KABARPANDEGLANG.COM – Salah satu sifat unik dari zat cair yaitu partikelnya bebas bergerak dan berpindah ke segala arah. Dikatakan cukup bebas sebab partikel tidak mutlak dapat berpindah dan bergerak kemana saja dengan mudah. Partikel zat cair cukup susah untuk meninggalkan zat cair itu sendiri. Partikel zat cair punya gaya tarik menarik.
Gaya itulah yang menjadikan partikel-partikel tersebut dapat bergerak bebas tetapi tidak bercerai berai mirip halnya partikel gas. Kapilaritas disebabkan oleh interaksi molekul-molekul di dalam zat cair. Di dalam zat cair molekul-molekulnya dapat mengalami gaya adhesi dan kohesi.
A. Pengertian Kapilaritas
Kapilaritas yakni kejadian naik atau turunnya zat cair pada pembuluh atau celah kecil atau pori-pori kecil. Tisu atau kain lap yakni materi yang memiliki celah atau pori-pori kecil yang banyak sedangkan plastik tidak. Kapilaritas disebabkan oleh interaksi di antara molekul-molekul dinding materi dengan zat cair. Interaksi antara molekul itu selajutnya kita beri nama gaya adhesi dan kohesi.
Gaya kohesi ialah tarik-menarik antara molekul-molekul yang sejenis, yakni molekul air dengan molekul air. Sedangkan gaya adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis, ialah bahan wadah dengan, olekul zat cair yang berada di dalamnya atau sekitarnya. Perbedaan gaya Adhesi dan Kohesi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Adhesi | Kohesi | |
---|---|---|
Molekul | Molekulnya/ pertikelnya berbeda | Molekulnya sejenis |
Efek/ akhir | Kapilaritas dan meniskus | Kapilaritas, tegangan permukaan dan meniskus. |
Perbedaan kekuatan gaya Adhesi dan kohesi inilah yang mampu menimbulkan fenomena-fenomena alam yang luar biasa. Antara lain :
- Gejala kapilaritas
- Meniskus atau bentuk permukaan zat cair
- Dalam industri mirip produksi lem, daya tempel cat dan lain lain
B. Sudut Kontak
Perbedaan kekuatan gaya adhesi dan kohesi pada insiden yang lain yaitu timbulnya bentuk permukaan zat cair dalam wadah. Setidaknya ada tiga bentuk permukaan zat cair dalam wadah yaitu, permukaan cembung atau sering disebut meniskus cembung, permukaan cekung atau meniskus cekung dan permukaan datar.
Jika arah permukaan zat cair dalam wadah diperpanjang dengan garis lurus maka akan kita dapatkan sudut antara perpanjangan permukaan zat cair dangan arah vertikal wadah, sudut ini disebuit dengan sudut kontak.
1. Meniskus cekung (bentuknya lengkung ke dalam).
Ketika memasukkan air ke dalam tabung beling, permukaan air di dalam tabung akan melengkung ke atas pada bagian yang melekat di dinding beling. Pada masalah ini gaya kohesi lebih kecil dari gaya adhesi.
Kelengkungan permukaan zat cair dalam tabung disebut meniskus. Dan kelengkungan permukaan air yang dimasukkan ke dalam tabung beling disebut meniskus cekung (bentuknya lengkung ke dalam).
Jika pada kelengkungan air ke atas ditarik garis lurus, maka garis ini akan membentuk sudut yang kita beri nama teta (θ) terhadap dinding vertikal. Sudut inilah yang dinamakan sudut kontak. Sudut kontak air merupakan sudut lancip (θ < 90º).
2. Meniskus cembung.
Jika air raksa dimasukkan ke dalam gelas kaca maka permukaan raksa dalam tabung akan melengkung ke bawah pada bab yang melekat di dinding beling. Peristiwa ini menawarkan gaya kohesi lebih besar dari gaya adhesi.
Permukaan air raksa pada tabung dinamakan meniskus cembung. Karena gaya kohesi lebih besar maka air raksa tidak akan membasahi permukaan dinding tabung beling.
Jika pada kelengkungan permukaan raksa ditarik garis lurus maka garis ini akan membentuk sudut yang kita beri nama teta (θ) terhadap dinding vertikaL. Sudut tersebut disebut sudut kontak raksa dengan dinding kaca dengan besar 90⁰< θ < 180º.
Perbedaan Sudut Kontak Air dan Air Raksa
Berikut ini sudut kontak beberapa bahan :
Bahan | Sudut Kontak |
---|---|
Air dengan Kaca | 0o |
Raksa dengan Kaca | 140o |
Air dengan Parafin | 107o |
Kerosin dengan Kaca | 26o |
C. Contoh Kapilaritas
Peristiwa kapilaritas banyak sekali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kejadian kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari yakni.
- Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor sehingga kompor dapat menyala
- Lampu minyak bisa menyala alasannya adalah minyak tanah naik melalui sumbu.
- Dinding bata menjadi lembap ketika animo hujan sebab air dari tanah merembes ke atas,
- Cairan tinta yang tumpah gampang diserap dengan kapur tulis atau kertas
- Naiknya air tanah dari akar ke daun melalui pembuluh kayu.
- Meresapnya air pada dikala ekspresi dominan hujan sehingga dinding rumah menjadi basah.
- Air yang menggenang di lantai mampu diserap dengan kain pel atau dengan spons.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!