KABARPANDEGLANG.COM – Persebaran penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya. Persebaran penduduk secara manajemen yakni karakteristik penduduk berdasarkan batas-batas wilayah manajemen yang ditetapkan oleh suatu negara, contohnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk yakni angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap Km² pada suatu wilayah negara.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk yaitu perpindahan penduduk dari suatu kawasan ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke daerah lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Persebaran Penduduk Indonesia
Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai kawasan di Indonesia tidak sama.
Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, contohnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.
Warna pada peta menggambarkan tingkat kepadatan penduduk di suatu kawasan. Beberapa kawasan di Indonesia penduduknya masih sangat sedikit, atau masih kekurangan jumlah penduduk (under population). Contohnya di Papua, kepadatan penduduk rata-rata hanya 4 jiwa per kilometer persegi. Sementara pulau Jawa kepadatan penduduknya mencapai 945 jiwa per kilometer persegi. Pulau Jawa dan Madura dengan luas 132 ribu km² berpenduduk 137 juta jiwa pada tahun 2010.
Pulau-pulau lain di Indonesia, dengan luas berkali lipat dari pulau Jawa bila seluruh penduduknya dijumlahkan tidak mampu mencapai jumlah penduduk yang tinggal di Pulau Jawa.
Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan sebuah permasalahan tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan. Karena itu perlu dilakukan upaya pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia mampu dikembangkan optimal.
Salah satu cara untuk memeratakan jumlah penduduk di Indonesia yaitu dengan melalui perpindahan penduduk dari kawasan yang padat ke tempat yang jarang penduduknya. Perpindahan penduduk tersebut tentu mampu dilakukan dengan impian sendiri maupun diprogramkan oleh pemerintah..
Pulau Jawa yaitu daerah yang sangat subur dan telah usang berkembang pertanian tradisional. Pada periode kemudian, masyarakat masih membuatkan acuan ekonomi tradisional berupa pertanian. Lokasi Pulau Jawa yang sebagian besar wilayahnya gampang terjangkau menjadi salah satu penyebab persebaran penduduk di Pulau Jawa terus terjadi.
Selain itu, Pulau Jawa juga merupakan pusat perkembangan politik pada abad pengaruh Hindu, Buddha, Islam, dan kala penjajahan. Tidak mengherankan apabila sarana dan prasarana di Pulau Jawa cukup lengkap.
Migrasi Penduduk
Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari satu daerah ke tempat lain baik untuk menetap maupun sementara, perseorangan maupun kelompok disebut migrasi. Berkat kemajuan transportasi dan komunikasi, saat ini masyarakat sangat mudah melakukan kegiatan perpindahan penduduk.
Penyebab penduduk melakukan kegiatan migrasi ada beberapa alasan seperti:
- Bencana alam. Beberapa masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana, terutama gempa bumi dan gunung meletus. Bencana alam tersebut, sering memaksa penduduk melakukan migrasi semoga terhindar dari bahaya tersebut.
- Lahan semakin sempit. Masyarakat petani pedesaan yang lahan pertaniannya semakin sempit , sementara anggota keluarganya banyak, kadang menghadapi persoalan ekonomi yang sulit diselesaikan. Cara yang mereka lakukan ialah berpindah ke tempat lain untuk mencari pekerjaan gres atau mencari tempat yang lahan pertaniannya masih luas.
- Situasi Pertentangan. Pertentangan menimbulkan penduduk melakukan migrasi ke daerah lain alasannya adalah merasa tidak nyaman di daerah tersebut.
- Kondisi alam. Kondisi alam yang tandus kadang mendorong penduduk untuk mencari daerah lain yang lebih menguntungkan.
Macam-macam migrasi
Ditinjau dari kawasan yang dituju, migrasi dibedakan menjadi dua ialah migrasi internasional dan migrasi nasional. Migrasi Internasional merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi internasional dibedakan menjadi empat, yakni :
- Imigrasi : Perpindahan penduduk yang masuk ke dalam suatu negara dengan tujuan untuk menetap di negara yang didatanginya.
- Emigrasi : Perpindahan penduduk yang meninggalkan suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap.
- Remigrasi: Pepindahan penduduk dari suatu negara ke negara tempat asalnya, Istilah lainnya disebut repatriasi.
Migrasi nasional merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dalam satu wilayah negara atau disebut juga migrasi internal. Migrasi nasional terdiri atas dua bentuk yaitu transmigrasi dan urbanisasi.
Transmigrasi
Perpindahan penduduk dari suatu kawasan atau pulau yang berpenduduk padat ke tempat atau pulau yang berpenduduk jarang dalam rangka untuk kepentingan pembangunan nasional disebut transmigrasi. Transmigrasi dapat berupa perpindahan penduduk dalam satu kawasan, tetapi juga dapat dilakukan antar provinsi atau antar pulau.
Salah satu tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu pemerataan penduduk. Agar penduduk tidak memusat di suatu lokasi, maka mereka disebar ke berbagai tempat dan pulau. Transmigrasi juga secara tidak langsung turut membentuk persebaran sumber daya manusia, alam, budaya baru di lokasi kedatangan. Tujuan lain transmigrasi yakni meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Bentuk-bentuk transmigrasi di Indonesia:
- Transmigrasi Keluarga: perpindahan penduduk yang disebabkan oleh keluarga/ kerabat para transmigran usang yang sudah menetap di daerah migran.
- Transmigrasi Khusus: perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang dengan tujuan yang khusus. Misalnya transmigrasi para pejuang atau para veteran perang di tempat perbatasan. acuan lain transmigrasi dalam upaya penanggulangan musibah.
