Kejujuranmu mungkin akan menyakitiku tapi kebohonganmu telah menghancurkanku, aku tidak mampu berkata apa-apa lagi saat tahu bahwa selama ini kamu membohongiku.
Aku marah kepadamu, tapi sayangnya rasa kcewaku lebih besar dari amarahku, sehingga membuatku harus diam seribu bahasa.
Dan satu hal yang ingin aku ungkap kepadamu, yaitu seharusnya dulu kamu tidak usah menggenggam tangan ayahku dalam akad pernikahan, bila saat ini kamu tidak bisa menjaga dengan utuh hatiku.
Seharusnya Dulu Kamu Tidak Usah Membawaku Dalam Pernikahan Sakral, Jika Saat Ini Kamu Memilih Mendua
Iya, seharusnya dulu kamu tida usah membawaku dalam pernikahan skral, dalam indahnya kebersamaan, jika saat ini ternyata kamu memilih mendua dengan wanita lain.
Aku tidak mengerti mengapa kamu begitu tega mengingkari semua janji yang kamu beri kepadaku, padahal selama ini aku sudah berusaha menjadi yang terbaik untukmu.
Seharusnya Dulu Kamu Tidak Usah Berjanji Untuk Membahagiakanku, Bila Nyatanya Kamu Ingkari Semuanya Dengan Kebohongan
Seharusnya dulu kamu tidak usah berjanji akan membahagiakanku sampai maut memisahakan, bila nyatanya semua itu kamu ingkari dengan kebohongan.
Jujur aku sangat ingin mengamuk kepada dirimu, tapi tak lama kemudian aku sadar bahwa ini semua adalah takdir ilahi, yang harus aku terima dengan sabar dan ikhlas.
Sekarang Kamu Menyakitiku Dengan Ketidak Tahuanmu Menjaga Janji, Padahal Janji Itu Dulu Kamu Sebut di Hadapan Allah
Tapi sayangnya, aku tidak benar-benar sebaik itu menahan diriku, aku seringkali berpikiran buruk tentangmu, tapi apalah daya rasa sakit ini masih sangat menyiksaku.
Tahukah kamu wahai lelakiku, sekarang kamu telah menyakitiku dengan ketidak tahuanmu menjaga janji, padahal janji itu dulu kamu telah menyebutnya di hadapan Allah dan di hadapan ayahku.
Ya Allah, Jujur Aku Merasa Sesak Dengan Kenyataan Ini, Tapi Apalah Daya Semuanya Sudah Terlanjur Menjadi Garis Kehidupanku
Ya allah ya rabb, aku terlalu sesak dengan kenyataan ini, aku terlalu ringkih dengan kenyataan bahwa lelakiku telah membohongi dan mengkhianatiku, tapi apalah daya semuanya sudah terlanjur menjadi garis kehidupanku.
Yang Aku Harapkan Saat Ini Adalah Semoga Aku Tetap Bersabar dan Bisa Memaafkanmu, Meski Benar Kamu Menyakitiku Terlalu Dalam
Satu hal yang aku harapkan saat ini adalah semoga saja aku tetap bersabar dengan ujian-Mu ya allah ya rabb, dan semoga saja aku bisa memaafkan perbuatan tidak adilnya, meski benar dia telah menyakitiku dengan begitu sangat.
Semoga kamu disana benar-benar bahagia dengan pilihanmu yang baru, dan semoga saja Allah mengganti setiap rasa sakit yang aku rasakan dengan kebahagiaan yang tiada tara nantinya.