Seni Rupa Tiga Dimensi

KABARPANDEGLANG.COM – Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh karya seni tiga dimensi diantaranya adalah : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.

Selain sebagai benda hias karya senirupa tiga dimensi juga dapat berupa benda pakai yang memiliki nilai simpel sekaligus juga nilai keindahan. Misalnya pada sebuah dingklik yang berfungsi sebagai daerah duduk sekaligus juga sebagai keindahan dengan tabrakan yang ada pada kursi tersebut.

A. Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Jenis karya seni rupa tiga dimensi mampu dilihat dari fungsi karya seni tersebut. Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang mempunyai fungsi pakai (seni rupa terapan atau applied art) dan karya seni rupa yang hanya mempunyai fungsi verbal saja (seni rupa murni atau pure art). Karya seni rupa sebagai benda pakai yang mempunyai fungsi praktis dibentuk dengan pertimbangan kegunaannya. Perbedaan fungsi karya seni rupa berdasarkan tujuan pembuatannya.

1. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Murni

Karya seni ini tidak memperhatikan unsur mudah atau unsur kegunaannya, akan tetapi hanya memperhatikan kreativitas dan lisan. Karya Seni Rupa murni sebagai keindahan karya manusia yang dibuat dengan tujuan untuk dinikmati keindahannya saja. Contoh karya seni rupa tiga dimensi murni ialah sebagai berikut :

  • Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung, di antaranya kayu, kerikil, atau logam.
  • Benda hias, yakni seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya. Contohnya hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, mirip topeng dan vas bunga.
Baca Juga :  Para Penerus Usaha Nabi Muhammad Saw.

2. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan

Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki fungsi simpel dibentuk dengan pertimbangan kegunaannya dan juga keindahanya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman dipakai. Misalnya, perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, dan lemari.

Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang Seni Rupa Tiga Dimensi

B. Media dan Teknik

Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai berikut.

  • Teknik pahat, yakni mengurangi materi menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan kerikil.
  • Teknik butsir, adalah membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, menciptakan keramik dengan materi dasar tanah liat.
  • Teknik cor, adalah membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya, menciptakan patung.
  • Teknik las, yaitu menciptakan karya seni dengan cara menggabungkan materi satu ke bahan lain untuk menerima bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
  • Teknik cetak, yakni menciptakan karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan materi dasar tanah liat dan semen.
Baca Juga :  Para Penerus Usaha Nabi Muhammad Saw.

C. Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual, kata simbol ini mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut.

  • Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu.
  • Kata; tanda, aba-aba, yang dipakai untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
  • Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan komitmen atau kebiasaan. Misalnya, lampu kemudian lintas.
  • Tanda konvensional, yaitu sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.

Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya.

  • Patung, tugu dan monumen mempunyai makna dan simbol tertentu. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau daerah-daerah bersejarah.Tugu Proklamasi di Jakarta yakni simbol dari kemerdekaan dan usaha rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai daerah yang dilalui garis katulistiwa.
  • Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan patungnya. Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak jagoan dan orang yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan usaha orang –orang tersebut dikenang sampai ketika ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.

Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan bentuk. Unsur-unsur rupa itu dipakai selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi ini mampu saja mempunyai makna simbolik.

Baca Juga :  Jenis-Jenis Tumbuhan Sayuran

Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis lengkung mempunyai makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini mungkin saja berbeda antara satu kawasan dengan tempat lainnya.

D. Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi

Pembicaraan wacana estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif.

  • Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsurunsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.
  • Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Ketika melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kita mampu menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.

Terima kasih telah membaca artikel di website kabarpandeglang.com, semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan https://kabarpandeglang.com/topik/pendidikan/, Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!