Siaran langsung di fb salah satu PDP yang tengah diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan seolah menjadi salam perpisahan. Pasien itu diduga meninggal dalam perjalanan saat akan dirujuk ke Kota Medan, Sabtu (4/4) pagi.
Dalam siaran langsung pada Jumat (3/4) sekira pukul 18.20 WIB itu (tanpa menyebut identitas) perempuan yang dirawat di ruang isolasi mengeluhkan soal pelayanan RSUD Padangsidimpuan. Sehingga dia meminta untuk dirujuk ke Kota Medan yang dianggapnya lebih layak.
“Ini ruangan rumah sakit. Ruangan rumah sakit yang tidak layak dipakai. Minta minum saja, dua jam kemudian baru datang. Sesak,” ujar perempuan dalam video itu.
Perempuan yang tengah mengandung janin 6 bulan itu terus mengungkapkan keluh kesahnya. Netizen yang menonton pun memberi semangat dan rasa iba mereka. Dengan kondisi masih terpasang selang bantu pernafasan di hidung, perempuan itu terus merintih kesakitan.
Terpisah, Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution memberikan klarifikasi. Pihaknya menilai sudah melakukan perawatan yang terbaik kepada pasien.
Melansir idntimes, sejak dijemput dari rumahnya dan kemudian diisolasi pada 2 April 2020, pihak rumah sakit diklaimnya sudah melakukan perawatan sesuai prosedur penanganan pasien COVID-19. Sejak Jumat petang, pasien dan keluarganya terus mendesak agar dirujuk ke Kota Medan.
“Akhirnya, setelah kita berkoordinasi kepada Forkominda Padangsidimpuan sebagai bahagian dari Gugus Tugas, setelah kita berkordinasi ke Dirjen di Kementrian Kesehatan untuk mendapatkan diskresi khusus. Karena kita memang tidak mampu lagi menghadapi si pasien ini. Tekanan keluarga dan segala macam. Akhirnya atas bantuan Dirjen termasuk , anggota DPR RI, Saleh Partaonan, sehingga Rumah Sakit Adam Malik bersedia menerima rujukan kita ini,” ujar Irsan, Jumat siang.
Lantas setelah semua administrasi selesai, pasien langsung diberangkatkan via darat sekira pukul 23.30 WIB. Perjalanan yang ditempuh ke Medan diperkirakan 10 jam lamanya.