CILEGON – Musibah banjir yang menerjang pemukiman rumah warga di Kelurahan Kubang Sari, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih menciptakan sejumlah warga terjebak banjir. Akibat banjir yang merendam, Petugas Gabungan dari Badan Sar Nasional, BPBD, PMI, Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia langsung mengevakuasi warga dengan perahu karet dan membawanya ke daerah dataran tinggi.
Komandan Tim Basarnas Banten Sutrisno dikala ditemui menyampaikan, pihaknya bareng petugas campuran melakukan penelusuran dan penyisiran terhadap para warga yang terjebak banjir. Pencarian dan penyisiran ini dikerjakan di rumah-rumah warga yang terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih dengan memakai bahtera karet untuk menentukan para warga yang menjadi korban banjir mampu dievakuasi.
“Kami melakukan kerjasama dengan tim yang berada di lapangan. Memang ada beberapa yang telah mengevakuasi mandiri, tapi ada juga warga yang masih kejebak banjir kita pribadi melakukan penyelamatan dengan bahtera karet. Mereka (korban banjir) rata-rata mengungsi ke tempat kerabat dan tetangganya yang tidak terkena banjir,” katanya, Kamis (03/12/2020).
Sementara itu, seorang warga korban banjir bernama sutimah yang sukses dievakuasi oleh basarnas mengaku, rumahnya terendam banjir hingga satu meter lebih mulai jam 3 pagi.
“Kerendam semua pak, habis barang-barang kena air. Airnya tinggi banget masuk ke tempat tinggal,” ujarnya.
Musibah banjir ini selain merendam ratusan rumah warga di sejumlah titik Kecamatan di Kota Cilegon, banjir juga merendam jalur perlintasan kereta api. Berdasarkan data yang tercatat sementara di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, korban banjir yang mengungsi di Kecamatan Ciwandan terdapat sekitar 150 Kepala Keluara (KK) dengan jumlah 637 jiwa, dan Kecamatan Cibeber 153 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 765 jiwa.
(Fdz/red)