Proses Pengolahan Materi Limbah Organik

KABARPANDEGLANG.COM – Produk kerajinan dari materi limbah organik yang dimaksud adalah limbah organik basah dan kering. Limbah organik cukup banyak di lingkungan kita. Misalnya saja kulit jagung, batok kelapa, sisik ikan, dan kertas bekas. Banyak warga masyarakat yang sudah memanfaatkan limbah organik ini sebagai produk kerajinan.

Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuan-temuan desain produk kerajinan dari limbah organik selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang perhatian terhadap pemanfaatan limbah organik sebagai produk kerajinan.

Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Masing-masing tempat memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan wilayahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah organik dari masing-masing kawasan berbeda.

Daerah pembuatan produk kerajinan limbah organik antara lain di daerah pantai/pesisir, kawasan pegunungan, daerah pertanian, dan daerah perkotaan. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayahnya, yakni :

  • Daerah pesisir pantai/maritim. Limbah organik yang banyak tersedia adalah cangkang kerang laut, sisik ikan, tulang ikan, tempurung kelapa, sabut kelapa, dan lainnya.
  • Daerah pegunungan. Limbah organik yang banyak dihasilkan di tempat ini ialah kulit buah-buahan yang bertekstur keras mirip salak, durian; kulit pete cina, dan lainnya.
  • Daerah pertanian. Limbah organik yang didapat pada tempat ini ialah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.
  • Daerah perkotaan Limbah yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kertas, kardus, kulit kacang, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, serutan kayu, dan lainnya.
Baca Juga :  Produk Kerajinan Limbah Kulit Jagung

Proses Pengolahan Bahan Limbah Organik

Untuk mampu menggunakan limbah organik menjadi barang kerajinan diharapkan proses pengolahan limbah tersebut. Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan. Proses pengolahan masing-masing materi limbah organik secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Prosesnya yaitu:

 Produk kerajinan dari bahan limbah organik yang dimaksud adalah limbah organik basah dan Proses Pengolahan Bahan Limbah Organik

a. Pemilahan bahan limbah organik

Sebelum didaur ulang materi limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana yang masih mampu dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan materi mampu dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan materi yang telah dirancang. Bagian-bagian yang tidak mampu digunakan untuk membuat kerajinan mampu dipakai untuk keperluan yang lain.

b. Pembersihan limbah organik

Limbah organik yang sudah dipilih tersebut harus dibersihkan dahulu dari sisa sisa materi yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari perancangan produk. Sisik ikan harus dicuci dan dihilangkan bacin amisnya sebelum dipakai.

Baca Juga :  Kedatangan Bangsa Barat Ke Indonesia

c. Pengeringan

Bahan limbah organik yang sifatnya berair harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari eksklusif, supaya kadar air mampu hilang dan materi limbah mampu diolah dengan sempurna. Pengeringan dilakukan untuk menjaga biar produk kerajinan yang akan dibentuk menjadi lebih baka dan tidak terkena jamur ataupun bakteri yang dapat berkembang pada materi organik tersebut.

d. Pewarnaan

Pewarnaan pada materi limbah organik yang sudah kering merupakan selera dan diubahsuaikan dengan rancangan kerajinan yang akan dibuat. Jika dalam desain diperlukan materi limbah yang diberi warna maka materi limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Pewarnaan ini juga mampu menambah keindahan barang kerajinan yang akan dibentuk.

Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada materi limbah organik berair ialah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil semoga menyerap. Sedangkan bahan limbah organik kering mampu diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak. Misalnya saja pada bahan kerajinan tempurung kelapa dapat memakai vernis.

Baca Juga :  Lestarikan Hewan Dan Flora Langka Indonesia

e. Pengeringan sehabis pewarnaan

Setelah diberi warna, materi limbah organik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari pribadi semoga warna pada materi baku mampu kering sempurna tidak mudah luntur. Namun ada juga pengeringan yang sebaiknya menghindari sinar matahari. Contohnya pada materi limbah sisik ikan. Sebaiknya limbah sisik ikan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja. Jika dijemur di bawah terik matahri bentuk sisik ikan akan acak-acakan.

f. Finishing sebagai proses final biar siap pakai

Finishing merupakan merupakan aktivitas melapisi, memperindah, menutup, dalam penyelesaian simpulan pembuatan barang kerajinan. Bahan limbah organik yang sudah kering mampu difinishing biar gampang diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, mirip diseterika untuk limbah kulit semoga tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas pada bahan tempurung kelapa.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!