Pendidikan anak sangatlah urgent, lebih-lebih pendidikan agama untuk saat ini. Namun kebanyakan orang tua menyampingkannya, padahal perkembangan dunia dan teknologi sekarang sudah semakin canggih.
Pergaulan anak-anak jaman sekarang sudah banyak mengikuti arus dunia barat. Jadi sangat perlu untuk para orang tua memikirkannya, karena pantauan orang tua tak mungkin cukup jika hanya didalam rumah. Tempat bermain anak jaman sekarang bukan hanya berlingkup diarea dekat rumah saja. Sekali saja lengah dalam mengawasinya maka anak akan senantiasa melupakan norma-norma yang ia pelajari selama ini.
Khususnya untuk anak perempuan, karena menjaga anak perempuan adalah tanggung jawab besar. Banyak kasus tentang perempuan diluar sana, gara-gara hanya sebuah kelalaian orang tua. Maka solusi yang tepat untuk menjaga anak-anak kita adalah mendidiknya di dalam pesantren.
Karena Tanggung Jawab Seorang Anak Perempuan Lebih Besar Dari Pada Seorang Anak Laki-Laki
Agama bisa dibilang sebagai tiang bagi kehidupan. Tanpa adanya agama, seseorang akan berperilaku seenaknya tanpa adanya batasan tertentu yang membuat mereka tidak bisa membedakan yang baik dan hal yang buruk.
Bekal yang berupa agama ini, sangat baik dijadikan sebagai bekal bagi anak perempuan terlebih bagi mereka yang memasuki masa remaja, dalam bertindak dalam masyarakat.
Entah perempuan maupun laki-laki, mereka dengan basic agama yang kuat, akan mampu membentengi diri mereka dari perbuatan yang buruk. Alhasil orang yang tidak perlu khawatir secara berlebihan saat anak bergaul di luar.
Memang benar jika tanggung jawab seorang anak perempuan lebih berat ketimbang anak laki-laki. Orang tua harus lebih extra dalam menjaganya. Tak heran jika peraturan untuk anak perempuan lebih ketat dari pada anak laki-laki, karena sebanding dengan resikonya.
Mengapa Harus Pesantren?
Ia mengapa harus pesantren, karena dipesantren kita akan dibimbing dari hal yang paling utama dulu. Yaitu tentang bagaimana kita senantiasa ber-Akhlaqul Karimah. Karena orang hidup ini pada dasarnya harus dimulai dari terdidiknya akhlak, lalu ilmu-ilmu yang menunjang tentang terjaganya akhlaq tersebut.
Ilmu-ilmu yang dipelajari dalam pesantren mungkin sama saja dengan pelajaran yang dipelajari disekolah pada umumnya, hanya saja caranya berbeda. Dipesantren kita akan di didik dengan cara kekeluargaan, kita di didik untuk lebih mandiri dalam konteks islam.
Pesantren Bukan Hanya Tentang Pendidikan Islam, Tapi Pendidikan Karakter Tentang Mengawal Hidup
Dan apakah pesantren hanya tentang pendidikan islam, yang identik dengan bermacam-macam kitab dan sebagainya?. Pesantren bukan hanya tentang belajar bagaimana pendidikan islam, bukan hanya tentang mengaji kitab kepada sang kyai ataupun hafalan bareng-bareng tentang qaidah-qaidah islam yang wajib dipelajari. Atau tentang tembok-tembok besar yang mengelilingi area pesantren sebagai batas santri.
Tapi pesantren adalah tempat dimana karakter kita bisa terdidik sempurna untuk mengawal sebuah kehidupan. Semua arahan hidup yang dipelajari semuanya mengarah kepada Al-qur’an dan Hadits. Ilmu-ilmu yang dipelajari akan dijelaskan secara detail oleh para guru yang disebut Kyai.
Niat Adalah Hal Yang Paling Utama Dalam Berteduh di Dunia Pesantren, Agar Ilmu Yang Tertanam Barokah
Tentunya para orang tua ketika ingin memasukkan anak-anaknya kedunia pesantren berniatan agar sang anak mendapat ilmu ke agamaan yang lebih terjamin. Agar anaknya tidak mudah ikut arus oleh pergaulan anak jaman sekarang.
Orang tua berharap akhlaq anaknya berbeda dengan anak-anak yang bisanya hanya keluyuran tidak jelas, karena menurut para orang tua dunia pesantren adalah benteng untuk menjaga anak-anaknya.
Tapi yang paling penting ketika ingin memasukkan anaknya kedunia pesantren bukan hanya tentang niat agar anaknya mendapat jaminan pembenaran akhlaq. Para orang tua harus mempunyai niat agar anak-anaknya bisa lebih bisa mendalami ilmu agama islam lebih dari dirinya, untuk melanjutkan hidup yang lebih baik kedepannya, senantiasa menyiarkan ilmu-ilmu allah dalam balutan pesantren yang ia dapatkan.
Pesantren Bukan Bengkel Akhlaq, Peran Orang Tua Tetap Lebih Penting
Jika para orang tua mengatakan bahwa niatnya memondokkan anaknya dipesantren untuk sekedar membenarkan tingkah lakunya, maka hal itu sangat disayangkan. Karena pesantren bukan bengkel akhlaq yang menjamin sang anak bisa bersifat baik.
Pesantren hanya membantu mengarahkan dengan cara yang berbeda. Jika seseorang mengatakan yang tidak-tidak saat mendapati anak yang berada dilingkungan pesantren berbuat salah ketika pulang kerumahnya, maka hal itu sesuatu yang salah. Orang-orang kadang mencemooh dengan membawa nama besar pesantren ketika anak didiknya melakukan kesalahan diluar pesantren. Mereka tidak sadar bahwa ketika berada diluar pesantren peran tua tetap lebih penting, karena para guru hanya membantu menjaganya.
Jika sang anak melakukan kesalahan, bukan berarti ilmu yang didapat didalam pesantren adalah sesuatu yang salah. Kita harus kembalikan lagi pada diri sang anak, mampu tidak ia menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari pesantren.
