Merancang Pementasan Teater Tradisional

KABARPANDEGLANG.COM – Berhasil atau tidaknya suatu pertunjukan teater tradisional yang akan dipentaskan, tergantung dari seberapa baik dalam melaksanakan persiapan. Berbagai unsur pertunjukan harus dirancang dengan sebaik-baiknya, dari mulai rancangan bentuk pertunjukan, arena pentas, properti, setting, musik rias dan kostum.

Dalam proses perancangan dituntut kreatifitas dalam menuangkan gagasan pada rencana pementasan. Untuk mendapatkan aneka macam gagasan harus banyak menyaksikan dan berapresiasi aneka macam pertunjukan teater tradisional.

Pada pementasan teater tradisional unsur-unsur komunikasi antartontonan akan terasa penting karena yang paling utama dalam pementasan teater tradisional yaitu tersampaikannya pesan secara pribadi, akrab dan menghibur. Unsur hiburan dalam teater tradisional terbentuk dari kemasan yang disajikan berupa musik, tarian, drama dan lawakan. Musik dihadirkan untuk memeriahkan suasana sebagai penanda keramaian di suatu kawasan.

Musik berfungsi sebagai pengiring penari atau adegan dalam lakon drama yang di pentaskan. Tarian disajikan sebagai penambah keindahan dalam unsur gerak yang mampu mendukung lakon drama dan dagelan yang dimainkan. Arena pertunjukan tidak selamanya berupa panggung resmi seperti di gedung-gedung pertunjukan.

Baca Juga :  Produk Kerajinan Limbah Jerami

Pementasan teater tradisional lebih terasa keindahannya kalau dimainkan di arena terbuka seperti di halaman depan rumah, dan lapangan terbuka dengan tidak ada batasan dan jarak antara pementasan dan penonton.

Menentukan Bentuk Pementasan

Bentuk pementasan ialah bentuk atau jenis teater tradisional apa yang akan dipilih sebagai materi yang akan dipentaskan. Apakah bentuk teater tradisional yang ada dan popular di tempat seperti Lenong, Ludruk, Makyong, Mamanda, Ludruk, Ketoprak, Wayang Wong, Wayang Gambuh, Uyeg, Mendu, Bakaba, Cepung, Dulmuluk, Longser, Sinrilli atau mencoba mempelajari kemudian mementaskan bentuk teater tradisional dari luar kawasan. Hal itu tergantung dari pilihan kelompok.

Membuat Rancangan Arena

Dalam membuat rancangan pementasan teater tradisinal, sebaiknya arena yang akan dijadikan daerah pementasan dibuat atau disesuaikan dengan suasana pementasan teater tradisonal aslinya. Misalnya dalam pertunjukan teater Lenong, Longser, dan Topeng Banjet suasana arena pementasan berupa arena terbuka. Hubungan pertunjukan dan penontonnya terasa akrab, seolah tidak ada batas “pertunjukan” dan “penonton”.

 Berhasil atau tidaknya suatu pertunjukan teater tradisional yang akan dipentaskan Merancang Pementasan Teater Tradisional

Penonton menjadi bab dari pertunjukan. Panggung sebagai arena pementasan dilengkapi dengan lampu obor, lampu obor sebagai alat penerangan dan juga sebagai hiasan di sekitar panggung. Penonton menyaksikan pementasan sambil duduk lesehan dibawah lantai tanah. Penambahan hiasan dari daun kelapa muda dan bambu dapat menambah semaraknya suasana

Baca Juga :  Kejadian Perlawanan Terhadap Belanda

Membuat Rancangan Properti

Buat rancangan peralatan yang diharapkan diatas panggung (properti) dan latar belakang panggung (setting) seefektif dan seefisien mungkin, artinya properti dan setting yang di buat sesuai dengan tuntutan pertunjukan, serta fungsinya yang jelas. Tidak kurang ataupun tidak berlebihan. Dan tentunya harus menciptakan nyaman para pemain dan menarik bagi penonton.

Membuat Rancangan Musik

Kehadiran musik dan tarian dalam pertunjukan teater tradisional sangat penting dan memilih keberhasilan pementasan teater tradisional. Fungsi musik dalam teater tradisional sebagai unsur untuk memeriahkan suasana pementasan secara keseluruhan dengan bunyi-bunyian, dan sebagai pengiring tari-tarian, serta memberi penguatan pada setiap penampilan pemain teater tradisional.

Jenis-jenis musik tergantung dari jenis teater yang ditampilkan misalnya gambang kromong untuk pertunjukan Lenong, musik Samrah untuk pertunjukan teater-teater melayu, juga musik Gamelan untuk pertunjukan teater-teater di Jawa. Buatlah rancangan musik sesuai dengan bentuk teater dan karakter pertunjukan.

Baca Juga :  Mobilitas Penduduk Antar Wilayah Di Indonesia

Membuat Rancangan Kostum

Sebaiknya kostum dan riasan para pemain sudah mampu dirancang dari awal, hal ini akan dapat membantu para pemain pada gambaran sosok peran yang akan diwujudkan.

Membuat Rancangan Naskah

Naskah Teater Tradisional mampu dikembangkan dari dongeng rakyat, hikayat, legenda, dan sejenisnya. Jika ingin membuat rancangan naskah teater menurut hal tersebut diatas, mampu dilakukan melalui sumber-sumber kisah yang mampu dipertanggungjawabkan.

Kunci sukses menumbuhkan kreatifitas dalam merancang sebuah pertunjukan teater ialah apresiasi. Dengan berapresiasi kitadapat secara eksklusif melihat dan mengamati unsur-unsur pendukung sebuah pertunjukan teater, yang akhirnya bisa memberi pandangan baru bagi kita dalam menciptakan sebuah pertunjukan teater. Juga yang paling penting dalam proses berapresiasi kita dapat lebih menghargai hasil karya orang lain.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!