwa Kecantikan Fisik Itu Berdurasi, Maka Jangan Sampai Kau Terlalu Menyibukkan Diri Mempercantik Keadaan Luar Saja, Dan Lupa Untuk Menyolehahkan Diri
Sadarilah bahwa kecantikan fisik itu hanya sementara, maka jangan sampai kau terlalu menyibukkan diri mempercantik keadaan luar saja, lantas lupa untuk menyolehahkan diri.
Sebab, tak sedikit dari kita sebagai seorang wanita, yang melupakan tanggung jawabnya sebagai seorang muslimah hanya karena terlalu sibuk mempermaks keadaan luar.
Padahal memperbaiki keadaan hati agar menjadi peribadi yang shalehah adalah sebuah keharusan, yang memang sudah sepantasnya terus menerus harus kita jaga dengan baik melalui akhlaq mulia.