Apapun yang berlebihan tidaklah baik dan ini berlaku untuk apapun. Suami memang wajib menafkasi istri dan keluarga, kewajiban suami memang harus bertanggung jawab kepada keluarganya salah satunya dengan cara mencari nafkah.
Akan tetapi suami yang terlalu sibuk bekerja hingga membuat istrinya merasa diabaikan dan tidak mendapatpkan perhatian yang layak ternyata bisa membuat pernikahan hancur seketika.
Menurut dr Sanam Hafeez, seorang neuropsikolog di New York City, mengatakan bahwa terlalu sibuk bekerja memang tidak selalu merusak pernikahan akan tetapi pasti memicu stres, tegang dan renggangnya sebuah hubungan.
Terlalu Sibuk Bekerja Bisa Merusak Pernikahan
Jika sibuknya dalam jangka waktu yang sebentar memang baik dan tidak akan terjadi masalah. Akan tetapi jika dilakukan dalam jangka waktu yang panjang maka pasangan akan semakin jarang memiliki waktu bersama hingga ikatan emosional pun semakin berkurang dan pasangan yang sibuk akan merasa bersalah.
Ketika sudah merasa tidak aman akan membuatnya tidak aman dan merasa kurang berguna terutama ketika sudah memiliki anak. Akan tetapi kunci untuk tetap memiliki ikatan emosional yang kuat adalah komunikasi.
Jagalah komunikasi yang baik, menjaga kejujuran dan selalu transparansi. Sesibuk apapun jangan sampai mengabaikannya, selalu luangkan waktu untuk menghubunginya.
Buatlah pasanganmu merasa nyaman meski tidak disampingmu dan yang terpenting jadikan dia prioritas agar tidak merasa kekurangan kasih sayang juga perhatian dari pasangannya.
Ketika pulang kerumah jangan sampai membawa pekerjaan karena di rumah waktumu bersama keluarga.