- Transmigrasi Umum: perpindahan penduduk yang dibiayai dan difasilitasi oleh pemerintah sejak dari tempat asal sampai ke kawasan tujuan transmigrasi dengan diberikan tanah seluas dua hektar, penyediaan peralatan pertanian, rumah, dan bibit.
- Transmigrasi Lokal: perpindahan penduduk dari satu kawasan ke daerah lain masih dalam satu provinsi disebut transmigrasi lokal. Contoh transmigrasi antarkabupaten di provinsi Jambi.
- Transmigrasi Spontan: perpindahan penduduk atas biaya dan kehendak sendiri disebut transmigrasi impulsif.
- Bedol Desa: perpindahan penduduk dari satu desa dengan segenap aparatnya dan organ-organ di dalamnya disebut transmigrasi bedol desa. Transmigrasi ini dilakukan dengan memanfaatkan tempat asal transmigran untuk tujuan yang lebih besar. Misalnya pembangunan Waduk Gajah Mungkur.
- Transmigrasi Swakarsa: perpindahan penduduk yang seluruh biaya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain diluar pemerintah.
- Transmigrasi Sektoral: perpindahan penduduk oleh para petani pola atas biaya Departemen Dalam Negeri, Departemen Transmigrasi, dan Pemda.
- Transmigrasi Padat Karya: perpindahan penduduk pada suatu tempat yang padat penduduknya untuk dipekerjakan pada proyek-proyek pembangunan daerah tujuan transmigrasi.
- Evakuasi: perpindahan penduduk dari tempat ke tempat lain baik perorangan maupun kelompok karena adanya petaka atau peperangan.
- Forentisme: perpindahan penduduk yang sifatnya sementara, alasannya adalah suatu peran pekerjaan. Contohnya penduduk tempat pinggiran yang bekerja di kota dengan cara dilaju (pulang-pergi).
- Tourisme: perpindahan penduduk untuk sementara waktu dengan tujuan untuk rekreasi.
- Migrasi Musiman: perpindahan penduduk dari suatu derah ke kawasan lain yang sifatnya sementara, terutama pada ketika suatu tempat membutuhkan tenaga kerja dari tempat lain.
Urbanisasi
Perpindahan penduduk dari desa ke kota sering diartikan urbanisasi. Saat ini pengertian urbanisasi bukan sekedar perpindahan secara fisik saja, namun mampu diartikan sebagai suatu proses perpindahan yang mampu dilihat dari sudut pandang ekonomi, demografi, sosiologi, dan geografi. Perubahan suasana perdesaan menjadi suasana kehidupan kota juga mampu diartikan sebagai urbanisasi.
Dampak Positif Urbanisasi
1. Bagi Kota
- Kota mendapatkan tenaga kerja yang banyak sebab banyak penduduk desa yang ke kota. Tenaga kerja tersebut biasanya gajinya murah dan bisa bekerja secara fisik (tenaga garang).
- Penduduk kota yang padat menyebabkan terjadinya kegiatan ekonomi. Penduduk yang besar merupakan potensi konsumen yang baik untuk memasarkan produk-produk hasil produksi.
- Pembangunan kota menjadi lebih cepat karena santunan sumber daya manusia yang melimpah pada semua sektor kehidupan.
- Industri berkembang dengan baik. Hal ini dikarenakan banyak tenaga kerja dan banyaknya konsumen yang ada di kota.
2. Bagi Desa
- Kesejahteraan penduduk desa meningkat, karena penduduk yang berhasil di kota akan mengirimkan uang ke desa.
- Munculnya penduduk desa yang punya pendidikan tinggi, alasannya ada sebagian penduduk yang sekolah pada perguruan tinggi di kota.
- Adanya alih teknologi. Penduduk desa yang di kota akan menawarkan pengetahuannya kepada penduduk desa ihwal teknologi yang suda berkembang di kota.
Dampak Negatif Urbanisasi
1. Bagi kota
- Munculnya tidak kriminal. Ini ialah akibat negatif dari pengangguran, sehingga banyak orang yang melakukan tindak yang tidak terpuji untuk memenuhi kebutuhannya.
- Pemukiman kumuh yang semakin banyak dibangun di bantaran sungai sehingga mengakibatkan banjir dan rendahnya mutu kesehatan.
- Kemiskinan yang meningkat drastis di kota alasannya adalah banyak orang yang tidak mendapat pekerjaan.
- Kota semakin padat dan jalanan menjadi sangat macet. Sehingga mobilisasi penduduk kota menjadi terganggu.
2. Bagi desa
- Pembangunan desa menjadi terhambat sebab kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas.
- Banyaknya kemudahan dan potensi desa yang terbengkalai, contohnya pemikiran irigasi menjadi tidak memiliki kegunaan sebab banyak sawah yang tanami, karena petaninya pindah ke kota.
- Fasilitas pendidikan dan kesehatan juga tidak bisa berkembang alasannya adalah dokter dan guru menentukan bekerja di kota yang memiliki akomodasi lebih lengkap.
Ada dua hal penting yang menimbulkan terjadinya urbanisasi yakni daya dorong desa dan daya tarik kota. Beberapa penyebab penduduk desa melakukan migrasi ke kota atau yang sering disebut daya dorong desa, antara lain sebagai berikut ;
- Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan.
- Semakin sempitnya lahan pertanian.
- Keberhasilan pertanian yang tidak niscaya mirip paceklik, kekeringan, dan serangan hama.
- Minimnya fasilitas sosial di pedesaan.
- Kehidupan desa yang tidak bervariasi atau monoton.
Sementara yang menjadi daya tarik kota di antaranya adalah:
- Lapangan pekerjaan di kota lebih banyak dibanding di desa.
- Upah pekerja di kota lebih tinggi dibanding di desa.
- Fasilitas sosial, pendidikan, olahraga, dan lain-lain lebih lengkap dibanding di desa.
Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!