Menurutmu rumah tangga idaman itu seperti apa? Yang jauh dari pertengkaran? Yang tak pernah ada perselisihan? Yang jauh dari konflik? Yang tak pernah disapa masalah? Yang tak pernah kekurangan? Atau yang senantiasa happy? Tidak!
Karena rumah tangga idaman itu adalah rumah tangga yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, dan tentang tidak adanya masalah ataupun pertengkaran tentu bukan patokan yang sebenarnya.
Mengapa? karena pastinya tidak akan ada rumah tangga yang lepas dari hal itu semua, sebab takkan mudah bagi dua insan yang memiliki ego berbeda hidup dalam satu atap yang sama melangkah bersama tanpa hambatan.
Rumah Tangga Idaman Itu Adalah Rumah Tangga Yang Senantiasa Berlomba Dalam Kebaikan, dan Saling Membantu Kepada Ketaatan
Jadi intinya, rumah tangga idaman itu adalah rumah tangga yang senantiasa berlomba dalam kebaikan, saling membantu kepada ketaatan, dan saling mengingatkan untuk tak pernah terjerumus pada kemaksiatan.
Dimana Suami Dan Istri Saling Menjadikan Pasangannya Sebagai Tempat Untuk Mendulang Pahala
Dimana suami dan istri selalu menjadikan pasangannya sebagai tempat untuk mendulang pahala. Oleh karenanya pertanggung jawabkanlah niatmu bila ingin menikah, karena bila niatmu telah benar lillahi ta’ala maka menjadikan setiap tindakan bernilai ibadahpun insyaallah akan mudah.
Suami Dan Istri Saling Belajar Untuk Selalu Ikhlas, Lemah Lembut, Pengertian, Dan Tak Selalu Memikirkan Kekurangan Pasangan
Dan rumah tangga idaman itu bukan tercipta dari keduanya yang sudah saling sempurna, tapi sebaliknya. Yaitu suami dan istri saling menyempurnakan, dengan terus belajar untuk saling ikhlas, lemah lembut, pengertian, dan tak selalu memikirka kekurangan pasangan.
Keduanya Berusaha Untuk Mencari Ridho Allah Dengan Terus Saling Asah Dan Saling Asuh
Keduanya berusaha untuk mencari ridho Allah dengan terus saling asah dan saling asuh tanpa henti. Bila salah satunya berbuat kesalahan, maka tak serta menghakimi tapi lebih kepada membimbing dan mengarahkan dengan penuh kasih sayang.
Bukan Ego Yang Mereka Dahulukan, Bukan Emosi Yang Mewarnai. Tapi Ketundukan Yang Sepenuhnya Kepada Allah Rabb Semesta Alam
Karena bukan ego yang mereka dahulukan, bukan emosi yang mewarnai. Tapi ketundukan yang sepenuhnya kepada Allah Rab semesta alam. Sehingga, untuk saling berkasih sayang ataupun saling memaafkan dengan tulus ketika terjadi kesalahan akan mudah dilakukannya.