Percobaan Pembentukan Air Tanah Dan Air Permukaan

KABARPANDEGLANG.COM – Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga. Tanpa air insan, hewan dan tumbuhan tidak akan dapat hidup. Air di bumi mampu digolongkan menjadi dua, yaitu  air tanah dan air permukaan. Air tanah yaitu air yang berada di bawah permukaan tanah yang berasal dari air hujan.

Sedangkan air pemukaan ialah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti bahari, sungai, danau, kali, rawa, empang, dan lain sebagainya.

Ketersediaan air tanah dan air permukaan mampu terganggu sebab beberapa alasannya adalah. Kekeringan mampu terjadi karena beberapa karena, ialah faktor alam dan aktivitas insan. Salah satu penyebabnya alasannya faktor alam adalah kondisi tanah dan iklim.

Kondisi tanah berbatu akan menyebabkan tanah tidak mampu menyimpan air. Lakukan aktivitas berikut untuk mengetahui lebih jelas.

Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun juga Percobaan Pembentukan Air Tanah dan Air Permukaan

Lakukan aktivitas berikut bersama kelompokmu (4-5 orang).

  1. Siapkan air, watu bata, bongkahan-bongkahan watu, dan dua buah wadah, contohnya loyang.
  2. Pada satu loyang letakkan kerikil bata. Pada loyang lain letakkan bongkahan-bongkahan watu.
  3. Tuangkan air ke dalam loyang setinggi 5 cm. Diamkan selama kurang lebih 1 jam.
  4. Setelah 1 jam, amati tinggi air pada setiap loyang.
  5. Apa hasil pengamatanmu? Adakah perbedaan tinggi permukaan air pada kedua loyang? Ada perbedaan tinggi permukaan air pada kedua loyang.
  6. Apa yang terjadi pada air di loyang berisi batu bata? Pada loyang berisi kerikil bata, air berkurang.
  7. Apa yang terjadi pada air di loyang berisi bongkahan-bongkahan batu? Pada loyang berisi bongkahan-bongkahan kerikil, tinggi air tetap.
  8. Apa yang dimaksud air tanah? Air tanah yakni air hujan yang meresap dan mengalir di bawah permukaan tanah.
  9. Apa yang dimaksud air permukaan? Air permukaan ialah air yang ada di permukaan tanah dan tidak terserap ke dalam tanah.
  10. Dari percobaan di atas, loyang manakah yang menawarkan terbentuknya air tanah dan loyang mana menunjukkan terbentuknya air permukaan? Dari percobaan tersebut, loyang berisi kerikil bata memberikan terbentuknya air tanah. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dapat menyerap air. Sebaliknya, loyang berisi bongkahan-bongkahan kerikil memperlihatkan terbentuknya air permukaan, alasannya adalah watu tidak mampu menyerap air.
Baca Juga :  Nilai Nilai Yang Terkandung Dalam Sila Sila Pancasila

Ayo Bercerita

1. Tulislah hasil pengamatan dan analisis kalian. Kemudian, ceritakan hasil diskusi kelompokmu pada kelompok lain.

PERCOBAAN 

Mengamati terbentuknya air tanah

A. Alat dan Bahan

1. Bongkahan kerikil dan watu bata
2. 2 buah loyang
3. Air secukupnya

B. Cara Kerja

  1. Siapkan air, kerikil bata, bongkahan-bongkahan watu, dan dua buah wadah, misalnya loyang.
  2. Pada satu loyang letakkan watu bata. Pada loyang lain letakkan bongkahan-bongkahan watu.
  3. Tuangkan air ke dalam loyang setinggi 5 cm.
  4. Diamkan selama kurang lebih 1 jam.
  5. Setelah 1 jam, amati tinggi air pada setiap loyang.

C. Pangamatan

Pada loyang yang berisi batu bata tinggi air berkurang sedangkan pada loyang tinggi air tetap. Pada loyang berisi watu bata tinggi air berkurang alasannya adalah air terserap oleh kerikil bata yang terbuat dari tanah liat. Pada loyang yang berisi bongkahan kerikil air tidak terserap oleh kerikil.

Baca Juga :  Faktor Pendorong Perubahan Perilaku Manusia

D. Kesimpulan

Percobaan yang dilakukan mengambarkan peristiwa terbentuknya air tanah. Air terserap oleh watu bata yang terbuat dari tanah liat. Sedangkan pada loyang yang berisi bongkahan watu mengambarkan peristiwa terbentuknya air permukaan.

2. Dari hasil percobaan tersebut, jelaskan terjadinya air tanah dan air permukaan.

Terbentuknya air tanah berasal dari air hujan yang turun ke bumi. Air tersebut sebagian besar akan mengalir pada permukaan bumi yang akan mengarah pada sungai, danau, atau rawa. Air-air ini kemudian akan meresap ke dalam tanah hingga menjadi air tanah.

Sedangkan air permukaan adalah air hujan yang turun ke bumi. Air tersebut sebagian besar akan mengalir pada permukaan bumi yang akan mengarah pada sungai, danau, atau rawa.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!