Seringkali Kita Mampu Dalam Ujian Ketaatan, Namun Kita Gagal Dalam Ujian Kenikmatan

Seringkali Kita Mampu Dalam Ujian Ketaatan, Namun Kita Gagal Dalam Ujian Kenikmatan

Mungkin kita bisa bersabar terhadap kesulitan, mungkin kita bisa bertahan meski sakit, dan mungkin kita bisa kuat dengan ringkihnya sebuah kegagalan ataupun kehilangan.

Tapi sayangnya kita seringkali tidak mampu bertahan dalam ujian kenikmatan, buktinya tak sedikit dari kita yang terkadang lupa caranya menjaga hati tetep rendah hati dengan syukur saat Allah limpahkan nikmat lebih.

Ketika Kesedihan Datang Menghampiri, Mungkin Kita Cepat Mencari Allah. Tapi Saat Allah Memberi Kenikmatan Lebih, Kadang Kita Lupa Untuk Bersyukur

Seringkali Kita Mampu Dalam Ujian Ketaatan, Namun Kita Gagal Dalam Ujian Kenikmatan
ruangmuslimah.com

Mungkin ketika kesediahan daang menghampiri, kita bisa cepat-cepat mencari Allah untuk berdoa dan meminta pertolongannya dalam sabar. Tapi saat kenikmatan lebih Allah limpahkan, terkadang kita lupa caranya bersyukur.

Baca Juga :  Cengkeh Memiliki 10 Manfaat Baik Bagi Kecantikan

Realitanya, tak sedikit dari kita yang Allah sukseskan, yang Allah berhasilkan pekerjaannya, dan Allah mudahkan urusannya, lantas ia merasa hebat dengan berkata “Untung ada saya”, padahal kita tak bisa apa-apa tanpa kekutan dari Allah.

Intinya, bukan kita yang hebat, tapi nikmat yang diberikan Allah yang amat hebat dan besar.

Terkadang Saking Asyiknya Kita Menikmati Rezeki Yang Allah Berikan, Kita Lupa Caranya Berbijaksana

Seringkali Kita Mampu Dalam Ujian Ketaatan, Namun Kita Gagal Dalam Ujian Kenikmatan
Pacaran Islami#4 via youtube

Dan terkadang dari saking asyiknya kita menikmati rezeki yang Allah berikan, kita lupa caranya berbijaksana. Iya, seringkali kita temui orang yang ketika masih susahnya berjaji dengan manisnya, tapi saat Allah sukseskan dia, maka janji itu ia lupakan.

Tapi sebaliknya, ia malah dalam kesuksesannya menggila dengan berlaku tidak adil dan bahkan bertingkah seadanya serta semaunya.

Baca Juga :  Untukmu yang Pernah Tidak Direstui, Semoga Nanti Mendapatkan Mertua yang Bisa Menghargaimu Seutuhnya

Saat Semuanya Yang Kita Inginkan Allah Ijabah, Terkadang Kita Lupa Caranya Berterimakasih Pada-Nya Dengan Kerendahan Hati

Seringkali Kita Mampu Dalam Ujian Ketaatan, Namun Kita Gagal Dalam Ujian Kenikmatan
Pacaran Islami#4 via youtube

Saat semuanya yang kita inginkan Allah ijabah, terkadang kita lupa caraya berterimakasih pada-Nya dengan kerendahan hati. Kita kadang terlalu merasa puas, hingga untuk berlaku apa yang seharusnya dilakukan kita enggan.

Kadang saat Allah kenikmatan yang lebih, hati ini lemah akan rasa syukur sehingga kewajiban yang seharusnya kita tunaikan secara bijak, kita mulai lalaikan dan bahkan ada yang meninggalkannya. Na’udzubillah

Padahal, Kenikmatan Yang Allah Berikan Tak Lain Hanya Ujian Bagi Kita. Tapi Sayangnya Kita Terkadang Gelap Mata Dan Buta Hati

Seringkali Kita Mampu Dalam Ujian Ketaatan, Namun Kita Gagal Dalam Ujian Kenikmatan
Pacaran Islami#4 via youtube

Padahal, bila kita tela’ah lebih dalam lagi, sesungguhnya kenikmatan yang Allah berikan kepada kita adalah tak lain hanya ujian bagi kita.

Baca Juga :  Tenanglah, Nanti yang Pernah Sejauh Isya’ dan Subuh, Kelak Akan Sedekat Maghrib dan Isya’

Dimana, dengan datangnya nikmat yang berlimpah ruah, Allah akan melihat seberapa bijak kita dalam menjaga dan menggunakannya.

Tapi sayangnya, terkadang kita menjadi terlalu gelap mata dan buta hati saat semuanya telah Allah berikan secara murah kepada kita.

Kita Sering Merasa Puas Saat Allah Memberi Nikmat, Padahal Nikmat Yang Allah Beri Hanya Sebagai Barometer Seberapa Bijak Kita Menjaga Amanah-Nya

Seringkali Kita Mampu Dalam Ujian Ketaatan, Namun Kita Gagal Dalam Ujian Kenikmatan
Cinta Sebenarnya via youtube

Kita sering merasa pas saat Allah memberi kita tambahan nikmat, padahal nikmat yang Allah beri, tak lain hanya sebagai barometer sjauh mana rasa syukur kita pada-Nya, dan seberapa bijak kita bisa menjaga amanah-Nya sesuai dengan ketentuan yang telah Allah tetapkan selama ini.